KISAH TENTANG KEIKHLASAN DAN KESABARAN NABI IBRAHIM YANG PATUT DICONTOH

Diposting pada

Nabi Ibrahim as merupakan seorang hamba Allah yang taat kepada-Nya. Beliau orang yang sabar sekaligus lurus, beliau juga berhati lembut dan penyantun.

KISAH TENTANG KEIKHLASAN DAN KESABARAN NABI IBRAHIM YANG PATUT DICONTOHSelain itu, Nabi Ibrahim As juga termasuk dalam salah satu, di antara lima Nabi yang mendapatkan gelar Ulul Azmi. Ulul Azmi merupakan suatu gelar yang di berikan Allah swt untuk para nabi yang memiliki ketabahan, tekad, dan kesabaran yang sangat luar biasa.

Pada suatu hari, ketika Ibrahim menyembelih kurban fisabilillah yang berupa 1.000 ekor domba, 300 ekor sapi, dan 100 ekor unta. Banyak orang yang mengaguminya, bahkan para malaikat yang melihat pun sampai terkagum-kagum atas kurbannya.

Ibrahim as juga mengatakan“Kurban sejumlah itu bagiku belum apa-apa. Demi Allah! Seandainya aku memiliki anak lelaki, pasti akan aku sembelih juga karena Allah dan aku kurbankan kepada-Nya,”. Sebagai ungkapan karena Sarah, yang merupakan istri Ibrahim belum juga mengandung.

Setelah melewati waktu yang amat lama, Ibrahim pun lupa akan nazarnya itu. Kemudian allah swt mengabulkan doanya dan menganugrahinya anak lelaki yang di beri nama Ismail.

Ibrahim as adalah seorang ayah dengan teladan kepemimpinan yang mencerahkan. Sedangkan putranya, Nabi Ismail as, adalah seorang hamba yang lapang dada dan juga taat kepada Allah swt. Beliau termasuk orang sabar dan berbakti kepada ke dua orang tuanya.

Ibrahim sangat menyayangi putra satu satunya ini. Namun saat Nabi Ibrahim as berusia kurang lebih 100 tahun, beliau mendapatkan perintah dari Allah swt melalui dalam mimpinya. Yang di terangkan dalam surat As Saffat ayat 102.

يا بني في الحقيقة لقد رأيت في المنام أنني ذبحك

Yang artinya: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu.”

Nabi Ibrahim menyadari bahwa mimpi itu merupakan perintah dari Allah swt, sehingga tidak ada pilihan lain kecuali ia harus melaksanakannya.

Namun, sebagai nabi dan sang ayah yang bijaksana, beliau tidak langsung menyembelih Ismail. Suatu hari, sebelum itu beliau menanyakan hal tersebut kepada anaknya. Dan meminta pendapat Ismail mengenai mimpi yang ia dapati.

Dapat kita bayangkan, bagaimana Nabi Ibrahim as yang tengah diuji oleh Allah swt. Anak satu-satunya yang telah lama beliau nantikan kehadirannya hingga di usia tuanya, dan kini pada akhirnya harus di kurbankan atas perintah dari Allah swt dengan cara disembelihnya sendiri.

Bagaimanakah sikap Nabi Ibrahim dalam menghadapi perintah tersebut? Beliau mentaati perintah itu dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

Namun Ismail tidak lari, Ismail tidak menolak, ia menerima kabar tersebut dengan tenang dan menyarankan ayahnya untuk segera menunaikan tugasnya. Karena Ia tahu bahwa ayahnya sedang mendapat perintah dari Allah SWT. Sungguh, ini merupakan salah satu sikap ketabahan yang menunjukkan level kenabian seoang Ismail.

Kesabaran dan keikhlasan Nabi Ibrahim as dalam menjalankan perintah Allah swt ini bisa kita lihat dari sikapnya yang segera melaksanakan perintahnya itu walau sebenarnya ada perasaan yang sangat sedih di dalam hatinya, karena beliau tetaplah manusia yang sebagaimana umumnya.

Keteguhan Nabi Ibrahim as saat melaksanakan perintah ini merupakan wujud dari kesabaran dalam mentaati Allah swt. Tidak ada rasa ragu sedikit pun untuk melaksanakan perkara haq ini sehingga tidak ada keinginan untuk bermaksiat dengan menolak dan melawan perintah Allah swt.

BACA JUGA :   KISAH MALAIKAT TIDAK DAPAT MENGHITUNG PAHALA SHOLAWAT

Terbukti Nabi Ibrahim as lebih memilih dan mencintai Allah swt  dengan seluruh kepasrahan jiwa kepada-Nya. Nabi Ibrahim telah lulus dalam menghadapi musibah yang mengujinya. Lalu Allah swt mengutus Malaikat Jibril untuk menebus Nabi Ismail as dengan seekor domba besar untuk di semblih.

Larangan adalah perintah untuk berbuat dan juga sebaliknya. Perintah ini tidak boleh kita tentang karena ada kewajiban untuk mematuhi pemerintahnya atau ulil umri sebagaimana dalam Al-Qur’an surat Ani-Nisa’ ayat 59:

يا أيها الذين آمنوا أطعوا الله وأطاعوا الرسول (له) والقادة منكم

Yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya), dan para pemimpin di antara kamu”

Pengorbanan Nabi Ibrahim Alaihissalam saat menjalankan perintah kurban dari Allah swt ini dimulai dari kisah yang panjang. Melalui ayat tersebut, Allah swt menunjukkan bahwa ibadah kurban harus di jalankan dengan penuh keteguhan dan keikhlasan seperti sebagaimana yang di jalankan nabi Ibrahim as dan nabi Ismail as.

Kisah ini merupakan gambaran dua orang hamba yang sangat taat kepada Allah swt. Islam yang artinya menyerahkan diri kepada Allah swt dengan ketundukan dan kepatuhannya, termasuk bersabar dalam beriman.

Keikhlasan Nabi Ibrahim AS tersebut patut diteladani oleh umat muslim dalam beribadah kurban, sehingga kita dapat memberikan ibadah kurban dengan sebaik-baiknya.

Selain itu, nabi Ibrahim as juga pernah di bakar api oleh kaumnya sendiri, karena mereka tidak mau kalah perkataan dengan Ibrahim, lalu mereka mendirikan bangunan untuk membakar Ibrahim setelah bangunannya selsai dan siap dipakai Ibrahim pun dilemparkan ke atas bangunan api tersebut.

Namun, Ibrahim sama sekali tak gentar dengan siksaan kaumnya itu, beliau tetap teguh iman dan beliau juga berdoa memohon perlindungan kepada Allah swt.

“cukuplah Allah swt sebagai pelindung kami, dan Allah swt adalah sebaik baiknya pelindung”

Lalu Allah mengabulkan doanya, atas kekuasaan Allah swt nabi Ibrahim pun selamat dari api tersebut.

“wahai api, menjadi dinginlah dan jadilah keselamatan bagi Ibrahim”

Melihat Ibrahim yang tak terbakar sedikit pun membuat mereka sadar akan kebenaran ajarannya. Bahwa Tuhan itu Esa yaitu Allah swt pencipta alam semesta.

Doa Ibrahim ketika dibakar api dapat kita amalkan hingga kini. Doa ini bisa menjadi sebuah pernyataan kepasrahan kepada Allah swt. Cukup dengan mengucapkan kalimat ini:

اللهعز وجل

“dia adalah sebaik baiknya penolong”

Semoga kisah keteguhan iman, kesabaran, dan keyakinan nabi Ibrahim as kepada Allah swt juga bisa menjadi teldan bagi kita para umat islam. agar kita dapat tetap sabar dalam berbuat baik dan menghadapi cobaan yang di berikan oleh Allah swt.

Demikianlah sedikit kisah singkat tentang keikhlasan dan kesabaran nabi ibrahim as yang patut dicontoh dalam menjalankan perintah Allah swt.

Wassalammualaikum wrwb.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *