Rasulullah Tidak Pernah Adzan Seumur Hidupnya, Ini yang akan Terjadi Jika sampai Nabi Muhammad SAW Mengumandangkan Adzan

Diberi amanat sebagai rasul oleh Allah Swt, Rasulullah tidak pernah adzan seumur hidupnya, Ternyata, Rasulullah memang di perintahkan oleh Allah swt untuk tidak pernah azan.

Rasulullah Tidak Pernah Adzan Seumur Hidupnya,Adzan sendiri merupakan panggilan ibadah bagi umat Islam agar segera menunaikan sholat fardhu. Azan akan dikumandangkan oleh seorang muazin dari masjid dan adzan dikumandangkan setiap akan memasuki lima waktu salat fardhu. Kata adzan berasal dari kata ʾadzina’ yang artinya “mendengar atau diberitahukan”.

Alasan di balik kejadian ini sudah banyak di diskusikan oleh kalangan cendekiawan muslim.

Mengenai mengapa rasulullah tidak pernah adzan seumur hidupnya, Syekh Assim berpendapat rasulullah tidak pernah adzan seumur hidupnya karena tanggung jawab yang beliau miliki semasa hidup untuk umatnya lebih besar daripada apapun.

Tanggung jawabnya yang berperan sebagai khalifah tersebut tidak mungkin beliau serahkan kepada orang lain. Karena itu, beliau meminta bantuan sahabatnya, Bilal bin Rabah, untuk mengumandangkan azan sebagai seruan salat umat islam.

Beliau menunjuk Bilal bin Rabah sebagai muazin. Bilal dipilih langsung oleh Nabi Muhammad saat di Madinah sebagai muazin pertama dalam sejarah Islam untuk mengumandangkan panggilan azan dari Masjid Nabawi.

Bilal bin Rabah merupakan sosok yang sangat dipercaya Nabi Muhammad SAW untuk mengumandangkan azan sebagai seruan salat semasa hidupnya.

Alasan lain, dalam kitab ahasin al kalam, imam izzuddin abdul salam berpendapat, kenapa Nabi Muhammad tidak pernah mengumandangkan adzan yakni karena beliau adalah sosok yang selalu istiqomah dalam mengerjakan apapun. Seperti di penjelasan sebelumnya, waktu beliau sudah di habiskan untuk urusan umat islam.sulullah_

Hal ini lah yang membuatnya tidak bisa berkomitmen dalam hal lain, termasuk mengumandangkan azan setiap waktu salat.

Sebenarnya, Rasulullah bukannya tidak pernah sama sekali mengumandangkan azan. Dalam keterangan beberapa hadits yang dikutip dari buku Tadihul Adillah 4 oleh Haji Muhammad Syafi`i Hadzami, menerangkan bahawa Rasulullah SAW pernah beberapa kali mengumandangkan azan namun bukan dalam konteks seruan untuk melaksanakan salat.

Salah satunya seperti yang di ceritakan dari Abu Rafi RA, ia mengaku pernah mendengarkan Rasululullah SAW saat beliau (rasulullah) membacakan azan untuk cucunya yang baru saja lahir. Berikut haditsnya,

رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَذَّنَ فِي أُذُنِ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ حِيْنَ وَلَدَتْهُ فَاطِمَةُ بِالصَّلَاةِ

“Aku pernah melihat Rasulullah SAW melakukan azan pada telinga Husein ketika ia dilahirkan oleh Fatimah dengan azan salat,” (HR Ahmad, Abu Dawud, dan At Tirmidzi).

Selain itu, Syekh Abddullah As-Syarqawi dalam Kitab Hasyiyatut Tahrir juga mengatakan bahwa ia juga pernah mendengarkan Rasulullah SAW saat mengumandangkan azan sekali dalam perjalanan atau safar. Dikutip dari laman Nahdlatul Ulama Online, ­ada beberapa perbedaan pendapat mengenai lafaz azan yang di kumandangkan oleh Rasulullah saat itu.

قَالَ الشَّيْخُ عَبْدُ اللهِ الشَّرْقَاوِيُّ فِى حَاشِيَةِ التَّحْرِيرِ: أَذَّنَ صلى الله عليه وسلم مَرَّةً فِى سَفَرِهِ فَقَالَ فِيهِ: أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، وَقِيلَ: أَشْهَدُ أَنِّي رَسُولُ اللهِ

Artinya, “Syekh Abdullah Asy-Syarqawi di dalam kitab Hasyiyatut Tahrir berkata, ‘Rasulullah SAW pernah sekali melakukan azan ketika dalam perjalanan. Kemudian dalam azan tersebut beliau mengumandangkan, ‘Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Dan pendapat lain (qila) beliau mengucapakan, ‘Asyhadu anni Muhammadar Rasulullah,'” (Lihat Kiai Muhajirin Amsar Bekasi, Misbahuz Zhalam Syarhu Bulughil Maram jilid I, halaman 139).

Di samping itu, beberapa ulama pun berpendapat banyak hikmah – hikmah yang dapat kita ambil dari alasan mengapa Nabi Muhammad tidak pernah azan semasa hidupnya yaitu:

Pertama, Hal tersulit di karenakan panggilan atau seruan adzan dari Rasullah merupakan hal yang sangat wajib.

Dan Wajib artinya tidak dapat ditunda atau pun di tinggalkan. Maka dari itu, apabila Rasulullah mengumandangkan adzan, maka dikhawatirkan orang yang tidak menjawab seruannya akan di masukkan ke dalam golongan orang yang haram. Seperti yang di sebutkan di dalam ayat berikut:

فَلْيَحْذَرْ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasulullah takut akan ditimpa cobaan atau azab yang pedih.” (Q.S. Annur: 63)

Di dalam kitab “Mawahibul Jalil” oleh Imam al-Hithab, disebutkan bahwa azan di tinggalkan oleh Rasulullah karena apabila beliau mengatakan lafaz “hayya alas shalah” dan umat Islam tidak segera melaksanakan perintahnya, maka mereka akan disiksa sesuai dengan ayat di atas.

Ke dua, Rasulullah adalah penyeru dan beliau tidak boleh bersaksi atas dirinya sendiri dengan mengucap kalimat “asyhadu anna Muhammadan Rasulullah”.

Ke tiga, dan apabila Rasulullah mengumandangkan azan dan ia mengucapkan lafaz “ashyadu anna Muhammadan Rasulullah,” maka akan timbul pemahaman bahwa akan ada nabi setelah dirinya kelak.

Ke empat, orang yang mengetahui lafaz azan pertama kali adalah Abdullah bin Zaid di dalam mimpinya. Maka dari itu, Rasulullah mewakilkan kepada selain dirinya untuk mengumandangkan azan.

Dalam mimpinya, Abdullah bin Zaid di datangi oleh seseorang yang mengenakan jubah hijau dan ia juga membawa lonceng. Abdullah bin Zaid berniat ingin membeli lonceng milik seorang berjubah hijau tersebut guna memanggil orang-orang agar melakukan salat fardhu.

Namun, seseorang yang berjubah hijau tersebut memberikan saran kepadanya untuk mengucapkan serangkaian kalimat adzan ini sebagai penanda jika waktu salat telah tiba.

Serangkaian kalimat adzan yang dimaksud yaitu:

Allahu Akbar  Allahu Akbar sebanyak 2 kali,

Asyhadu alla ilaha illallah sebanyak 2 kali,

Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah sebanyak 2 kali,

Hayya ‘alash sholah sebanyak 2 kali,

Hayya ‘alal falah sebanyak 2 kali juga,

Allahu Akbar Allahu Akbar sebanyak 1 kali,

dan terakhir La ilaha illallah sebanyak 1 kali.

Bacaan di atas merupakan lafaz azan yang di kumandangkan untuk penyeru salat Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya. Adapun lafaz azan khusus untuk salat Subuh yakni:

Setelah mengucapkan lafaz Hayya ‘alalfalaah dan Allaahu Akbar Allaahu Akbar ditambah dengan bacaan Ash-shalaatu khairum minan-nauum sebanyak 2 kali.

Ke lima, Rasulullah dan para khalifah juga tidak berkesempatan untuk mengumandangkan azan salat karena sedikitnya waktu senggang di tengah urusan mereka untuk melaksanakan hal itu.

Inilah beberapa alasan mengapa rasulullah tidak pernah adzan seumur hidupnya. Meski beliau tidak melakukannya, tetapi beliau sering kali menyebutkan apa keutamaan seorang muazin hingga tata cara pelaksanaannya.

Wassalammualaikum wr wb.

asuransi syariah, life insurance, car insurance, student insurance

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*