Menyambut Ramadan dengan Penuh Berkah: Tips Istimewa untuk Mengamalkan Ibadah Saat Haid

Diposting pada

 

 

Fataya.co.id – Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan ketaqwaan-Nya kepada Allah SWT. Dalam bulan ini, umat Muslim berpuasa dan melaksanakan ibadah-ibadah lainnya dengan penuh keikhlasan dan ketulusan hati. Meningkatnya ketaqwaan di dalam hati, ini dapat menjadikan bukti keberkahan pada bulan Ramadhan.

Bulan Ramadan adalah bulan kesabaran. Tidak hanya sekadar sabar menahan lapar dan dahaga saja, tetapi lebih daripada itu. Kesabaran yang dimaksud adalah sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, sabar dalam menghadapi musibah dari Allah, sabar dalam menjauhi kemaksiatan, dan juga sabar dalam mengendalikan emosi didalam diri maupun hati. Keempat hal tersebut berjalan dengan hanya berharap ridha Allah. Pahala dari kesabaran yang demikian itu adalah surga-Nya Allah SWT.

Bulan Ramadan adalah bulan memberi dan Allah tampakkan pemberian-Nya. Hal ini merupakan bagian dari keutamaan bulan Ramadan dalam hadist lain yang artinya, “Seluruh perbuatan anak Adam untuknya kecuali ibadah puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya.”

Amalan yang dilakukan pada bulan Ramadan mempunyai keistimewaannya tersendiri. Tentu pahala yang didapatkan akan lebih besar dari ibadah sehari-hari yang kamu jalani. Namun terdapat kekhawatiran bagi wanita muslim ketika bulan suci Ramadan tiba, yakni apabila sedang berhalangan atau haid/menstruasi.

Pengertian Haid, ialah Menurut bahasa, haid berarti sesuatu yang mengalir. Dan menurut arti syara’ ialah darah yang terjadi pada wanita secara alami, bukan karena suatu sebab, dan pada waktu tertentu. Jadi haid adalah darah normal, bukan disebabkan oleh suatu penyakit, luka, keguguran atau kelahiran.

Maka dari penjelasan diatas, hal itu terjadi karena pada saat menstruasi, perempuan tidak diperbolehkan melakukan ibadah tertentu seperti puasa, salat dan membaca Al-Qur’an. Padahal, amalan-amalan tersebut termasuk ibadah yang banyak dilakukan oleh umat Muslim saat bulan Ramadan tiba.

Namun, kamu tidak perlu khawatir, masih ada banyak sekali amalan-amalan yang bisa kamu lakukan bila haid di bulan Ramadan agar tetap bisa mendapatkan berkah dan ridha dari Allah SWT.

Berikut fataya.co.id merangkum dari berbagai sumber tentang 10 Amalan Saat Haid di Bulan Ramadan, Senin (18/12/2023).

Banyak amalan yang kamu lakukan pada saat haid di bulan Ramadan. Selain dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, amalan-amalan tersebut juga dapat memberikan ketenangan hati dan jiwa kamu saat sedang dalam keadaan haid.

Table of Contents

Amalan Wanita Haid di Bulan Ramadhan

1. Memperbanyak Zikir dan Sholawat

Amalan saat haid di bulan Ramadan yang dapat dilakukan wanita yang pertama adalah berdzikir dan Sholawat. Selama dalam keadaan haid, wanita diperbolehkan berdzikir dan tetap menyebut Asma Allah SWT. Dzikir merupakan amal ibadah yang dianjurkan kepada siapapun dan kapanpun. Jenis-jenis dzikir pun ada banyak, wanita yang dalam keadaan haid bisa mengucapkan berbagai kalimat thayyibah seperti tasbih, tahmid, takbir, tahlil dan lainnya sebagai amalan yang bisa memenuhi kekosongan ibadah saat bulan Ramadhan. Dzikir juga dapat dilakukan untuk memohon pengampunan kepada Allah SWT dengan beristighfar dan bertobat kepada-Nya.

Melantunkan sholawat dan dzikir bukanlah suatu larangan bagi wanita yang dalam keadaan haid. Adapun dengan memperbanyak dzikir dan sholawat justru akan mendapatkan ketenangan jiwa dan tentunya memperbanyak pahala.

2. Berdoa kepada Allah SWT

Selagi dalam keadaan haid, wanita tetap diperbolehkan untuk berdoa. Amalan saat haid di bulan Ramadan satu ini tentunya bisa dilakukan oleh siapapun, kapan pun dan dimanapun berada. Berdoa adalah bentuk ikhtiar dalam diri dan cara manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah. Wanita yang sedang dalam keadaan haid tetap bisa memohon, meminta, dan mendekatkan diri kepada Allah.

Wanita yang sedang dalam keadaan junub juga diperbolehkan membaca doa apa saja karena tidak termasuk dalam larangan saat haid. Saat haid wanita masih bisa mengamalkan doa harian seperti al-Matsurat. Al-Matsurat merupakan kumpulan doa harian yang diamalkan Rasulullah.

3. Beristighfar dengan menyebut nama Allah SWT

Istighfar adalah salah satu tindakan meminta maaf atau memohon ampunan kepada Allah SWT yang dilakukan  umat Muslim. Tindakan ini dilakukan secara berulang-ulang dalam kalimat Astaghfirullah yang artinya “saya memohon ampunan kepada Allah.” Istighfar menjadi pintu gerbang kelegaan dan kebahagiaan.

Haid tidak menjadikan halangan bagi perempuan untuk terus mengamalkan kalimat istighfar. Maka dari itu wanita yang dalam keadaan haid pun bisa dengan leluasa mengucapkan kalimat istighfar, karena sesuai penjelasan dan pengertian mengucapkan kalimat istighfar tidak dilarang, malah menjadi amalan untuk wanita, karena itu menjadi salah satu tindakan juga untuk meminta atau memohon ampunan kepada Allah SWT.

4. Mendengarkan lantunan Al-Qur’an

Mendengarkan lantunan Al-Qur’an juga bisa menjadi amalan saat wanita dalam keadaan haid di bulan Ramadan. Walaupun tidak bisa membaca Al-Qur’an, karena kondisi sedang dalam keadaan hadats besar, wanita dapat menggantinya dengan mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an. Baik mendengarkannya melalui tayangan televisi, smartphone maupun kajian online yang diikuti.

BACA JUGA :   Berbakti Kepada Orang Tua, Doa untuk Kedua Orang Tua

Dengan tetap mendengar lantunan ayat suci, hati wanita haid akan selalu dekat dengan Allah. Hati juga dapat menjadi lebih tenang ketika melakukan aktivitas diluar ketika dalam keadaan haid. Aktivitas juga seakan jadi lebih dipermudah dan melakukannya tidak tergesa-gesa karena Allah selalu ada di dalam hati kita.

5. Mendengarkan Tausiyah

Amalan saat wanita dalam keadaan haid di bulan Ramadan selanjutnya yang bisa diamalkan adalah mendengarkan tausiyah. Melalui televisi, radio, atau kajian yang kau ikuti secara online. Dengan mendengarkan tausiyah dapat mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Mendengarkan tausiyah dengan tema yang kita pahami dan alami juga sangat membantu jika terjadi masalah hidup, kita jadi lebih mudah membaca dan mencari solusi dengan apa yang kita alami selama ini.

6. Membaca atau Mengamalkan Asmaul Husna

Membaca atau mengamalkan Asmaul Husna merupakan salah satu amalan yang bisa wanita lakukan ketika dalam keadaan haid di bulan Ramadan. Membaca Asmaul Husna dapat mengingatkan kita tentang nama-nama Allah yang istimewa dan luar biasa. Dengan mengamalkan Asmaul Husna, kita juga bisa merasa dekat dengan Allah SWT.

