Keberhasilan Aksi Iklim Indonesia: Presiden Jokowi Menginspirasi Perubahan di Stanford University!

Diposting pada

Pada hari Rabu waktu setempat, Presiden Joko Widodo memberikan kuliah umum di Stanford University, mengungkapkan komitmen Indonesia dalam menghadapi ancaman perubahan iklim global. Dalam pertemuan dengan akademisi dan mahasiswa, Presiden Jokowi menyoroti langkah konkret yang telah diambil oleh Indonesia dalam menanggulangi perubahan iklim, dengan menyatakan, “Indonesia walks the talk, not talk the talk.”

Presiden menjelaskan bahwa hingga saat ini, Indonesia telah berhasil mengurangi emisi sebesar 91,5 juta ton dan menghentikan laju deforestasi sebesar 104.000 hektare hingga tahun 2022. Upaya nyata juga terlihat dari rehabilitasi kawasan hutan seluas 77.000 ha dan restorasi hutan bakau seluas 34.000 ha hanya dalam waktu satu tahun.

Meski demikian, Presiden Jokowi menyadari bahwa masih ada tantangan besar yang dihadapi oleh Indonesia dan negara berkembang lainnya, khususnya dalam tansisi energi. Ia menekankan pentingnya transfer teknologi dan pendanaan untuk memastikan bahwa transisi energi juga menciptakan sumber energi yang terjangkau oleh masyarakat.

“Saat ini, masih ada tantangan besar bagi Indonesia dan negara berkembang lainnya untuk melakukan transisi energi, terutama dalam transfer teknologi dan pendanaan. Indonesia ingin memastikan bahwa transisi energi juga menghasilkan energi yang bisa terjangkau oleh masyarakat,” ujar Presiden.

BACA JUGA :   Sabda Ahessa Tidak Berkomentar terkait Gugatan Perdata dari Wulan Guritno.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengundang mahasiswa-mahasiswa Stanford University untuk mengunjungi Ibu Kota Nusantara dan melihat secara langsung proses serta perkembangan pembangunan di sana. Ia memperkenalkan rencana pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang diharapkan akan menjadi kota pintar berbasis hutan, menggunakan energi hijau dari matahari dan air.

Dengan pidato ini, Presiden Jokowi tidak hanya menegaskan komitmen Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim tetapi juga mengajak kolaborasi global, khususnya melibatkan mahasiswa dan akademisi, untuk bersama-sama menciptakan solusi inovatif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.

sumber:@jokowi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *