Fataya.co.id – Dalam sebuah pengumuman resmi, PT Garuda Indonesia Tbk dan Citilink mengumumkan larangan membawa koper jenis Airwheel ke dalam kabin pesawat.
Kedua maskapai tersebut menegaskan bahwa kebijakan ini diterapkan sesuai dengan aturan keselamatan penerbangan dan standar internasional yang berlaku.
Menurut PT Garuda Indonesia Tbk, aturan terkait bagasi kabin diterapkan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpang.
Salah satu aturan yang dijelaskan adalah terkait ukuran dan berat bagasi kabin.
Maskapai ini merujuk pada kebijakan The International Air Transport Association (IATA) dan regulasi penerbangan di dalam negeri.
Standar bagasi kabin yang diizinkan, termasuk smart luggage seperti Airwheel, adalah dengan berat maksimal tujuh kilogram dan dimensi paling besar 56 x 36 x 23 cm (linear 115 cm).
Selain itu, kapasitas baterai smart luggage juga harus mematuhi batas maksimal 100 Wh.
Jika koper Airwheel memiliki berat atau kapasitas baterai yang melampaui standar yang ditetapkan, maka penumpang tidak diizinkan membawa koper tersebut ke dalam kabin pesawat.
Namun, bagi smart luggage dengan kapasitas baterai antara 100 Wh hingga kurang dari 160 Wh, masih dapat diangkut sebagai bagasi tercatat dengan persetujuan dari maskapai.
Perlu diperhatikan bahwa smart luggage yang memiliki kapasitas baterai lithium melebihi 160 Wh atau baterai yang tidak dapat dilepas, dilarang dibawa baik sebagai bagasi kabin maupun bagasi tercatat.
Suarapembaruanid, dalam komentarnya di Instagram pribadinya, menekankan pentingnya penumpang untuk memeriksa kembali kondisi Airwheel mereka sebelum perjalanan.
“See.., jadi cek dulu airwheel kamu. Pastikan semua persyaratan terpenuhi. Kalau tidak, ya mau bagaimana lagi. Terpaksa nggak bisa diangkut ke kabin,” tulis akun tersebut.
Larangan ini mengingatkan penumpang untuk mematuhi ketentuan yang berlaku agar perjalanan mereka berlangsung lancar tanpa hambatan terkait bagasi kabin.
Sumber: @suarapembaruanid
