Fataya.co.id – Perkembangan politik di Timur Tengah kembali menarik perhatian internasional setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan keprihatinannya terhadap rencana pendirian negara Palestina pasca-perang Gaza.
Pernyataan kontroversial tersebut dikeluarkan dalam sebuah wawancara eksklusif oleh Netanyahu di akun Instagram pribadinya.
Netanyahu mengungkapkan kekhawatirannya bahwa pendirian negara Palestina dapat membahayakan keamanan Israel dalam jangka panjang.
Ia berpendapat bahwa keamanan abadi bagi Israel tidak akan tercapai tanpa penyelesaian masalah di Gaza dan tanpa adanya negara Palestina.
“Tidak ada cara untuk menyelesaikan tantangan jangka panjang bagi Israel tanpa memberikan keamanan abadi, dan tidak ada cara untuk menyelesaikan tantangan jangka pendek demi membangun kembali Gaza, membangun pemerintahan di Gaza, serta memberikan keamanan bagi Gaza, tanpa pembentukan negara Palestina,” tegas Netanyahu.
Namun, pernyataan tersebut menemui perlawanan dari Amerika Serikat (AS). Melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri, Matthew Miller, AS menyatakan bahwa mereka tidak sependapat dengan pandangan Netanyahu.
Miller menegaskan bahwa AS tetap mendukung pendirian negara Palestina sebagai solusi untuk menyelesaikan konflik di wilayah tersebut.
“AS tidak melihat cara lain untuk menyelesaikan tantangan jangka panjang maupun jangka pendek di kawasan tersebut kecuali dengan mendukung pendirian negara Palestina,” ungkap Miller seperti dilansir oleh Al Jazeera.
Pernyataan ini mencerminkan perbedaan pandangan yang mendalam antara Israel dan AS terkait penyelesaian konflik di Timur Tengah.
Sementara Netanyahu menekankan pentingnya keamanan Israel, AS lebih fokus pada upaya membangun kembali Gaza dan memberikan dukungan kepada pembentukan negara Palestina sebagai langkah menuju perdamaian yang berkelanjutan.
Dengan pernyataan yang saling bertentangan ini, prospek penyelesaian konflik di Timur Tengah semakin kompleks, dan tuntutan internasional terhadap terciptanya negara Palestina semakin menjadi sorotan utama.
Sumber: @beritasatu