Ridwan Kamil Ungkap Misteri Ibu Kota Baru: Orde Baru, Reformasi, Hingga Jokowi

Diposting pada

Fataya.co.id – Mantan Gubernur Jawa Barat dan sekarang menjadi Kurator Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), Ridwan Kamil, memberikan wawasan menarik terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara yang telah ada sejak zaman pemerintah Kolonial Belanda.

Melalui akun Instagramnya, Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa pada masa itu, Kota Bandung merupakan pilihan, namun rencana tersebut terganjal oleh kedatangan pasukan Jepang.

“IKN pemerintah kolonial Belanda: Kota Bandung (ga jadi karena Jepang datang),” ujar Ridwan Kamil dalam postingannya.

Seiring berjalannya waktu, era Orde Lama yang dipimpin oleh Presiden Sukarno juga memiliki rencana serupa.

Pada masa tersebut, Kota Palangkaraya di Kalimantan Tengah dijadikan kandidat ibu kota baru. Namun, rencana ini juga tidak terwujud.

Masuk era Orde Baru pada tahun 1997, Jonggol dipilih sebagai kandidat ibu kota baru. Pilihan tersebut dipengaruhi oleh kedekatan geografis dengan Jakarta dan keterhubungan melalui tol Jagorawi.

Rencana ini pun terhenti karena krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997, yang berlanjut ke krisis politik dan mengakibatkan Soeharto turun dari kursi kekuasaan setelah 32 tahun.

BACA JUGA :   Terima Kasih Suporter! Red Sparks Bersinar di Liga Voli Korea

Pada era Reformasi, wacana pemindahan ibu kota tidak menjadi fokus utama selama kepresidenan BJ Habibie, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan Megawati Soekarnoputri. Ridwan Kamil menambahkan, “IKN Orde Baru: Jonggol Bogor (tidak jadi keburu reformasi).”

Dengan berbagai upaya dan hambatan sepanjang sejarah tersebut, rencana pemindahan Ibu Kota Negara baru berhasil teralisasi di zaman Presiden Joko Widodo.

Keputusan ini menandai babak baru dalam pembangunan Indonesia dan menghadirkan tantangan serta harapan baru untuk masa depan ibu kota yang baru.

Sumber: @cnbcindonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *