Fataya.co.id-Rupiah menunjukkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pasca pemilihan presiden (pilpres) 2024, menandakan potensi satu putaran dan kembalinya surplus neraca dagang.
Menurut data dari Refinitiv, rupiah dibuka dengan penguatan 0,13% di level Rp15.570/US$. Ini merupakan level terkuat dalam satu bulan terakhir sejak 15 Januari 2024.
Sementara itu, indeks DXY pada pukul 8.51 WIB mengalami pelemahan tipis menjadi 104,69 atau turun 0,03% dari penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di 104,72 pada Rabu (14/2/2024).
Konsensus pasar yang dikumpulkan oleh CNBC Indonesia dari sembilan lembaga memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Januari 2024 mencapai US$2,42 miliar.
Meskipun menurun dari Desember 2023 yang mencapai US$3,31 miliar, angka ini masih menggembirakan bagi pasar keuangan domestik. Pasalnya, investor, terutama asing, menganggap kondisi Indonesia membaik jika data neraca dagang menunjukkan surplus yang cukup tinggi.
Sumber : @cnbcindonesia