Padang Bulan Lirik – “Padang Bulan” adalah sebuah lagu yang terkenal di Indonesia yang mencerminkan keindahan dan kearifan alam serta khasanah budaya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lirik lagu “Padang Bulan” dan mengungkapkan makna dalam setiap baitnya.
Padang Bulan adalah salah satu lagu tradisional Indonesia yang sangat populer, dan liriknya memiliki makna mendalam. Lirik “Padang Bulan” menggambarkan keindahan alam dan kekayaan budaya Indonesia, terutama Jawa. Lagu ini menciptakan suasana yang memikat dengan lirik yang merujuk pa”Padang Bulan” adalah sebuah lagu yang terkenal di Indonesia yang mencerminkan keindahan dan kearifan alam serta khasanah budaya.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lirik lagu “Padang Bulan” dan mengungkapkan makna dalam setiap baitnya.da keindahan pemandangan, kehidupan sehari-hari, dan kebahagiaan masyarakat Jawa. Lirik ini juga mencerminkan rasa syukur atas berkah alam dan tradisi yang kaya, dan sering kali diinterpretasikan sebagai simbol harmoni dan kehidupan yang damai.
Table of Contents
Lirik Padang Bulan NU
Dalam syair NU ini, Habib Syech mengingatkan sejarah NU melalui lagu yang dikenal dengan sebutan Sholawat Syair NU versi Padang Bulan. Sebelum syair NU dinyanyikan, sholawat menjadi pembukaannya. Anda dapat menemukan video Habib Syech dan mengunduh file MP3-nya. Berikut adalah lirik dari syair NU ini:
Syair NU: Rasa Padang Bulan
Sholatulloh, salamulloh, ‘ala thoha rosulillaah,
Sholatulloh, salamulloh, ‘ala yaasiin habibillah,
Tawasalna bibismillah, wabilhadi rosulillah,
Wakulli muja hidillillah, bi ahlil badri ya alloh,
Ilaahi sallimil ‘ummah, minal afati wanniqmah,
Wamin hammin wamin ummah, bi ahlil badri ya alloh,
Tahun 26, tahun 26 lahirnya NU,
Ijo ijo, ijo ijo benderanya NU (2×),
Gambar jagad simbol NU,
Bintang songo, bintang songo lambang NU (2×),
Suriyah, suriyah ‘ulama’e NU,
Tanfidziyah, tanfidziyah pelaksana NU (2×),
GP Ansor, pemuda NU,
Fatayat, pemudi NU, (2×)
Nganggo usholli, nganggo usholli shalat NU,
Adzan pindo, adzan pindo Jumatnya NU (2×),
Nganggo Qunut, Subuhannya NU,
Dzikir bersama, dzikir bersama amalan NU, (2×)
Tahlilan, tahlilan hadiahnya NU,
Manaqiban, manaqiban wasilah NU (2×),
Wiridan, rutinan NU,
Maulidan, maulidan sholawat NU, (2×)
Lirik “Padang Bulan” juga sering diartikan dalam konteks spiritual dan religius, menggambarkan perjalanan pencarian makna hidup dan kebenaran. Ini adalah lagu yang dapat dinikmati oleh berbagai generasi, karena pesan dan melodi yang kuatnya masih relevan hingga saat ini.
Padang Bulan lirik nu merupakan peningkatan yang menghadirkan keunikan dengan gaya penulisan dan penyampaian lirik yang lebih modern, tetapi tetap mempertahankan esensi dan kekayaan makna yang terkandung dalam lagu ini.