7. Bersilaturrahmi kepada Sanak Saudara

Amalan yang bisa dilakukan wanita saat dalam keadaan haid di bulan Ramadhan selanjutnya adalah bersilaturrahmi. Bersilaturrahmi merupakan amalan mudah yang bisa dilakukan wanita ketika dalam keadaan haid. Bersilaturrahmi bisa dilakukan dengan mengunjungi kerabat, bertemu teman, atau melakukan kegiatan sosial.

Bersilaturahmi dengan saudara, teman, dan kerabat bisa menambah pahala dan membuka pintu rezeki sesama umat. Bersilaturrahmi juga dapat mempererat tali persaudaraan kita, menjaga kebersamaan, selalu rukun dengan sanak saudara, dan terakhir bisa juga menjaga komunikasi dengan semuanya agar tetap baik dan lancar.

8. Memperbanyak Sedekah

Bersedekah merupakan amalan yang bisa dilakukan wanita ketika dalam keadaan haid di bulan Ramadan. Bersedekah merupakan amalan yang mudah dilakukan namun pahalanya cukup besar. Memperbanyak sedekah bisa dengan berbagai cara. Mulai dari memberi santunan kepada fakir miskin, anak yatim hingga hanya menebar senyuman kebaikan. Bersedekah juga bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT, bisa melancarkan rezeki kita, dan bisa membuka ladang pahala yang sangat besar.

Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa dari Abdullah bin ‘Umar dari Rasulullah, bahwa beliau bersabda: “Wahai kaum wanita! Bersedekahlah kamu dan perbanyaklah istighfar. Sebab, aku melihat kaum wanitalah yang paling banyak penghuni Neraka.”

9. Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu merupakan amalan yang bisa dilakukan wanita ketika dalam keadaan haid. Menuntut ilmu merupakan amalan penuh pahala bagi wanita saat dalam keadaan haid. Aktivitas menuntut ilmu tidak dibatasi dengan kondisi, usia, dan waktu.

Belajar dan mencari ilmu dalam konteks ini dapat berlaku untuk seluruh disiplin ilmu pengetahuan, baik keagamaan maupun pengetahuan umum. Yang lebih utama yaitu ilmu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Menuntut ilmu bisa menjadi pilihan bagi wanita yang sedang haid di bulan Ramadhan. Menuntut ilmu dalam Islam bersifat wajib atau faridlah. Adapun banyaknya manfaat menuntut ilmu yang sangat besar bagi diri sendiri dan orang lain membuat kegiatan tersebut masuk ke dalam kategori ibadah, bahkan setara dengan jihad.

10. Menyiapkan Menu Sahur dan Berbuka untuk Orang yang Berpuasa

Salah satu amalan terakhir disini yang dapat dilakukan oleh wanita yang sedang dalam keadaan haid atau nifas dan tidak dapat melaksanakan kewajiban puasa Ramadhan ialah membuat hidangan sahur dan berbuka puasa.

Walaupun sedang dalam keadaan haid, wanita tetap bisa menambah amalan saat haid di bulan Ramadan. Salah satu amalan yang bisa dilakukan adalah menyiapkan menu sahur dan berbuka untuk orang yang sedang berpuasa. Menyiapkan hidangan berbuka puasa atau memberi makan orang berpuasa menjadi salah satu amalan penuh pahala bagi wanita haid di bulan Ramadhan. Nilainya bahkan setara dengan orang berpuasa.

Menyiapkan Menu untuk orang yang berpuasa pahalanya sangat besar, kamu bisa melakukannya dengan memasak untuk menu sahur maupun berbuka keluarga besarmu, bisa juga kamu memberikannya kepada yang dibutuhkan diluaran sana.

Semoga Informasi yang diberikan bermanfaat yaa// Terimakasih!
endraa.

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *