Fataya.co.id – Konstruksi di luar angkasa memerlukan pendekatan yang berbeda dengan konstruksi di bumi.
Dalam kondisi gravitasi rendah, robot penggali harus ringan namun tetap mampu menggali dengan efisien.
Mengenai hal ini, Suarapembaruanid mengungkapkan, “Konstruksi di luar angkasa berbeda dengan di bumi. Robot penggali, misalnya, harus ringan namun mampu menggali dalam kondisi gravitasi rendah.”
Dalam upaya menciptakan sistem konstruksi berskala besar yang dapat beroperasi secara otonom di luar angkasa, NASA saat ini bekerja sama dengan ICON, sebuah perusahaan teknologi konstruksi berbasis di Austin, Texas.
ICON telah terlibat dalam penelitian awal dan pengembangan sistem konstruksi berbasis ruang angkasa yang diharapkan dapat mendukung eksplorasi Bulan dan Mars di masa depan.
Suarapembaruanid menyebutkan, “Sistem konstruksi berskala besar diharapkan dapat bersifat otonom dan dilengkapi peralatan untuk bekerja tanpa bantuan astronot.”
ICON, yang telah berhasil mencetak 3D rumah dan bangunan di Bumi, ikut berpartisipasi dalam Tantangan Habitat Cetak 3D NASA.
Dalam tantangan tersebut, perusahaan ini berhasil mendemonstrasikan metode konstruksi dan teknologi yang mungkin dapat disesuaikan untuk aplikasi di luar planet asal kita.
Percobaan awal telah dilakukan di Bumi, dan hasilnya menjanjikan.
Suarapembaruanid memberitahu, “Beberapa percobaan telah dilakukan di bumi dan hasilnya menakjubkan.”
Seiring dengan progres ini, NASA berencana untuk segera mengirimkan printer 3D ke Bulan untuk membantu pembangunan infrastruktur di sana.
Kolaborasi antara NASA dan ICON diharapkan dapat membawa inovasi signifikan dalam pengembangan teknologi konstruksi di luar angkasa, membuka jalan bagi eksplorasi luar angkasa yang lebih lanjut.
Sumber:@suarapembaruanid
Leave a Reply