Padang Bulan Lirik oleh Az Zahir Pekalongan Bersama Habib Ali Zainal Abidin
Mungkin lirik lagu “Padang Bulan” oleh Az Zahir Pekalongan bersama Habib Ali Zainal Abidin sudah tidak asing bagi para penggemar sholawat. Liriknya memuat pesan-pesan keagamaan dan semangat pengabdian kepada Tuhan. Berikut adalah lirik lengkapnya:
Padang bulan, padange koyo rino
Rembulane sing awe-awe
Padang bulan, padange koyo rino
Rembulane sing awe-awe
Awe-awe
Ngelengake, ojo turu sore
Kene tak critani, kanggo sebo mengko sore
Kene tak critani, kanggo sebo mengko sore
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا ومَولانا مُحَمَّدٍ
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا ومَولانا مُحَمَّدٍ
عَدَدَ مَا فِي عِلْمِ اللّٰهِ
صَلاَةً دَائِمَةً بِدَوَامِ مُلْكِ اللّٰهِ
صَلاَةً دَائِمَةً بِدَوَامِ مُلْكِ اللّٰهِ
Lamun wong tuwo keliru mimpinne
Alamat bakal alamat bakal getun mburine
Lamun wong lamun wong tuwo tuwo keliru mimpinne
Alamat bakal alamat bakal getun mburine
Wong tuwo loro, kundur ing ngarso pengeran
Anak putune, rame-rame rebutan warisan
Anak putune rame-rame rebutan warisan
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسلمْ عَلَى سَيِّدِنا ومولانا مُحمَّدٍ
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسلمْ عَلَى سَيِّدِنا ومولانا مُحمَّدٍ
عَدَدَ ما في عِلْمِ اللّٰهِ
صَلاةً دَائِمَةً بِدَوامِ مُلْكِ اللّٰهِ
صَلاةً دَائِمَةً بِدَوامِ مُلْكِ اللّٰهِ
Jaman kepungkur ono jaman jaman puntutan
Esok esok rame-rame luru ramalan
Jaman kepungkur ono jaman jaman puntutan
Esuk-esuk, rame-rame luru ramalan
Gambar kucing, dikira gambar macan
Bengi diputer bengi diputer, metu wong edan
Bengi di puter bengi diputer, metu wong edan
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسلمْ عَلَى سَيِّدِنا ومولانا مُحمَّدٍ
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسلمْ عَلَى سَيِّدِنا ومولانا مُحمَّدٍ
عَدَدَ ما في عِلْمِ اللّٰهِ
صَلاةً دَائِمَةً بِدَوامِ مُلْكِ اللّٰهِ
صَلاةً دَائِمَةً بِدَوامِ مُلْكِ اللّٰهِ
Kurang puas – kurang puas, luru ramalan
Wong ora waras – wong ora waras, dadi takonan
Kurang puas – kurang puas, luru ramalan
Wong ora waras – wong ora waras, dadi takonan
Kang ditakoni, ngguyu cekaka’an
Jebul kang takon jebul kang takon, wis ketularan
Jebul kang takon jebul kang takon, wis ketularan
اللَّهُمَّ صَلِّ وسلمْ عَلَى سَيِّدِنا ومولانا مُحمَّدٍ
اللَّهُمَّ صَلِّ وسلمْ عَلَى سَيِّدِنا ومولانا مُحمَّدٍ
عَدَدَ ما في عِلْمِ اللّٰهِ
صَلاةً دَائِمَةً بِدَوامِ مُلْكِ اللّٰهِ
صَلاةً دَائِمَةً بِدَوامِ مُلْكِ اللّٰهِ
Lagu ini menggambarkan perasaan keagamaan dan semangat pengabdian kepada Tuhan. Liriknya berisi doa dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW serta pengakuan akan kekuasaan Tuhan yang Mahakuasa.
Lirik Syiir Cinta Tanah Air Karangan Al Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya
Padang Bulan, padange koyo rino,
Rembulane sing ngawe-awe.
Ngelengake, ojo turu sore,
Kene tak critani, kanggo sebo mengko sore.
Allahumma sholli wa sallim ‘alaa,
Sayyidinaa wa maulaa naa Muhammadin,
‘Adadamaa fi ‘ilmilaahi sholatan,
Daa imatan bidawaa mi mulkilaahi.
Keindahan bumi pertiwi,
Terhias untaian mutiara.
Pembangun bangsa yang sejati,
Harum namanya di Nusantara.
Merah putih melekat didada,
Disinari pancaran imannya.
Dimanapun ia berada,
Tetap cinta Indonesia.
Lirik ini adalah syiir yang memancarkan cinta kepada tanah air, Indonesia, dan keagamaan. Syair ini menggambarkan keindahan alam dan semangat cinta kepada tanah air yang terpancar dari hati yang penuh keimanan. Dalam syair ini juga terdapat doa dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW serta pengakuan akan kekuasaan Tuhan yang Maha Esa.
Padang Bulan Sholawat
Padang Bulan Sholawat adalah sebuah acara keagamaan yang memiliki makna mendalam dalam budaya Islam di Indonesia. Acara ini biasanya diadakan dalam rangkaian perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang merupakan peringatan kelahiran Nabi besar bagi umat Islam. “Padang Bulan” dalam bahasa Indonesia mengacu pada padang terbuka atau lapangan yang digunakan untuk pertunjukan keagamaan.
Selama Padang Bulan Sholawat, umat Islam berkumpul di lapangan terbuka atau masjid untuk bersama-sama menyanyikan sholawat, membaca ayat-ayat suci Al-Quran, serta mengingat dan merayakan ajaran-ajaran Nabi Muhammad. Sholawat, dalam konteks ini, adalah bentuk doa dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW, dan Padang Bulan Sholawat menjadi momen penting untuk mengekspresikan cinta dan penghormatan terhadap beliau.
Acara Padang Bulan Sholawat juga sering dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seperti pengajian, ceramah agama, dan pameran produk-produk islami. Selain itu, makanan dan minuman seringkali disediakan untuk para peserta acara sebagai bentuk silaturahmi dan kebersamaan antar-umat Islam.
Dalam suasana penuh kebersamaan ini, Padang Bulan Sholawat menciptakan ruang yang mendalam untuk refleksi spiritual dan meningkatkan keimanan. Sebagai wujud penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, acara ini juga memberikan pesan toleransi, cinta damai, dan persaudaraan yang menjadi inti ajaran Islam. Padang Bulan Sholawat menjadi salah satu upaya untuk mempererat persatuan dan kesatuan dalam masyarakat Islam Indonesia, sambil menjaga dan merayakan warisan budaya agama yang kaya dan beragam.
Arti Lirik Padang Bulan
“Lirik Padang Bulan” adalah sebuah lagu tradisional Indonesia yang sangat populer, terutama di daerah Jawa. Liriknya berisikan pesan moral dan budaya yang dalam, menggambarkan kehidupan masyarakat Jawa, serta berbicara tentang kebijaksanaan hidup. Salah satu pesan yang paling terkenal dari lagu ini adalah pentingnya menjaga kebersamaan dan tolong-menolong dalam kehidupan sehari-hari.
Lagu ini juga sering kali diinterpretasikan sebagai sebuah simbol kesederhanaan dan kebahagiaan dalam hidup. Lirik Padang Bulan memiliki makna yang dalam dan mendalam bagi masyarakat Indonesia, dan sering kali dinyanyikan dalam berbagai kesempatan, seperti pernikahan, pesta rakyat, atau acara-acara budaya lainnya.
Arti dari lirik Padang Bulan sendiri mengandung banyak makna simbolis yang berbeda, tergantung pada interpretasi individu. Secara umum, Padang Bulan dapat diartikan sebagai dunia yang sempurna atau kebahagiaan yang utopis. Lirik ini menekankan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang kental dalam masyarakat Jawa, seperti gotong royong, solidaritas, dan kebersamaan. Padang Bulan dianggap sebagai tempat di mana semua kesulitan dan penderitaan terlupakan, dan semua orang hidup dalam harmoni. Dengan makna ini, lirik Padang Bulan menjadi pengingat akan pentingnya menjaga persatuan dan tolong-menolong dalam kehidupan sehari-hari, serta sebagai representasi dari cita-cita kesempurnaan sosial dan moral.
Sholawat Padang Bulan Versi Jawa
Sholawat Padang Bulan adalah sebuah lagu yang telah diaransemen ulang dalam versi Jawa yang memikat hati banyak pendengarnya. Dalam versi ini, lirik lagu asli yang berasal dari Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara, mengalami perubahan bahasa dan gaya vokal yang khas Jawa.
Sholawat Padang Bulan versi Jawa memiliki nuansa yang lebih syahdu dan kental dengan unsur budaya Jawa, sehingga mampu memadukan keindahan lirik dengan irama yang mengalun indah. Selain menjadi hiburan yang mendalam, sholawat ini juga seringkali digunakan sebagai sarana ekspresi keagamaan dan kecintaan terhadap Nabi Muhammad dalam budaya Jawa.
Dalam versi Jawa, lirik Sholawat Padang Bulan seringkali disajikan dengan penuh rasa kehormatan dan penghormatan terhadap sosok Nabi Muhammad.
Musiknya yang lembut dan merdu menciptakan suasana yang khusyuk dan penuh ketenangan, memungkinkan pendengar untuk lebih merenung dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Dengan begitu, Sholawat Padang Bulan versi Jawa menjadi salah satu karya seni budaya yang menghubungkan tradisi musik dan spiritualitas, serta memperkaya keragaman budaya di Indonesia.
Lirik Padang Bulan dan Sluku Sluku Bathok
“Lirik Padang Bulan” dan “Sluku Sluku Bathok” adalah dua lagu tradisional Jawa yang sangat populer dan sering dinyanyikan di berbagai acara budaya di Indonesia. “Lirik Padang Bulan” menggambarkan keindahan pemandangan di Padang Bulan, sebuah tempat di Jawa Tengah. Liriknya yang sederhana dan melodinya yang khas membuatnya mudah diingat dan dinyanyikan oleh berbagai kalangan masyarakat. Lagu ini sering diiringi dengan tarian yang bersemangat dan riang.
Sementara itu, “Sluku Sluku Bathok” adalah lagu yang bercerita tentang seorang gadis yang mencari seorang kekasih dengan cara yang unik. Liriknya yang lucu dan menghibur serta ritme yang menggugah membuatnya menjadi salah satu lagu Jawa yang paling terkenal. Lagu ini sering dinyanyikan dalam berbagai kesempatan, terutama saat pesta atau perayaan, dan sering kali diiringi dengan tarian yang kocak. Kedua lagu ini merupakan warisan budaya yang penting di Indonesia dan terus dilestarikan oleh masyarakat sebagai bagian dari kekayaan budaya mereka.