Dalam Artikel ini kami akan mengulas tentang 5+ Pondok Pesantren Pesantren di Jombang, apa saja Pondok Pesantren itu? Simak artikel ini selengkapnya untuk mengetahui.
Table of Contents
1. Pondok Pesantren Bahrul Ulum
Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas terletak di Desa Tambakrejo, Kecamatan/Kabupaten Jombang. Ini didirikan pada tahun 1825 oleh Kiai Haji Abdus Salam, putra dari Kiai Abdul Jabbar dan cucu dari Sultan Hadiwijoyo, Penguasa Pajang.
Pada tahun 1965, Kiai Abdul Wahab mengubah nama warisan ayahnya menjadi Bahrul Ulum, yang berarti “Lautan Ilmu Pengetahuan”. Kiai Abdul Wahab juga terlibat dalam pendirian organisasi Islam besar, Nahdlatul Ulama (NU).
Pesantren ini memiliki puluhan ribu santri dan banyak alumni yang memberikan kontribusi besar bagi negara.
2. Pondok Pesantren Tebuireng Jombang
Pesantren Tebuireng, terletak di Diwek, Jombang, Jawa Timur, didirikan pada tahun 1899 oleh Hadhrotussyekh Kiai Haji Hasyim Asy’ari, pendiri organisasi Islam besar Nahdlatul Ulama.
Tempat ini telah menghasilkan banyak anak didik berguna dan alumni yang memberikan kontribusi besar bagi negara, termasuk Presiden RI ke-4, Kiai Haji Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Ajaran di Pesantren Tebuireng merupakan kombinasi antara adab modern, salaf, tradisional dan kitab-kitab kuning. Ajaran Hadhrotussyekh KH. Hasyim Asy’ari masih tetap diterapkan dan sains juga diajarkan kepada santri.
Pesantren Tebuireng juga memiliki sekolah besar di Desa Jombok, Ngoro dan Kesamben dengan jumlah santri ribuan orang.
3. Pondok Pesantren LDII Ganding Mangu
Pesantren LDII Ganding Mangu berada di Desa Gading Mangu, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Didirikan pada tahun 1952 oleh H. Bey Prawironoto, H.M. Ridwan, H. Nurhadi, dan H. Nurhasan, dengan kepemimpinan H. Bey Prawironoto.
Untuk sampai ke lokasi pesantren, hanya perlu bepergian sejauh 8 kilometer dari Stasiun Jombang ke arah barat. Atau, turun dari bus di pertigaan pasar jeruk Perak dan melangkah sekitar 400 meter ke utara.
Pesantren ini memiliki ribuan santri dengan metodologi pengajaran Al Quran dan Al Hadist serta memfokuskan pada pembentukan akhlakul karimah pada generasi muda. Selain itu, pesantren juga memiliki sekolah umum yang dibawahi oleh Yayasan Budi Utomo, termasuk SMP, SMA, dan SMK.
4. Pesantren Darul Ulum di Jombang
Pesantren Darul Ulum yang terletak di Rejoso, Peterongan didirikan pada tahun 1885 oleh Kiai Haji Tamim Irsyad bersama mitra kerjanya, Kiai Haji Cholil yang juga menantunya. Santri dari Kiai Haji Kholil Bangkalan, Kiai Haji Tamim Irsyad hijrah ke Rejoso untuk mempraktikkan ajaran yang diterimanya. Akses menuju pesantren ini mudah, hanya 4 kilometer dari stasiun Jombang ke arah timur atau turun di pasar Peterongan dan berjalan sekitar 300 meter ke arah selatan.
5. Pondok Pesantren Majma’al Bahrain Shiddiqiyyah
Pesantren Majma’al Bahrain Shiddiqiyyah, didirikan oleh Al-Mukarrom Kyai Mochtarulloh Al-Mujtaba pada tahun 1973, terletak di Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Seiring berjalannya waktu, Al-Mukarrom Kyai Mochtarulloh Al-Mujtaba membentuk sebuah Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) bernama ORGANISASI SHIDDIQIYYAH (ORSHID) pada tanggal 17 Oktober 2001.
Thoriqoh Shiddiqiyyah semakin populer dan banyak diterima oleh masyarakat, banyak santri yang mempelajari ilmu-ilmu agama di Pesantren Majma’al Bahrain Shiddiqiyyah.
Pendidikan formal dengan nama Tarbiyyah Hifdhul Ghulam wal Banat (THGB) juga dijalankan di lingkungan pesantren, dimana cinta tanah air diajarkan sebagai hal yang wajib bagi setiap santri.
6. Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif
Pesantren Mamba’ul Ma’arif yang berlokasi di Kecamatan/Kabupaten Jombang, Denanyar, didirikan oleh K.H.M Bishri Sansuri dan Nyai Hj. Noor Khodijah pada tahun 1917. Pendirian pesantren ini mendapat dukungan dari guru besar Hadhrotussyekh KH. Hasyim Asy’ari dan K.H Hasbullah.
Untuk mencapai pesantren ini, hanya perlu berjalan kaki sekitar 3 kilometer dari Stasiun Jombang ke arah utara dan barat kota Jombang. Santri yang belajar di sini berjumlah ribuan dan banyak alumni yang memberikan sumbangsih pada negara, seperti Cak Imin sebagai Ketua Umum PKB.
Pesantren Mamba’ul Ma’arif menawarkan berbagai program pendidikan, termasuk TPQ, Madrasah Diniyah, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris.