sholat tasbih
sholat tasbih

Shalat Tasbih. Dalil, Keutamaan dan Bacaannya [Lengkap]

Diposting pada

Table of Contents

Shalat Tasbih. Dalil, Keutamaan dan Bacaannya [Lengkap]

Shalat tasbih adalah salah satu amalan sholat sunnah yang sangat utama di dalam agama Islam. Salah satu bentuk shalat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh seorang muslim yaitu shalat tasbih ini.

Mungkin anda bertanya-tanya di dalam hati, “Mengapa disebut dengan shalat tasbih?”

Iya, tahukah anda, shalat ini disebut dengan shalat tasbih karena di dalam shalat ini terdapat begitu banyak bacaan tasbih.

 

 

sholat tasbih

 

 

Sebagian muslim Indonesia mendirikan sholat tasbih ini sebagai sarana dan wahana untuk mencari dan menggapai keutamaan pada bulan Ramadhan.

Salah satu keutamaan bulan Ramadhan adalah memperoleh anugerah malam Lailatul Qadar yang sangat mulia. Di mana beribadah pada saat malam Lailatul Qodar memiliki keutamaan layaknya beribadah  lebih dari 1000 bulan. 

Bukan hanya  itu, di bulan  Ramadhan kita juga sangat dianjurkan  untuk menghidupkan malam dengan menjalankan sholat tahajut.

Dimana shola tahajut memiliki manfaat dan faedah yang luarbiasa. Inilah  Rahasia sholat tahajut yang jarang di ketahui orang untuk menggapai dan mencapai sukses dunia hingga ahirat. 

Kaum muslimin melakukan shalat pada malam hari secara berjamaah di dalam masjid pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Dan biasanya dipilihlah shalat tasbih sebagai sarana untuk mendapat anugerah malam Lailatul Qadar tersebut.

 

Dalil shalat tasbih 

banyak oang yang mencari informasi tentang dalil sholat tasbih dan hukum sholat tasbih.

Mau penjelasakan tentang sholat tasbih lengkap. Yuk, simak pembahasan berikut ini.

Menurut ulama salaf kesunnahan shalat tasbih berdasarkan sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Rafi’. Di mana Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam telah memberitahukan kepada Paman beliau Abbas tentang tata cara serta keutamaan shalat tasbih.

Dalam berbagai literatur kitab fiqih telah dituturkan tentang tata cara shalat tasbih dengan mengambil dasar hukum hadist yang cukup panjang. 

Walaupun hadits ini dipandang sebagai hadis dhaif, namun para ulama Syafi’iyah seperti Imam Abu Muhammad Al Baghawi dan Abul Mahasin Ar Royani dalam menetapkan shalat Tasbih hukumnya adalah sunnah.

Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan oleh Imam Nawawi dalam kitab Al Adzkar An Nawawiyah.

 

Keutamaan shalat tasbih

Mendirikan sholat Tasbih ini memiliki beberapa keutamaan yang sangat penting. Para ulama telah menyebutkan bahwa sholat tasbih memiliki dampak positif dan manfaat yang sangat besar.

Di sampaikan oleh As Subki bahwa tidaklah orang yang mendengar tentang keutamaan shalat tasbih kemudian dia meninggalkannya kecuali orang itu adalah orang yang merendahkan agama (lihat Ibnu Hajar Al Haitami dalam kitab Al Minhajul qowim. Beirut: Darul Fikr, tt., hal. 203)

keutamaan sholat tasbih
keutamaan sholat tasbih

 

Diantara manfaat lain dari shalat tasbih adalah sebagai berikut:

1# Tasbih merupakan salah satu kalimat yang paling dicintai oleh Allah.

Ketika seorang hamba membaca tasbih apalagi tasbihnya di dalam shalat ini akan membuat Allah Mencintainya.

