fataya.co.id – Kali ini saya ingin berbagi review tentang salah satu buku yang baru saja saya baca, yaitu Jalan Panjang Menuju Pulang karya Pipiet Senja. Buku ini adalah novel fiksi yang mengisahkan perjalanan hidup seorang wanita bernama Fatin, yang mengalami berbagai lika-liku dan penderitaan dalam mencari jalan pulang ke keluarganya.
Buku ini sangat menyentuh hati dan mengajarkan kita banyak pelajaran berharga tentang kejujuran, pengorbanan, cinta, dan syukur. Jika Anda penasaran dengan buku ini, mari simak review lengkap saya di bawah ini
Table of Contents
Identitas Buku Jalan Panjang Menuju Pulang
Judul : Jalan Panjang Menuju Pulang
Penulis : Pipiet Senja
Editor : Triana Rahmawati / Irwan Kelana
Cover : Resoluzy Media
Jenis Buku : Fiksi
Penerbit : Republika Penerbit
Tahun Terbit : Cetakan 1, April 2017
Jumlah Halaman : 296 halaman
Dimensi Buku : 13.5 x 20,5 cm
Harga : Rp.53.600
Sinopsis Buku Jalan Panjang Menuju Pulang
Buku ini mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang wanita bernama Fatin, yang mengalami berbagai lika-liku dan penderitaan dalam mencari jalan pulang ke keluarganya. Fatin, seorang wanita miskin yang merantau ke Jakarta untuk mencari uang dan kuliah, menikah dengan Rimbong, seorang pria kaya yang diam-diam sudah beristri.
Kemudian dia menjadi korban pelecehan seksual oleh teman Rimbong dan melahirkan seorang anak laki-laki bernama Ridho. Pada saat di Belanda, dia dan ridho mengalami penyiksaan, lalu berupaya untuk melarikan diri. Setelah berhasil melarikan diri dari penyiksaan tersebut dan diselamatkan oleh sepasang suami istri pendeta di Belanda. Setelah berpuluh tahun, Fatin akhirnya menemukan jalan pulang ke keluarganya di Indonesia.
Review Buku Jalan Panjang Menuju Pulang
Hari ini saya sangat senang untuk berbagi dengan kalian review buku yang luar biasa, yaitu “Jalan Panjang Menuju Pulang” karya penulis terkenal, John Doe. Buku ini adalah sebuah karya yang menginspirasi dan penuh dengan kehangatan.
Tema yang Diambil dari Buku Jalan Panjang Menuju Pulang
Tema utama yang diangkat dalam buku ini adalah perjalanan hidup yang panjang dan penuh liku-liku. Penulis dengan sangat indah menggambarkan bagaimana kehidupan seseorang bisa berubah dan berkembang seiring berjalannya waktu. Buku ini mengajarkan kita untuk tidak menyerah dalam menghadapi rintangan dan selalu berusaha untuk mencapai tujuan hidup kita. Buku ini juga menyoroti tema tentang kejujuran, pengorbanan, cinta, dan syukur dalam menghadapi tantangan hidup.
Latar yang ada di Buku Jalan Panjang Menuju Pulang
Salah satu latar yang dominan dalam buku ini adalah latar geografis. Cerita ini mengambil tempat di berbagai lokasi yang berbeda, mulai dari desa kecil di pedesaan hingga kota besar yang sibuk. Setiap tempat yang dikunjungi oleh tokoh utama memiliki nuansa dan karakteristik yang unik, memberikan pengalaman yang berbeda dalam perjalanan hidupnya.
Latar buku ini berpindah-pindah sesuai dengan perjalanan Fatin. Beberapa latar yang muncul dalam buku ini adalah desa Fatin, kota Jakarta, pulau Lombok, negeri Belanda, dan gereja tempat Fatin diselamatkan oleh sepasang suami istri pendeta.
Alur Cerita Buku Jalan Panjang Menuju Pulang
Alur cerita buku ini maju seiring perkembangan Fatin dari masa kecil hingga dewasa. Terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu: Fatin di Desa, Fatin di Jakarta, Fatin di Lombok, Fatin di Belanda, dan Fatin Pulang.
Tokoh dan Penokohan dari Buku Jalan Panjang Menuju Pulang
Buku ini menghadirkan beberapa tokoh yang memiliki karakteristik dan peran yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa tokoh utama dan penokohan dalam buku ini:
- Fatin: Fatin adalah tokoh protagonis yang mengalami berbagai lika-liku dan penderitaan dalam mencari jalan pulang ke keluarganya. Fatin memiliki sifat baik, taat pada agama, cerdas, tetapi polos. Fatin berasal dari keluarga miskin dan merantau untuk mencari uang dan kuliah. Fatin menikah dengan Rimbong, seorang pria kaya yang ternyata sudah beristri. Fatin melahirkan anak bernama Ridho, yang menjadi korban pelecehan seksual. Fatin berhasil lari dari penyiksaan dan diselamatkan oleh sepasang suami istri pendeta. Fatin akhirnya menemukan jalan pulang setelah berpuluh tahun.
- Rimbong: Rimbong adalah tokoh antagonis yang menipu dan menikahi Fatin. Rimbong memiliki sifat tampan, kaya, tetapi licik dan tidak bertanggung jawab. Rimbong sudah beristri namun belum memiliki anak. Rimbong menikahi Fatin karena terpesona dengan kecantikan dan kecerdasannya. Rimbong membawa Fatin ke Lombok dan mengabaikannya. Rimbong juga tidak peduli dengan nasib Fatin dan Ridho yang disiksa oleh Frankie.
- Ridho: Ridho adalah tokoh tritagonis yang merupakan anak Fatin dan Rimbong. Ridho memiliki sifat polos, ceria, tetapi trauma. Ridho lahir di Lombok dan dibawa ke Belanda oleh Frankie. Ridho menjadi korban pelecehan seksual dan penyiksaan oleh Frankie. Ridho berhasil lari bersama Fatin dan diselamatkan oleh sepasang suami istri pendeta. Ridho tumbuh menjadi anak yang pintar dan berbakti kepada Fatin.
- Frankie: Frankie adalah tokoh antagonis yang menyiksa Fatin dan Ridho. Frankie memiliki sifat kasar, punya trauma masa lalu, dan kriminal. Frankie adalah teman Rimbong yang tinggal di Belanda. Frankie menawarkan Fatin dan Ridho untuk tinggal bersamanya dengan iming-iming hidup yang lebih baik. Frankie ternyata melakukan pelecehan seksual dan penyiksaan terhadap Fatin dan Ridho. Frankie akhirnya ditangkap oleh polisi.
- Sepasang suami istri pendeta: Mereka adalah tokoh pendukung yang menolong Fatin dan Ridho. Mereka memiliki sifat baik, penyayang, dan toleran. Mereka menemukan Fatin dan Ridho yang pingsan di gereja. Mereka membantu Fatin dan Ridho untuk sembuh dan beradaptasi. Mereka juga mengangkat Fatin dan Ridho menjadi anak mereka.
Sudut Pandang Buku Jalan Panjang Menuju Pulang
Sudut pandang buku ini adalah orang ketiga serba tahu, menceritakan kisah Fatin dan tokoh-tokoh lainnya secara objektif dan detail. Dengan sudut pandang ini, pembaca dapat mengetahui apa yang terjadi dan dirasakan oleh tokoh-tokoh dalam buku ini.
Gaya Bahasa yang Ada di Buku Jalan Panjang Menuju Pulang
Gaya bahasa buku ini adalah gaya bahasa sederhana, lugas, dan emosional. Penulis menggunakan banyak kata-kata deskriptif, simbolik, dan retoris untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan emosional. Penulis juga menggunakan dialog-dialog yang realistis dan dramatis untuk menambah kesan menegangkan dan menyentuh.
Pesan yang Dapat Diambil dari Buku Jalan Panjang Menuju Pulang
Buku ini memberikan pesan kepada kita bahwa kita harus selalu bersyukur dan memiliki hati yang lapang dan bersih. Buku ini juga mengajak kita untuk merenungkan betapa pentingnya bersyukur dalam kehidupan kita. Bersyukur membuat kita melihat dan menghargai segala hal yang telah diberikan kepada kita dengan tulus.
Tak perlu merasa rendah atau iri terhadap kehidupan mewah orang lain. Temukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana, memberi dampak positif pada diri sendiri dan orang lain. Jujur dan percaya, kebenaran akan terungkap. Hindari berbohong atau menipu demi keuntungan, hadapi konsekuensinya, dan bertanggung jawab.
Penutup
Demikian review saya tentang buku Jalan Panjang Menuju Pulang karya Pipiet Senja. Buku ini sangat saya rekomendasikan untuk dibaca oleh semua orang yang ingin merasakan kisah hidup yang mengharukan dan menginspirasi.
Buku ini juga mengajarkan kita banyak pelajaran berharga tentang kejujuran, pengorbanan, cinta, dan syukur. Saya berharap review ini bermanfaat bagi Anda yang tertarik dengan buku ini. Terima kasih telah membaca dan sampai jumpa di review buku selanjutnya.