Pesona Keanekaragaman Budaya: Festival Banyuwangi 2023 Memukau Mata dan Hati

Ipuk Fiestiandani

Malam puncak Festival Kebangsaan Banyuwangi, yang berlangsung selama tiga hari di Gelanggang Seni Budaya (Gesibu) Banyuwangi, Jumat-Minggu (16-19 Nov), memukau para pengunjung dengan keanekaragaman budaya, tradisi, dan adat istiadat dari berbagai suku yang menghuni daerah ini.

Salah satu pengunjung setia festival, Ipuk Fiestiandani, mengungkapkan kekagumannya atas ragam budaya yang ditampilkan di area Gesibu. Dalam komentarnya di Instagram pribadinya, Ipuk menuliskan, “Sungguh memukau melihat stan-stan yang menampilkan seni budaya dari berbagai suku dan etnis. Suku Jawa dengan wayang kulit, Bali dengan musik bumbung rindik, Osing Banyuwangi dengan mocoan Lontar, dan suku Mandar dengan tradisi pengantin adatnya.”

Banyuwangi memang dikenal sebagai kota multikultur yang dihuni oleh beragam suku dan etnis, termasuk Jawa, Madura, Bugis, Mandar, Bali, hingga etnis Tionghoa dan Arab. Festival tahun ini memiliki tema besar “Selametan Bumi,” mengangkat tradisi adat Suku Mandar dari Sulawesi Barat yang telah menjadi bagian dari kehidupan Banyuwangi sejak abad ke-18 dan 19.

Sebelum mencapai puncak acara, festival ini melibatkan sejumlah agenda menarik, mulai dari petik laut, pawai adat dan budaya, bazar kuliner nusantara, hingga workshop budaya.

Acara ini juga dipuncaki oleh aksi doa bersama yang dipimpin oleh pemuka lintas agama, mencerminkan semangat toleransi dan kebersamaan.

Puncak keindahan festival dirasakan saat penutupan acara, di mana para pengunjung menikmati kuliner nusantara dengan tradisi sajian kehormatan Atur Panjang khas Suku Mandar.

Dengan demikian, Festival Kebangsaan Banyuwangi tidak hanya menjadi wadah persembahan seni budaya, tetapi juga menjadi ajang perpaduan harmonis keberagaman yang membanggakan.

sumber:@Ipuk Fiestiandani

 

asuransi syariah, life insurance, car insurance, student insurance

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*