Sebuah penginapan di Jalan Veteran Dalam, Purus, Kecamatan Padang Barat, menjadi saksi bisu dari tragedi kematian seorang wanita bernama SIP (25), yang lebih akrab disapa Icin. Icin ditemukan tewas gantung diri dalam lemari kamar pada hari Senin (13/11). Pihak berwenang menduga bahwa aksi bunuh diri ini terjadi karena Icin tidak mendapat restu menikah dari ayah kekasihnya.
Informasi yang diperoleh dari Plt Kapolsek Padang Barat, AKP Yudarman, menyebutkan bahwa jasad Icin ditemukan oleh seorang karyawan hotel sekitar pukul 13.00 WIB. Saat karyawan hotel mencoba berkomunikasi dengan korban yang seharusnya segera check out dari kamarnya, tidak ada respons. Karyawan tersebut kemudian memutuskan untuk memeriksa kamar dari jendela belakang, dan saat itulah Icin ditemukan dalam keadaan tergantung di lemari pakaian.
“Dari olah TKP unit identifikasi, tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan pada tubuh korban,” ungkap AKP Yudarman.
Menurut informasi yang beredar, Icin dan kekasihnya telah melakukan sesi prewedding. Namun, tragedi ini berkaitan dengan tradisi uang japuik atau uang jemputan yang menjadi budaya di Pariaman. Ayah dari kekasih Icin dikabarkan telah meminta uang japuik sebesar Rp 1,5 miliar kepada keluarga Icin.
Setelah negosiasi panjang, pihak keluarga setuju untuk membayar uang japuik sebesar Rp 500 juta. Namun, ada syarat bahwa seluruh biaya pernikahan harus ditanggung oleh keluarga wanita dengan menggunakan vendor sesuai dengan permintaan pihak laki-laki.
Keluarga Icin merasa bahwa pihak keluarga calon pengantin laki-laki terlalu mempersulit dan menyudutkan Icin. Hal ini kemungkinan besar menjadi pemicu keputusan tragis yang diambil oleh wanita tersebut.
Kini, pihak kepolisian tengah menyelidiki kasus ini, sementara jasad korban telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan visum. Tragedi ini memberikan sorotan pada tradisi uang japuik dan menunjukkan dampak psikologis yang bisa muncul akibat tekanan dalam perencanaan pernikahan.
Sumber: @ctd insider