Fataya.co.id – Rangkaian star delta, Dalam dunia teknik listrik, rangkaian star delta merupakan suatu konsep yang sangat penting dan sering menggunakan dalam pengendalian motor listrik.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang prinsip kerja, keuntungan, serta penerapan praktis dari rangkaian star delta.
Segera simak artikel ini untuk memperdalam pemahaman Anda tentang teknologi yang telah menjadi tulang punggung dalam banyak sistem industri dan manufaktur.
Table of Contents
Pengertian Rangkaian Star Delta
adalah sebuah rangkaian sirkuit yang menggunakan untuk mengoperasikan motor listrik tiga fase. Rangkaian ini terdiri dari dua rangkaian motor, yaitu rangkaian star (bintang) dan rangkaian delta (segitiga). Rangkaian ini menggunakan untuk mengurangi lonjakan arus saat motor baru menyalakan.
Pada awalnya, motor menghubungkan dalam rangkaian star. Dalam rangkaian star, ujung masing-masing gulungan motor terhubungkan ke titik pusat (neutral) dan ke tiga fasa listrik. Hal ini menghasilkan tegangan yang lebih rendah pada setiap gulungan motor.
Setelah beberapa saat, rangkaian beralih ke rangkaian delta. Dalam rangkaian delta, ujung gulungan motor menghubungkan secara seri membentuk bentuk segitiga. Hal ini menghasilkan tegangan yang lebih tinggi pada setiap gulungan motor.
Penggunaan rangkaian star delta pada motor tiga fase memiliki beberapa keuntungan. Beberapa di antaranya adalah:
1. Mengurangi lonjakan arus: Ketika motor baru menyalakan, terjadi lonjakan arus yang tinggi. Dengan menggunakan rangkaian star delta, lonjakan arus dapat terkurangi secara signifikan, sehingga mengurangi beban pada sistem listrik.
2. Mengurangi kerusakan pada motor: Lonjakan arus yang tinggi saat motor dinyalakan dapat menyebabkan kerusakan pada motor. Dengan menggunakan rangkaian star delta, kerusakan pada motor dapat diminimalkan.
<p>3. Efisiensi energi: Rangkaian star delta memungkinkan motor bekerja dengan efisiensi yang lebih tinggi. Dengan mengurangi lonjakan arus saat motor menyalakan, konsumsi energi dapat dikurangi.
4. Perlindungan terhadap overload: Rangkaian star delta juga dapat memberikan perlindungan terhadap overload. Jika terjadi beban berlebih pada motor, rangkaian akan beralih kembali ke rangkaian star untuk mengurangi beban pada motor.</p>
Dengan menggunakan rangkaian star delta, motor tiga fase dapat teroperasikan dengan lebih efisien dan aman. Rangkaian ini sering mengunakan dalam aplikasi yang membutuhkan daya besar untuk memulai pergerakan, seperti mesin industri dan sistem penggerak besar.
Fungsinya Rangkaian Tersebut
-
Mengurangi lonjakan arus saat motor menyalakan:
Rangkaian star delta menggunakan untuk mengurangi lonjakan arus yang terjadi saat motor listrik ternyalakan. Pada saat awalnya, motor akan terjalankan dalam rangkaian star yang memiliki impedansi lebih tinggi Sehingga arus yang mengalir lebih rendah.
Setelah beberapa saat, rangkaian akan beralih ke rangkaian delta yang memiliki impedansi lebih rendah, sehingga arus yang mengalir meningkat secara bertahap. Hal ini membantu melindungi motor dan sistem kelistrikan dari kerusakan akibat lonjakan arus yang tinggi saat motor dinyalakan.
-
Mengurangi tegangan start yang tinggi:
juga berfungsi untuk mengurangi tegangan start yang tinggi pada motor listrik. Dalam rangkaian star, tegangan yang terberikan pada motor lebih rendah terbandingkan dengan tegangan pada rangkaian delta. Hal ini membantu mengurangi beban pada motor saat pertama kali mennyalakan, sehingga motor dapat beroperasi dengan lebih stabil dan terhindar dari kerusakan akibat tegangan start yang tinggi.
-
Menghemat energi:
Dengan menggunakan motor listrik dapat menjalankan dengan efisiensi yang lebih tinggi. Pada saat awalnya, motor beroperasi dalam rangkaian star yang memiliki impedansi lebih tinggi. Sehingga daya yang membutuhkan lebih rendah.
Setelah beberapa saat, motor beralih ke rangkaian delta yang memiliki impedansi lebih rendah, sehingga daya yang membutuhkan meningkat. Dengan demikian, penggunaan daya listrik dapat teratur secara efisien, sehingga menghemat energi.
-
Memperpanjang umur motor:
membantu memperpanjang umur motor listrik dengan mengurangi tekanan dan beban pada motor saat pertama kali dinyalakan. Dengan mengurangi lonjakan arus dan tegangan start yang tinggi.
Motor dapat beroperasi dengan lebih stabil dan terhindar dari kerusakan yang menyebabkan oleh beban yang berlebihan. Hal ini membantu meningkatkan masa pakai motor dan mengurangi biaya perawatan dan penggantian motor.
-
 Mengoptimalkan kinerja motor:
kinerja motor listrik dapat teroptimalkan. Rangkaian ini memungkinkan motor untuk beroperasi dengan efisiensi yang lebih tinggi dan mengurangi beban saat pertama kali dinyalakan. Hal ini membantu meningkatkan performa motor dalam menjalankan tugasnya, seperti menggerakkan mesin atau peralatan dengan lebih baik dan lebih efisien.
Perbedaan Hubungan Star dan Delta?
1. Hubungan Star (Bintang):
– Kontak Utama Kontaktor 1 dan Kontak Utama Kontaktor 3 terhubungkan secara star/bintang.
– Pada hubungan star, ujung fasa R, S, dan T dari motor terhubungkan ke ujung fasa R, S, dan T pada sumber daya listrik.
– Pada hubungan star, arus listrik yang mengalir pada masing-masing fasa motor lebih rendah terbandingkan dengan hubungan delta.
– Hubungan star menggunakan saat motor pertama kali menyalakan untuk mengurangi lonjakan arus yang tinggi.
2. Hubungan Delta (Segitiga):
– Kontak Utama Kontaktor 1 dan Kontak Utama Kontaktor 2 terhubungkan secara delta/segitiga.
– Pada hubungan delta, ujung fasa R, S, dan T dari motor terhubungkan membentuk segitiga tertutup.
– Pada hubungan delta, arus listrik yang mengalir pada masing-masing fasa motor lebih tinggi terbandingkan dengan hubungan star.
Dengan menggunakan kombinasi hubungan star dan delta pada rangkaian daya star delta, motor dapat teroperasikan dengan efisien dan mengurangi lonjakan arus saat motor pertama kali menyalakan.
Cara Kerja Rangkaian Star Delta
Rangkaian star delta bekerja dengan cara mengubah konfigurasi hubungan antara motor listrik dengan sumber daya listrik. Berikut adalah langkah-langkah spesifik cara kerja rangkaian star delta:
1. Tahap Star (Bintang):
a. Pada awalnya, kontak utama kontaktor 1 dan kontak utama kontaktor 3 terhubungkan secara star/bintang.
b. Saat motor menyalakan, arus listrik mengalir melalui kontak utama kontaktor 1 dan kontak utama kontaktor 3 yang terhubung secara star.
c. Dalam konfigurasi star, tegangan listrik yang memberikan ke motor lebih rendah daripada dalam konfigurasi delta. Hal ini mengurangi lonjakan arus saat motor pertama kali menyalakan.
d. Motor akan beroperasi dalam mode star selama beberapa saat untuk memulai pergerakan dengan beban yang lebih rendah.
2. Tahap Delta (Segitiga):
a. Setelah beberapa saat, kontak utama kontaktor 1 dan kontak utama kontaktor 3 terputus dari konfigurasi star dan terhubungkan secara delta/segitiga.
b. Kontak utama kontaktor 2 tetap terhubung secara delta sepanjang waktu.
c. Dalam konfigurasi delta, tegangan listrik yang memberikan ke motor meningkat, sehingga motor dapat beroperasi dengan beban yang lebih tinggi.
d. Motor akan terus beroperasi dalam mode delta sampai mati.
3. Peralihan antara Tahap Star dan Tahap Delta:
a. Peralihan antara tahap star dan tahap delta dilakukan melalui pengendali waktu (timer) atau melalui pengendali lain yang sesuai.
b. Waktu peralihan antara tahap star dan tahap delta ditentukan berdasarkan karakteristik motor dan beban yang dihadapi.
c. Peralihan ini dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja motor dan menghindari lonjakan arus yang berlebihan saat motor pertama kali dinyalakan.