Waktu Tidur Yang Dilarang Dalam Islam

Harus Diwaspadai! Berikut Waktu Tidur yang Dilarang Dalam Islam

Diposting pada

fataya.co.id – Waktu Tidur yang Dilarang dalam Islam, Tidur merupakan salah satu aktivitas istirahat yang dilakukan setiap harinya.

Dengan porsi tidur yang cukup, seseorang dalam menjalankan aktivitas kesehariannya secara maksimal. Dalam sehari kebutuhan tidur seseorang berbeda-beda, tergantung dengan usianya.

Menurut Kementerian Kesehatan di situs resminya, usia 6-12 tahun 10 jam per hari, usia 12-18 tahun butuh 8-9 jam tidur dalam sehari, serta usia 18-40 tahun 7-8 jam sehari.

waktu tidur dalam islam

Namun, tahukah Anda ternyata dalam Islam terdapat lima waktu yang sangat tidak tersarankan untuk anda gunakan sebagai waktu tidur.

Table of Contents

Waktu Tidur yang Dilarang Dalam Islam

Berikut ini adalah 4 waktu tidur yang dilarang dalam islam:

1. Setelah Subuh

Usai menunaikan salat Subuh, tubuh biasanya masih belum siap untuk melakukan aktivitas sepenuhnya. Hingga akhirnya, banyak umat muslim yang kembali berbaring di kasur dan tidur.

Padahal, tidur setelah salat Subuh termasuk perkara yang dilarang dalam Islam.

Hal ini karena kenyamanan tidur usai salat Subuh bisa berisiko seseorang bangun terlalu siang sehingga produktivitas menurun dan menyebabkan rasa malas. Tidur di pagi hari tersebut juga dapat mengurangi rezeki.

Dalam hadis oleh Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa yang tidur setelah shalat subuh, maka ia telah merusak bagian dari amalnya.” (HR. Tirmidzi).

2. Setelah Shalat Ashar dan Menjelang Maghrib

Setelah shalat Ashar dan menjelang Maghrib merupakan waktu yang rawan rasa kantuk karena biasanya, umat muslim telah lelah beraktivitas seharian. Namun, tidur usai shalat dan menjelang waktu Maghrib ini ada larangan  dalam islam.

Pasalnya, tidur pada waktu setelah shalat Ashar dan Maghrib bisa menyebabkan seseorang mengalami lingling.

BACA JUGA :   Drama Kontrak Ezra Walian: Apakah Dia Tetap di Persib?

Sebagaimana yang ada dalam hadis yang terriwayatkan dari ‘Aisyah Radhiyallahu anha, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidur setelah shalat Ashar lalu akalnya hilang, maka janganlah dia mencela (menyalahkan) kecuali dirinya sendiri.”

3. Sebelum Shalat Isya

Dalam sebuah hadis yang berarti, “Sesungguhnya Rasulallah tidak senang tidur sebelum shalat isya dan berbincang-bincang setelah salat isya.” (HR al-Bukhari).

Tidur sebelum Shalat Isya hukumnya makruh, karena terkhawatirkan sholat isya belum bisa terlaksana sebab tidur terlalu lelap. Seperti halnya kebanyakan umat muslim yang tidur di malam hari, namun belum melaksanakan shalat Isya.

4. Tidur setekah makan

Ketika perut dalan keadaan kenyang, biasanya membuat seseorang lebih mudah merasa kantuk. Hingga akhirnya, banyak dari mereka yang tidur usai makan.

Jelaskanlah pada buah hati bahwa dalam islam terdapat larangan untukl tidak tidur setelah makan, alasannya karena tidur sehabis makan dapat berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Tidur selepas makan dapat menghabat proses penernaan makanan, memberi tekaran yang tidak baik pada lambung sehingga makanan berpotensi kembali ke kerongkongan, beresiko kelebihan gula, hingga menyebabkan kegemukan karena lemak adanya timbunan lemak berlebihan. Jadi sebaiknya jeda ±1-2 jam jika ingin tidur setelah makan.

Maka kesimpullan yang telah ada di atas adalah, bahwa ada anjuran untuk tidak tidur pada saat waktu maghrib. Karena hal tersebut dapat membuat kita lalai dalam menunaikan kewajiban kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *