Fataya co.id-Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan di Kemenko Marinves, Nani Hendiarti, menyoroti urgensi investasi di sektor sumber daya air Indonesia.
Dalam konferensi pers virtual, Nani mengungkapkan bahwa diperlukan investasi sebesar USD1,7 triliun untuk membiayai pembangunan infrastruktur sumber daya air.
“Nyaris 70% kebutuhan infrastruktur air Indonesia masih belum terpenuhi. Investasi tambahan sekitar Rp26,11 kuadriliun sangat dibutuhkan untuk mencapai target akses air minum yang adil dan terjangkau bagi seluruh masyarakat,” ungkap Nani pada Selasa (9/1/2024).
Nani menekankan bahwa APBN hanya dapat memenuhi 30-37% kebutuhan pembiayaan infrastruktur air.
Dengan populasi sekitar 273 juta orang, tantangan pembangunan bendungan, irigasi, saluran perpipaan, dan lainnya membutuhkan investasi besar demi keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.