Fataya.co.id – Sebuah kejadian memilukan terjadi di Jambi, di mana seorang pria yang diidentifikasi sebagai RM, mengamuk karena istrinya hanya mendapat 4 suara dalam pemilihan umum.
Kecaman RM terhadap hasil suara istrinya yang merupakan seorang calon legislatif (caleg) di daerah tersebut menciptakan kekacauan yang meresahkan warga sekitar.
RM, yang tidak menerima hasil yang didapatkan oleh istrinya, mengekspresikan kemarahannya dengan cara yang sangat kasar.
Ia datang bersama delapan orang lainnya dan terlibat dalam sebuah keributan dengan Ketua RT setempat.
Ketegangan semakin meningkat ketika seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) berusaha untuk melerai pertikaian tersebut.
Namun, upaya melerai yang seharusnya menghindarkan situasi dari eskalasi kekerasan justru berakhir tragis.
Anggota KPPS yang berusaha melerai mendapat serangan dari RM.
“RM menyerang anggota KPPS menggunakan kayu hingga mengakibatkan tangan H patah,” ujar salah seorang saksi mata.
Selain itu, akibat dari keributan tersebut, Ketua RT mengalami luka serius di bagian kepala yang membutuhkan 30 jahitan.
Keduanya saat ini sedang dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang tepat setelah mengalami cedera yang cukup parah.
Kejadian ini menimbulkan kecaman dari berbagai pihak, dengan banyak orang yang mengekspresikan ketidaksenangan mereka terhadap tindakan kekerasan yang tidak terpuji.
Hal ini juga menyoroti pentingnya menjaga ketertiban dan perdamaian dalam proses demokrasi, serta perlunya penghormatan terhadap hasil pemilihan umum meskipun tidak selalu sesuai dengan harapan.
Pemerintah setempat juga telah menegaskan bahwa mereka akan menindak tegas siapapun yang melanggar hukum, serta akan meningkatkan keamanan dan pengawasan dalam setiap tahapan pemilihan umum untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa yang akan datang.
Kepolisian setempat telah memulai penyelidikan terhadap kasus ini, dan mendorong semua pihak yang memiliki informasi terkait untuk memberikan kerjasama penuh dalam proses penyelidikan.
Ini adalah pengingat yang tragis akan pentingnya menyelesaikan perbedaan pendapat dengan damai dan melalui jalur yang sah dalam setiap proses demokrasi, serta perlunya menjaga ketenangan dan menghormati proses pemilihan umum sebagai fondasi utama dalam negara demokratis.
Sumber: @indo_psikologi