Nabi Ibrahim merupakan salah satu kekasih allah SWT. Yang sangat di cintai, bahkan ia sampai diberi gelar khalilullah oleh allah SWT. Dan ketika malaikat izrail saat akan mencabut nyawa nabi ibrahim pun, Allah swt sampai merayunya.
Diriwayatkan, nabi Ibrahim AS adalah seorang lelaki pencemburu. Mangkanya Dia punya rumah khusus untuk beribadah. Dan apabila keluar, dia menguncinya.
Ketika Allah Swt. hendak ingin mencabut nyawa Nabi Ibrahim a.s., Dia mengutus Malaikat Maut dalam rupa menjadi seorang lelaki tua renta.
Suatu hari, Nabi Ibrahim AS bertanya kepada malaikat Izrail, “Dapatkah engkau memperlihatkan ku rupamu saat engkau mencabut nyawa manusia yang gemar berbuat dosa?”
“Engkau tak akan sanggup,” jawab malaikat Izrail
“Aku pasti akan sanggup,” tegas Nabi Ibrahim.
“Baiklah, berpalinglah dariku sebentar,” pinta malaikat izrail.
Setelah selesai, Nabi Ibrahim berpaling kembali menghadap malaikat izrail, di hadapannya telah berdiri sesosok makhluk berkulit legam dengan rambut berdiri, berbau busuk, dan berpakaian serba hitam. Dari hidung dan mulutnya pun tersembur jilatan api. Dan bersamaan dengan itu Nabi Ibrahim AS jatuh pingsan.
Beberapa saat ketika beliau sudah tersadar dari pingsannya, beliau pun berkata kepada malaikat Izrail: “Wahai Malaikat maut, seandainya para pendosa itu tak menghadapi sesuatu yang lain dari wajahmu di saat kematiannya, niscaya cukuplah itu menjadi hukuman untuknya atas perbuatannya.”
Selain itu Nabi Ibrahim AS juga meminta agar Malaikat Maut mau mengubah wujudnya saat akan mencabut nyawa orang-orang mukmin yang beriman.
Dengan mengajukan syarat yang sama kepada Nabi Ibrahim AS, Malaikat Maut pun menyetujui permintaan dari nabi ibrahim dan mengubah wujudnya.
Seketika itu di hadapan Nabi ibrahim yang telah membalikkan badannya kembali, telah berdiri seorang pemuda tampan, gagah, berpakaian indah dan menyebar aroma wewangian yang sangat harum.
“Seandainya orang – orang beriman melihat rupamu di saat kematiannya, niscaya cukuplah itu sebagai imbalan amal baiknya,” kata Nabi Ibrahim AS.
Meski di tugaskan sebagai Malaikat pencabut nyawa oleh Allah SWT., Malaikat izrail atau disebut malaikat maut, juga merasakan sakaratul maut.
Allah SWT lah yang Maha Hidup dan berdiri sendiri. Semua makhluk akan merasakan mati. Disebutkan, ketika seluruh makhluk hidup sudah dicabut nyawanya pada hari Kiamat kelak, maka yang akan tersisa hanyalah Malaikat Izrail sendiri.
Dan kemudian Allah SWT menyuruhnya untuk mencabut nyawa dia sendiri, demi melihat dan merasakian dahsyatnya Sakarataul maut saat ia mencabut nyawa seseorang mukmin.
Dan malaikat maut pun berkata: “Ya Allah seandainya saya tahu ternyata pedih sekali sakaratul maut ini, tentu saya tidak akan tega mencabut nyawa seorang mukmin”.
Suatu hari, ketika nabi Ibrahim sedang bersantai di teras depan rumahnya, Nabi Ibrahim kedatangan tamu seorang laki-laki tua dengan wajah yang lusuh, sambil bersandar di tongkatnya. Kemudian nabi Ibrahim pun mempersilakan laki-laki tua itu untuk masuk ke dalam rumahnya dan nabi Ibrahim menjamunya dengan makanan.
Ketika tamu nabi Ibrahim tersebut sedang menyantap hidangan yang telah di suguhkan, tiba-tiba makanan itu berjatuhan. Kemudian nabi Ibrahim pun bertanya kepada tamunya itu, “Apa yang terjadi dan apa yang menimpamu?”
Lalu laki-laki tua itu menjawab, “usiaku sudah mencapai 201 tahun,” dan Ibrahim pun terheran-heran karena usia tamunya ini tidak jauh berbeda dengan usianya saat ini, Saat itu usia nabi Ibrahim adalah 200 tahun. Yang ternyata ia adalah Malaikat Izrail yang sedang menyamar menjadi laki-laki tua yang yang berwajah lusuh dan berpakaian kotor.
Setelah satu tahun berlalu, jelmaan malaikat Izrail itu datang lagi. Tetapi kali ini dengan penampilan yang berbeda, wajahnya menjadi tampan dan rupawan, tidak seperti penampilan sebelumnya.
“Ternyata Nabi Ibrahim sudah tahu kalau itu adalah malaikat maut, walau pun penampilannya sangatlah baik,”
Dan malaikat maut pun menjelaskan apa tujuannya datang kepada Nabi Ibrahim yaitu diutus Allah SWT. untuk mencabut nyawa kekasihnya (Nabi Ibrahim).
Ketika malaikat izrail saat akan mencabut nyawa Nabi Ibrahim, nabi Ibrahim berkata kepadanya “Hai malaikat maut, apakah kamu pernah tahu ada seorang kekasih yang tega mencabut nyawa orang yang dicintainya?”
Karena bingung akan perkataan yang diucapkan Nabi Ibrahim akhirnya malaikat maut pun pergi naik ke langit untuk menemui Allah SWT dan melaporkan protes nabi ibrahim.
Dan Allah SWT berkata, “Katakanlah kepada kekasih ku, apakah ada seorang kekasih yang tidak senang bertemu dengan orang yang dicintainya?”
Beberapa saat kemudian malaikat Izrail kembali turun menemui nabi Ibrahim as. Ia menyampaikan apa yang telah dikatakan Tuhan Nya.
Allah berfirman, “Katakanlah kepadanya (nabi Ibrahim) bahwa sahabat karib (al-khalil) apabila berusia panjang, tentunya akan merasa rindu kepada sahabat karibnya, sehingga dia pergi menjumpainya.”
Dan nabi Ibrahim berkata, “Benar, wahai Tuhanku, aku merasa rindu bertemu dengan-Mu.”
Mendengar jawaban itu, nabi Ibrahim pun berkata kepada dirinya sendiri, “Tenanglah diriku untuk saat ini,”.
malaikat izrail saat akan mencabut nyawa nabi ibrahim dia memberikan suatu aroma wewangian yang sangat harum dan ketika nabi Ibrahim menciumnya,
Seketika itu juga malaikat maut mencabut nyawa Nabi Ibrahim.
Diriwayatkan, ketika ruh Nabi Ibrahim AS sudah dicabut oleh malaikat izrail, Allah SWT bertanya kepadanya: “Bagaimana engkau merasakan kematian ini wahai kawanku?”
Dan nabi Ibrahim menjawab “Seperti sebuah pengait yang dimasukkan ke dalam gumpalan bulu basah yang kemudian ditarik,”.
“Yah seperti itulah rasanya, sudah Kami ringankan atas dirimu,” firman-Nya.
Wujud Malaikat Maut bisa berubah ubah sesuai dengan amal orang yang akan di cabut nyawanya. Jika orang yang akan dicabut nyawanya sering beramal baik maka malaikat maut akan mengubah penampilanya menjadi seorang pemuda yang tampan rupawan.
Dan begitu pula sebaliknya, jika orang yang akan dicabut nyawanya banyak beramal buruk maka malaikat maut akan mengubah dirinya menyadi seorang lelaki hitam yang menyeramkan.
Selain itu, malaikat maut juga bisa mencabut nyawa para kaum di berbagai wilayah dalam satu waktu dengan cara sesuai yang dikatakan yaitu “Aku memanggil nyawa atas seizin Allah SWT, sehingga nyawa-nyawa itu ada di antara kedua jariku ini.”s
Rasulullah SAW bersabda, “Manusia pasti akan merasakan derita dan rasa sakit kematian, dan sesungguhnya sendi-sendinya akan mengucapkan selamat tinggal kepada satu sama lain seraya berkata ‘Sejahteralah atasmu; sekarang kita saling berpisah hingga datang hari kiamat kelak’.”
Dan nabi Ibrahim pun dimakamkan di Perkebunan Hairun sesuai dengan wasiatnya, karena sebelum meninggal, ia telah berwasiat agar jenazahnya dikuburkan di tempat tersebut.
Allah berfirman dalam Qur’an Surat Al-Ankabut Ayat 57
“كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ…”
yang artinya: “…..Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian.”
YaItulah cerita singkat dari KISAH MALAIKAT IZRAIL SAAT AKAN MENCABUT NYAWA NABI IBRAHIM
Sekian dari kami wassalammualaikum wr wb.