Suatu hari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ditanya oleh sahabat “Apakah ucapan yang paling unggul itu ya Rasul?” Dan rasulullah menjawab “Yang dipilih oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala terhadap para malaikatnya dan hamba-hambaNya adalah ucapan “Subhanallah wabihamdihi” (HR. muslim)

2#Menambah berat amal timbangan kebaikan

Bacaan tasbih itu mempunyai keutamaan memperberat timbangan kebaikan kita di sisi Allah. Hal ini sebagaimana sabda rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam

“Ada dua kalimat, yang keduanya ringan diucapkan di lidah namun memberatkan timbangan amal dan keduanya disukai oleh Allah yaitu subhanallah wabihamdihi subhanallah hiladzim” (HR Bukhari Muslim)

3# Mampu menghapuskan dosa-dosa

Ternyata, bukan hanya itu manfaat dari membaca tasbih. Salah satu manfaat utama dari tasbih adalah mampu menghabiskan dosa dosa seorang hamba yang penuh dosa dan kesalahan.

Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam

“Barangsiapa yang mengucapkan ‘Subhanallah wabihamdihi” 100 kali maka Allah akan menghapuskan dosa dan kesalahan itu walau dosanya sebanyak buih di lautan” (HR Bukhari Muslim)

4# Sebagai senjata menghadapi masalah yang sangat besar

Sebagai seorang manusia, tentu kita tidak luput dan lepas dari masalah dan cobaan dalam hidup kita. Setiap masalah pasti ada solusi dan jalan keluar.

Sebagai seorang muslim, kita harus dibekali oleh iman dan taqwa. Salah satu sarana kita untuk menjadi senjata dalam menghadapi permasalahan kita yang besar adalah dengan tasbih.

DI riwayatkan Dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam ketika menghadapi persoalan yang sangat penting beliau menengadahkan kepalanya ke langit sambil mengucapkan Subhanallah wabihamdihi.

Dan apabila beliau bersungguh sungguh dalam berdoa, maka beliau mengucapkan yaa hayyu ya qoyyum (HR. Tirmidzi)

 

Waktu pelaksanaan sholat tasbih

Kapan waktu sholat tasbih?

Sebenarnya sholat tasbih bisa dilaksanakan kapan saja. Bisa siang hari atau malam hari sepanjang tidak pada waktu-waktu yang dilarang untuk menjalankan shalat.

Namun begitu, lebih  khusus Beliau Imam Nawawi mengatakan bahwa ada perbedaan dalam teknis pelaksanaan sholat tasbih di siang hari atau malam hari.

Menurut beliau sholat tasbih jika dilakukan di  malam hari maka akan lebih baik dan lebih utama. Sholat tasbih yang dijalankan malam hari bisa di kerjakan 2 rakaat dengan 1 salaman.

Apabila sholat tasbih dilakukan di siang hari maka  aturan masing-masing dengan satu salam.

Namun apabila salat tasbih dilaksanakan di malam hari bisa dikerjakan dengan dua rakaat 1 salaman atau bisa langsung 4 rokaat dengan satu salam.

Hal ini diterangkan dalam kitab Al Adzkar oleh Imam Nawawi sebagai berikut:

فإن صلى ليلاً فأحبّ إليّ أن يسلّم في ركعتين؛ وإن صلّى نهاراً، فإن شاء سلّم، وإن شاء لم يسلم

Artinya: “Bila shalat dilakukan di malam hari maka lebih ku sukai bila bersalam dalam dua rakaat. Namun bila di siang hari maka bila mau bersalam (pada dua rakaat) dan bila mau maka tidak bersalam (di dua rakaat).”

 

Tata cara shalat tasbih

Selanjutnya kita akan belajar bagaimana tata cara mendirikan sholat tasbih yang baik dan benar menurut ulama dalam kitab fiqih mereka.

Namun sebelum kita bahas tata cara sholat tasbih secara detail kita akan sedikit membahas tentang niat sholat tasbih. Mengapa perlu membahas niat? Karena niat adalah pokok atau inti dari segala macam ibadah. Niat adalah kunci suatu ibadah Allah terima atau Allah tolak.

BACA JUGA :   Keutamaan amalan bulan Syakban dan penjelasannya

Jadi dalam sholat tasbih ini, kamu harus niat mengerjakannya karena Allah semata bukan karena yang lain.

Ibnu Hajar Al Haitami di dalam Kitab Minhajul qowim menjelaskan bahwa:

و صلاة التسبيح وهي أربع ركعات يقول في كل ركعة بعد الفاتحة والسورة: سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر، زاد في الإحياء: ولا حول ولا قوة إلا بالله خمس عشرة مرة وفي كل من الركوع والاعتدال وكل من السجدتين والجلوس بينهما والجلوس بعد رفعه من السجدة الثانية في كل عشرة فذلك خمس وسبعون مرة في كل ركعة

Artinya: “Dan (termasuk shalat sunnah) adalah shalat tasbih, yaitu shalat empat rakaat.

Di mana dalam setiap rakaatnya setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya membaca kalimat subhânallâh wal hamdu lillâh wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar. Di dalam kitab Ihyâ ditambahi wa lâ haulâ wa lâ quwwata illâ billâh—sebanyak 15 kali.

Dan pada tiap-tiap ruku’, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan duduk setelah sujud yang kedua masing-masing membaca (kalimat tersebut) sebanyak 10 kali. Maka itu semua berjumlah 75 kali dalam setiap satu rakaat.” (Ibnu Hajar Al-Haitami, Al-Minhâjul Qawîm, Beirut: Darul Fikr, tt., hal. 203)

 

manfaat sholat tasbih

Dari penjelasan Ibnu Hajar di dalam Kitab Al Minhajul Qowim di atas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa tata cara shalat tasbih adalah sebagai berikut:

  1. Tata cara shalat tasbih pada dasarnya tidak jauh beda dengan tata cara shalat salat yang lain, baik  syarat maupun rukunnya. Hanya saja dalam shalat tasbih ada tambahan bacaan kalimat tasbih dalam jumlah tertentu.
  2. Setelah kita membaca surat al-fatihah dan surat-surat yang lain, sebelum ruku’ lebih dahulu kita membaca tasbih “Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar” . Setelah kita membaca tasbih, selanjutnya kita melakukan ruku’.
  3. Pada waktu ruku’, sebelum kita bangun dari ruku untuk i’tidal terlebih dahulu kita baca tasbih sebanyak 10 kali. Kemudian baru kita bangun dari ruku’ untuk i’tidal.
  4. Pada saat i’tidal sebelum kita turun untuk sujud kita terlebih dahulu membaca tasbih 10 kali kemudian kita turun untuk melakukan sujud
  5. Pada saat sujud  yang pertama kali sebelum kita bangun kita membaca tasbih sebanyak 10 kali kemudian kita bangun dari sujud untuk duduk
  6. pada saat duduk diantara dua sujud sebelum kita melakukan sujud yang kedua kita baca tasbih sebanyak 10 kali kemudian kita melakukan sujud yang kedua
  7. Pada saat kita sujud yang kedua, sebelum kita bangun dari sujud untuk duduk kita memiliki tasbih sebanyak 10 kali
  8. Setelah kita sujud yang kedua kita tidak langsung berdiri melakukan rakaat ke 2. Namun kita duduk untuk membaca tasbih sebanyak 10 kali.

Setelah itu kita bangun berdiri untuk memulai rakaat yang ke 2. Dengan selesainya rokaat pertama kita tahu bahwa dalam 1 rokaat shalat tasbih terdapat bacaan tasbih sebanyak 75 kali.

Untuk rokaat yang ke 2 tata cara pelaksanaannya jumlah bacaan tasbihnya sama dengan tata cara dan jumlah tasbih bacaan pada rakaat pertama.

Hanya saja ketika rokaat ke 2, setelah kita membaca tasyahud sebelum salam kita terlebih dahulu membaca tasbih 10 kali. Kemudian kita membaca Salam sebagaimana sholat sholat biasanya sebagai penutup sholat.

 

Doa setelah sholat tasbih

Begitu istimewanya berdoa, sampai sampai Allah mengangap orang  yang tidak mau berdoa kepadaNya sebagai orang yang sombong. Ini adalah salah satu doa setelah sholat 5 waktu yang bisa kita jadikan referensi berdoa setiap hari.

Berikut ini penulis  sampaikan doa sholat tasbih lengkap. Doa ini tercantum dalam kitab Nihayatuz Zain karangan imam Nawawi banten

اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُك تَوْفِيقَ أَهْلِ الْهُدَى وَأَعْمَالَ أَهْلِ الْيَقِينِ وَمُنَاصَحَةَ أَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزْمَ أَهْلِ الصَّبْرِ وَوَجَلَ أَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ أَهْلِ الرَّغْبَةِ وَتَعَبُّدَ أَهْلِ الوَرَعِ وَعِرْفَانَ أَهْلِ الْعِلْمِ حَتَّى أَخَافَك،
اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ مَخَافَةً تَحْجِزُنِي عَنْ مَعَاصِيكَ حَتَّى أَعْمَلَ بِطَاعَتِك عَمَلًا أَسْتَحِقُّ بِهِ رِضَاك وَحَتَّى أُنَاصِحَكَ بِالتَّوْبَةِ خَوْفًا مِنْك حَتَّى أَخْلُصَ لَك النَّصِيحَةَ حَيَاءً مِنْكَ وَحَتَّى أَتَوَكَّلَ عَلَيْكَ فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا وَحَتَّى أَكُونَ أُحْسِنَ الظَنَّ بِكَ، سُبْحَانَ خَالِقِ النُّورِ. ا هـ وَفِي رِوَايَةٍ خَالِقِ النُّورِ

Bacaan latinnya Allâhumma innî as’aluka taufîqa ahlil hudâ, wa a‘mâla ahlil yaqîn, wa munâshahata ahlit taubah, wa ‘azma ahlis shabri, wa wajala ahlil khasyyah, wa thalaba ahlir raghbah, wa ta‘abbuda ahlil wara‘i, wa ‘irfâna ahlil ‘ilmi hattâ akhâfak.

Allâhumma innî as’aluka makhâfatan tahjizunî ‘an ma‘âshîka hattâ a‘mala bi thâ‘atika ‘amalan astahiqqu bihî ridhâka wa hattâ unâshihaka bit taubah, khaufan minka hattâ akhlusha lakan nashîhata hayâ’an minka wa hattâ atawakkala ‘alaika fil ’umûri kullihâ wa hattâ akûna ’uhsinuz zhanna bika, subhâna khâliqin nûr (lain riwayat khâliqin nâr).

Terjemahnya, “Ya Allah, kepada-Mu aku meminta petunjuk mereka yang terima hidayah, amal-amal orang yang yakin, ketulusan mereka yang bertobat, keteguhan hati mereka yang bersabar, kekhawatiran mereka yang takut (kepada-Mu), doa mereka yang berharap, ibadah mereka yang wara’, dan kebijaksanaan mereka yang berilmu agar aku menjadi takut kepada-Mu.

Ya Allah, masukkanlah rasa takut di kalbuku yang dapat menghalangi diri ini untuk mendurhakai-Mu. Dengan demikian aku dapat beramal saleh yang mengantarkanku pada ridha-Mu, dan aku bertobat setulusnya karena takut kepada-Mu. Dengan itu pula aku beribadah secara tulus karena malu kepada-Mu. Dengan rasa takut itu aku menyerahkan segala urusanku kepada-Mu. Karena itu juga aku dapat berbaik sangka selalu kepada-Mu. Mahasuci Engkau Pencipta cahaya (lain riwayat, Pencipta api).”

Doa ini dibaca pada saat selesai membaca tahiyat ahir, sebelum salam. Jadi  doa ini dibaca sebelum salam ya sobat Fataya.

Sahabat Fataya, inilah artikel yang membahas tentang Shalat Tasbih. Dalil, Keutamaan dan Bacaannya [Lengkap]. Semoga bermanfaat.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *