Fataya.co.id – Kabar baru mengenai kejahatan siber mengguncang Indonesia setelah seorang peretas mengumumkan kepemilikan data penumpang PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Dalam postingan kontroversial di akun Instagram pribadi, suarapembaruanid memberikan detil serangan cyber yang dilakukan terhadap perusahaan kereta api tersebut.
Pelaku ransomware, yang tidak diidentifikasi namanya, menyatakan bahwa ia berhasil mengakses data pribadi karyawan, penumpang, dan informasi lainnya dari PT KAI.
Meskipun tidak diungkapkan jumlah data yang berhasil dibobol, peretas tersebut mengancam untuk menyebarkan informasi tersebut ke publik jika pemerintah dan PT KAI tidak membayar tebusan sejumlah miliaran rupiah dalam bentuk bitcoin.
Pihak PT KAI dan pemerintah diberi batas waktu 15 hari dan 23 jam untuk melakukan pembayaran tebusan.
Ancaman tersebut mengejutkan masyarakat, mengingat potensi risiko privasi yang dapat terjadi jika data tersebut benar-benar disebarkan.
Menyikapi tudingan tersebut, Joni Martinus, VP Public Relations KAI, memberikan pernyataan tegas bahwa sampai saat ini, belum ada bukti konkret yang menunjukkan adanya kebocoran data KAI seperti yang diumumkan oleh peretas.
Joni menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi mendalam untuk memastikan keamanan data PT KAI.
“Kami akan tetap melakukan investigasi secara mendalam untuk menelusuri isu tersebut. Kami juga pastikan bahwa seluruh data KAI aman, dan hingga saat ini seluruh sistem operasional IT, pembelian tiket online KAI, serta layanan Face Recognition Boarding Gate di semua stasiun masih berjalan dengan baik,” janji Joni dalam konferensi pers.
Masyarakat pun diharapkan tetap tenang dan tidak panik menjelang batas waktu yang ditentukan.
Semua pihak berharap bahwa ancaman tersebut hanya merupakan hoaks semata, sementara pihak berwenang terus berupaya memastikan keamanan data dan sistem PT Kereta Api Indonesia.
Sumber:@suarapembaruanid
