Terbuka dan Jujur: Putri KW Ungkap Kesulitan Atasi Lawan di Semifinal BATC

Putri KW Ungkap Pilu

Fataya.co.id – Putri Kusuma Wardani meminta maaf atas kegagalan menyumbang poin bagi tim putri Indonesia dalam pertandingan semifinal BATC 2024 melawan Thailand.

Pertandingan berlangsung Sabtu (17/2) di Setia City Convention Center, Shah Alam, Selangor.

Putri KW, yang dihadapkan pada Supanida Katethong, harus menyerah dua gim langsung dengan skor 17-21 dan 19-21.

Meskipun mempersiapkan strategi dengan baik, Putri KW mengaku kesulitan mengatasi permainan agresif lawan.

“Yang pertama saya mengucapkan alhamdulillah bisa menyelesaikan pertandingan dengan tanpa cedera. Yang kedua, saya minta maaf ke tim karena belum mampu menyumbangkan angka di partai pertama ini,” ujar Putri KW dalam keterangan resmi PBSI.

Putri KW Ungkap Pilu

Putri menyesali kegagalan dirinya dalam mengendalikan tempo permainan di pertengahan laga.

“Sebenarnya saya sudah mempersiapkan diri dengan baik pola permainan untuk menghadapi lawan. Cuma di tengah lapangan saya terlalu lambat,” katanya.

Kegagalan terjadi di pengujung gim kedua saat kedudukan sama kuat 19-19.

Putri merasa menyesal karena kesalahan sendiri mengakibatkan kekalahan.

“Di gim kedua saat kedudukan 19-19, sayang sekali saya malah melakukan kesalahan sendiri. Pukulan saya kurang panjang. Seperti kurang ada tenaga. Saya banyak mati sendiri juga,” ungkapnya.

Meskipun demikian, tim putri Indonesia tidak berhasil melaju ke final setelah dikalahkan Thailand dengan skor akhir 1-3.

Selain Putri KW, pasangan ganda putri Lanny Tria/Ribka Sugiarto juga menelan kekalahan.

Namun, harapan masih tersisa setelah Ester Nurumi Tri Wardoyo berhasil meraih kemenangan.

Namun, di pertandingan keempat, pasangan ganda putri Amalia Cahaya Pratiwi/Rachel Allessya Rose kalah, sehingga memastikan Thailand melaju ke final BATC 2024.

Sumber: @CNNIndonesia

asuransi syariah, life insurance, car insurance, student insurance

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*