fataya.co.id – Mitos primbon Jawa kejatuhan tokek telah menjadi perbincangan yang menarik di Indonesia. Banyak yang percaya bahwa kehadiran tokek di rumah membawa keberuntungan dan rejeki. Menurut mitos ini, tokek memiliki simbol keberuntungan, kemakmuran, kesehatan, dan kekayaan.
Bahkan, ada yang mengatakan bahwa tokek adalah keturunan naga, yang dalam budaya Tionghoa juga berarti sebagai simbol keberuntungan. Meskipun belum ada kejelasan pasti mengenai mitos ini, banyak orang yang mempercayainya dan membiarkan tokek berkeliaran di rumah mereka.
Mereka berharap bahwa tokek akan membawa kebaikan dan harta yang berkah. Jadi, jika Anda menemukan tokek di pundak Anda, jangan buru-buru mengusirnya, mungkin itu adalah pertanda baik yang membawa keberuntungan dan rejeki bagi Anda
Table of Contents
Mitos Kejatuhan Tokek Di Pundak kanan
Mitos kejatuhan tokek di pundak kanan adalah salah satu kepercayaan yang tersebar di beberapa budaya. Meskipun mitos ini bervariasi di berbagai daerah, ada beberapa versi yang umumnya dikenal. Menurut kepercayaan ini, kejatuhan tokek di pundak kanan dianggap sebagai pertanda keberuntungan dan rezeki yang akan datang.
Dalam mitos ini, tokek dianggap sebagai makhluk yang membawa keberuntungan. Ketika tokek jatuh di pundak kanan seseorang, diyakini bahwa orang tersebut akan mendapatkan rejeki yang melimpah. Keberuntungan ini dapat berupa kesuksesan dalam karir, keberhasilan dalam usaha, atau kejadian-kejadian positif lainnya yang akan membawa kebahagiaan dan kemakmuran.
Masyarakat yang mempercayai mitos ini seringkali menganggap tokek sebagai simbol keberuntungan dan kemakmuran. Mereka meyakini bahwa kehadiran tokek di sekitar rumah atau tempat tinggal dapat membawa keberuntungan dan melindungi mereka dari energi negatif.
Mitos Kejatuhan Cicak di Pundak Sebelah Kiri
Menurut beberapa versi mitos, kejatuhan cicak di pundak sebelah kiri dianggap sebagai pertanda keberuntungan atau keberhasilan yang akan datang. Orang yang mengalami kejadian ini diyakini akan mendapatkan nasib baik atau kesuksesan dalam waktu dekat. Ini tentu saja menjadi kabar yang menggembirakan bagi siapa pun yang mengalami kejatuhan cicak di pundak sebelah kiri.
Tidak hanya itu, ada juga mitos yang mengaitkan kejatuhan cicak di pundak sebelah kiri dengan pertanda musibah yang akan datang. Namun, kita tidak perlu terlalu khawatir karena mitos ini hanya sebatas kepercayaan rakyat atau cerita rakyat. Kita tidak bisa mengandalkan mitos semata untuk menentukan nasib kita.
Mitos Suara Tokek
Suara tokek memiliki banyak mitos di kalangan masyarakat Indonesia. Salah satu mitos yang populer adalah bahwa bunyi tokek yang ganjil adalah pertanda baik, sedangkan yang genap adalah pertanda buruk.
Ketika tokek berbunyi, orang-orang akan menghitung jumlahnya dan mengaitkannya dengan nasib rezeki, jodoh, keturunan, kesuksesan, dan lain-lain. Jika jumlah bunyi tokek tersebut ganjil, maka bisa sebagai pertanda kesuksesan. Namun, jika jumlahnya genap,bisa juga kemungkinan sebagai pertanda kegagalan.
Selain itu, suara tokek juga dipercaya dapat memberikan petunjuk tentang adanya roh halus. Sejak dulu, tokek rumornya mampu berkomunikasi dengan roh halus dan menjadi penjelmaan jin atau setan. Jika tokek berada pada suatu tempat, tempat tersebut berarti sebagai hunian yang buruk.
Mitos Tokek Lainnya
Selain mitos primbon Jawa kejatuhan tokek, terdapat beberapa mitos lain yang berkaitan dengan tokek. Berikut adalah beberapa mitos tokek lainnya:
1. Tokek adalah keturunan naga:
Menurut mitos dari masyarakat Tionghoa, tokek rumornya sebagai keturunan naga. Naga dalam budaya Tionghoa melambangkan keberuntungan, kemakmuran, kesehatan, dan kekayaan. Oleh karena itu, kehadiran tokek rumornya membawa keberuntungan yang sama seperti mitos primbon Jawa kejatuhan tokek.
2. Gigitan tokek sulit lepas:
Terdapat mitos yang mengatakan bahwa jika kita tergigit oleh tokek, gigitannya sulit lepas. Namun, kebenaran dari mitos ini masih belum dapat terbukti.
Namun, jika tergigit oleh tokek, kulit kita akan membengkak dan terasa sangat gatal. Oleh karena itu, tetap berhati-hati jika berinteraksi dengan tokek.
3. Tokek ukuran besar adalah peliharaan dukun atau orang sakti:
Sebagian masyarakat percaya bahwa tokek dengan ukuran lebih dari 15 cm adalah peliharaan dukun atau orang sakti. rumornya juga bahwa tokek tersebut tidak berada sendirian, melainkan sedang menemani makhluk halus. Namun, kebenaran dari mitos ini juga masih menjadi perdebatan.
Mitos-mitos tokek tersebut merupakan bagian dari kepercayaan dan budaya masyarakat yang melekat dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun tidak dapat paten kebenarannya, mitos-mitos ini tetap menjadi bagian dari warisan budaya yang menarik.