Kemajuan Indonesia dalam pertahanan dengan TKDN 41,9%

Indonesia Kuat! TKDN Pertahanan Capai 41,9% dengan Prestasi Defend ID

Diposting pada

Fataya.co.id – Pemerintah Indonesia terus mengukir prestasi dalam upaya peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada sektor pertahanan.

Kemajuan Indonesia dalam pertahanan dengan TKDN 41,9%

Saat ini, TKDN telah mencapai 41,9%, dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Industri Pertahanan yang dikenal sebagai Defence Industry Indonesia atau Defend ID sebagai pionir dalam hal ini.

Defend ID, yang merupakan konsorsium dari lima BUMN, mengkhususkan diri dalam berbagai platform, termasuk platform udara (Dirgantara Indonesia), platform darat, alat berat, senjata, dan munisi (Pindad), platform laut, pembuatan kapal (PAL Indonesia), sistem elektronik (Len Industri), dan bahan berenergi tinggi (Dahana).

Salah satu contoh sukses dalam pencapaian TKDN adalah Senapan Serbu 2 (SS2) buatan Pindad. SS2 ini berhasil mencapai kandungan lokal antara 51,31% hingga 78,04%.

Kendaraan taktis terkenal, Maung, juga merupakan produk Pindad yang memiliki kandungan lokal mencapai 73%, melibatkan lebih dari 133 perusahaan lokal dalam proses produksinya.

Perusahaan BUMN lain yang tergabung dalam Defend ID juga ikut andil dalam peningkatan TKDN. PT PAL, misalnya, berhasil memproduksi sejumlah kapal perang dan kapal selam dengan TKDN yang signifikan.

BACA JUGA :   Prabowo-Gibran Berkomitmen Lindungi Data Negara: Langkah Mendasar Pertahanan Siber!

Produk-produk Dahana, salah satu anggota Defend ID, juga mencatatkan prestasi tinggi dengan TKDN di atas 50%.

Produk unggulan seperti Dayagel Seismik 55%, Dabex 73%, Bomb P Series 82%, hingga DANFO 87% menunjukkan komitmen Dahana dalam meningkatkan kandungan lokal pada produk-produk berbahan berenergi tinggi.

Dengan capaian ini, Indonesia semakin kokoh dalam menghadapi tantangan pertahanan dengan mengandalkan produk-produk lokal yang memiliki TKDN tinggi.

Peningkatan ini tidak hanya mencerminkan kemajuan industri pertahanan Indonesia, tetapi juga mendukung penguatan ekonomi dalam negeri melalui kolaborasi antara BUMN dan perusahaan lokal.

Sumber: @cnbcindonesia 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *