Fataya.co.id – Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa jumlah tunawisma di negara tersebut mencapai rekor tertinggi pada bulan Januari tahun ini.
Lebih dari 653.100 orang kehilangan tempat tinggal mereka, mengalami peningkatan sebesar 70.650 orang atau 12% dibandingkan tahun sebelumnya, merupakan angka tertinggi sejak data ini pertama kali dikumpulkan pada tahun 2007.
Menurut laporan yang dikutip dari AFP, warga Amerika keturunan Afrika, yang menyumbang 13% dari total populasi AS, mengalami peningkatan tunawisma sebesar 37%, menempati 37% dari total jumlah orang yang menjadi tunawisma. Lonjakan terbesar, sebesar 28%, terjadi di kalangan Hispanik, dengan peningkatan jumlah sebanyak 39.106 orang antara tahun 2022 dan 2023.
“Laporan yang dirilis pada Selasa (19/12/2023) mencatat bahwa jumlah keluarga dengan anak-anak yang menjadi tunawisma juga mengalami peningkatan sebesar 16%, membalikkan tren penurunan sejak tahun 2012,” demikian bunyi laporan tersebut.
Dari total 653.100 orang yang dihitung sebagai tunawisma pada bulan Januari, enam dari 10 orang ditempatkan di tempat penampungan atau akomodasi sementara, sementara empat dari 10 orang lainnya berada di tempat yang tidak dimaksudkan untuk tempat tinggal manusia.
Data juga memperlihatkan bahwa California menjadi negara bagian dengan jumlah populasi tunawisma terbesar, mencapai 181.399 orang, diikuti oleh New York dengan 103.200, Florida dengan 30.756, Washington dengan 28.036, Texas dengan 27.377, dan Oregon dengan 20.142.
Para ahli menyebutkan bahwa krisis tunawisma di Amerika Serikat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk kemiskinan, kesehatan mental, kecanduan, dan kekurangan tempat tinggal. Permasalahan ini menyoroti perlunya tindakan yang komprehensif untuk mengatasi masalah ini dan memberikan perlindungan kepada warga yang rentan.
Sumber: @cnbcindonesia