Terobosan Cerdas! LIGHT TRAP Tingkatkan Hasil Bawang Merah di Desa Kedungwungu

Terobosan Cerdas! LIGHT TRAP Tingkatkan Hasil Bawang Merah di Desa Kedungwungu

Diposting pada

Petani bawang merah di Desa Kedungwungu, Tegaldlimo, berhasil meningkatkan kualitas produk pertaniannya dengan memanfaatkan teknologi canggih, yaitu LIGHT TRAP.

Inovasi ini dibagikan secara eksklusif oleh Ketua Poktan Tani Joyo, Hendro Hendro, dalam kunjungan Bupati Ipuk Fiestiandani pada Kamis, 9 November lalu.

Menghadapi Ancaman Hama Kupu-Kupu Putih

LIGHT TRAP, yang menggunakan LED berwarna hijau, dipasang di sekitar area tanaman bawang merah. Dinyalakan setiap malam, perangkap cahaya ini berhasil menangkal kupu-kupu putih atau disebut juga sebagai kaper/grayak yang merupakan hama utama tanaman bawang merah.

Hendro Hendro menjelaskan, “Lampu ini berfungsi sebagai repellent yang dapat menarik perhatian kupu-kupu (kaper), sehingga mereka tidak hinggap dan bertelur di daun bawang.”

Mengatasi Ancaman Telur Kaper

Ketika kupu-kupu putih atau kaper bertelur, mereka dapat menghasilkan 2000-3000 butir telur.

Setelah menetas, telur tersebut akan menjadi ulat yang dapat merusak dan menghambat pertumbuhan tanaman bawang merah, menjadi musuh utama para petani. Oleh karena itu, mencari cara untuk mencegah kaper hinggap dan bertelur di tanaman menjadi langkah krusial.

Meningkatkan Produksi dan Mengurangi Penggunaan Pestisida

Berkat penerapan teknologi LIGHT TRAP, produksi Poktan Tani Joyo meningkat signifikan dari 10 ton per hektar pada tahun 2022 menjadi 13 ton per hektar pada tahun 2023.

BACA JUGA :   Setan Merah Tergelincir: Solskjaer Pada Ujung Tanduk Setelah Kekalahan dari West Ham

Lebih penting lagi, penggunaan pestisida turut berkurang hingga 40 persen. Inovasi ini tidak hanya berdampak pada hasil panen yang lebih baik tetapi juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan dengan mengurangi penggunaan bahan kimia.

Dukungan Pemerintah untuk Produktivitas Pertanian

Pemerintah kabupaten turut mendukung peningkatan produktivitas para petani dengan memberikan bantuan berbagai input pertanian.

Melalui program Bunga Desa, Bupati Ipuk Fiestiandani memberikan berbagai bantuan, termasuk mulsa, NPK, dan pupuk organik kepada sejumlah kelompok tani.

Langkah ini diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan sektor pertanian di daerah tersebut.

Inovasi teknologi dan dukungan pemerintah membuktikan bahwa sinergi antara petani, teknologi, dan pemerintah dapat menciptakan terobosan positif dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan di tingkat lokal.

sumber:@Ipuk Fiestiandani 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *