Contoh Idgham Mutamatsilain, Belajar Tajwid Alquran – Fataya

contoh idgham mutamatsilain

Contoh idgham mutamatsilain –  Idgham mutamatsilain adalah hukum tajwid yang terjadi ketika mim mati bertemu dengan huruf mim lagi.

Salah satu contohnya terdapat dalam ayat 4 Surah Al-Baqarah, “الَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ ەۙ وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ” yang artinya “yang telah memberi mereka makanan untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa takut.

Dalam idgham mutamatsilain ini, mim mati bertemu dengan mim yang merupakan 2 huruf yang mencocoki dalam sifat dan makhrajnya. Keberadaan huruf mim yang beriringan ini, secara hukum bacaan akan tetap sebagai mad thabi’i. Pemahaman hukum tajwid dalam membaca Al-Quran sangatlah penting untuk dimiliki. Memahami hukum tajwid akan dapat melafalkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan baik dan benar. Mari, kita melanjutkan pembahasan ini untuk memperdalam pemahaman kita tentang tajwid, khususnya idgham mutamatsilain.

Contoh Idgham Mutamatsilain

Idgham mutamatsilain adalah salah satu hukum tajwid yang terjadi ketika huruf mim mati bertemu dengan huruf mim lagi. Dalam idgham mutamatsilain, cara membaca mim mati dengan mim berikutnya akan terbaca menjadi satu. Cara pelafalannya akan terbaca seperti memiliki tasydid atau dengungan. Berikut adalah contoh-contoh idgham mutamatsilain:

  • Surat Al-Baqarah ayat 2: ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
  • Pada ayat ini, terdapat idgham mutamatsilain pada kata “لَا رَيْبَ فِيهِ” yang berarti “tidak ada keraguan padanya”. Huruf mim mati pada kata “فِيهِ” bertemu dengan huruf mim pada kata “لَا” sehingga dibaca dengan tasydid atau dengungan.
  •  Surat Al-Baqarah ayat 3: الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ
  • Pada ayat ini, terdapat idgham mutamatsilain pada kata “وَمِمَّا” yang berarti “dan dari apa yang”. Huruf mim mati pada kata “مِمَّا” bertemu dengan huruf mim pada kata “وَ” sehingga terdengar suaraa bacaan mendengung.
  •  Surat Al-Baqarah ayat 4: وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
  • Pada ayat ini, terdapat idgham mutamatsilain pada kata “مِن قَبْلِكَ” yang berarti “sebelum kamu”. Huruf mim mati pada kata “مِن” bertemu dengan huruf mim pada kata “قَبْلِكَ” sehingga menjadi suara dengungan (bertasydid).

Bacaan Idgham Mutamatsilain

Idgham mutamatsilain adalah salah satu hukum tajwid yang terjadi ketika huruf mim mati bertemu dengan huruf mim lagi. Dalam idgham mutamatsilain, mim mati tersebut tidak didengungkan. Akan tetapi pelafalan dari mim mati tersebut menjadi satu dengan mim setelahnya sehingga terdengar seperti mim bertasydid dan sedikit panjang.

Contoh bacaan idgham mutamatsilain yang spesifik adalah pada surat Al-Baqarah ayat 2:

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ

Pada kata “فِيهِ” terdapat mim mati bertemu dengan mim. Dalam hukum idgham mutamatsilain, mim mati tersebut menjadi satu dengan mim setelahnya sehingga menjadi tebal seperti adanya tasydid, sehingga terdengar “فِيِّهِ”.

Demikianlah contoh spesifik bacaan idgham mutamatsilain pada surat Al-Baqarah ayat 2.

Cara Mengamalkannya

Berikut adalah cara mengamalkan idgham mutamatsilain secara spesifik:

1. Mengidentifikasi huruf mim mati bertemu dengan huruf mim lagi: Perhatikan apakah dalam bacaan terdapat huruf mim mati yang bertemu dengan huruf mim lagi. Contoh bacaan yang mengandung idgham mutamatsilain adalah “مِنْ” dalam surat Quraisy ayat 4.

2. Membaca idgham mutamatsilain dengan benar: Ketika menemukan idgham mutamatsilain, mim mati harus dibaca dengan tasydid (dengungan) dan disambungkan dengan huruf mim berikutnya. Misalnya, dalam bacaan “مِنْ”, mim mati harus dibaca dengan tasydid dan disambungkan dengan huruf mim berikutnya sehingga terdengar seperti “minn”.

3. Memperhatikan tajwid lainnya: Selain mengamalkan idgham mutamatsilain, perlu juga memperhatikan tajwid lainnya yang mungkin terdapat dalam bacaan tersebut. Misalnya, jika terdapat huruf hijaiyah yang bertemu dengan huruf yang sama, seperti lam mati bertemu dengan lam, maka akan menjadi idgham mutajanisain.

4. Melakukan latihan dan pengulangan: Untuk menguasai idgham mutamatsilain dengan baik,dapat melakukan latihan dan pengulangan secara berkala. Bacalah bacaan-bacaan yang mengandung idgham mutamatsilain dengan benar dan perhatikan intonasi serta pengucapan yang tepat.

Dengan mengamalkan idgham mutamatsilain dengan baik, kita dapat memperbaiki bacaan Al-Qur’an kita sesuai dengan tajwid yang benar. Semoga dengan menyempurnaan bacaan kita dapat memberikan pahala tersendiri bagi kita nantinya, aamiin.

asuransi syariah, life insurance, car insurance, student insurance

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*