Fataya.co.id – Situasi humaniter di Palestina semakin memprihatinkan setelah serangkaian agresi Israel yang dimulai pada tanggal 7 Oktober 2023 di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Menurut laporan dari Kementerian Pendidikan Palestina, dampak tragisnya terasa begitu mendalam dengan 4.368 siswa yang telah meninggal dunia dan sekitar 8 ribu lainnya mengalami luka-luka.
Krisis pendidikan juga menjadi sorotan utama, di mana 90% sekolah negeri dan gedung pendidikan mengalami kerusakan serius akibat serangan yang menargetkan institusi pendidikan.
Bahkan, sekitar 29% gedung sekolah saat ini tidak dapat digunakan lagi karena telah hancur.
“Kondisi ini sangat menghancurkan, tidak hanya fisik tetapi juga psikologis bagi para siswa yang harus menghadapi kenyataan pahit kehilangan teman-teman sekelas dan guru-guru mereka,” ungkap Indo_Psikologi dalam komentarnya.
Lebih lanjut, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan data yang menggemparkan per 9 Januari 2024.
Lebih dari 10.000 anak dinyatakan meninggal terbunuh akibat serangan Israel.
Angka tersebut belum termasuk anak-anak yang dinyatakan hilang dan yang diperkirakan terpendam di reruntuhan bangunan.
Komentar Indo_Psikologi menyoroti dampak psikologis yang mungkin dirasakan oleh anak-anak yang selamat, dengan pengalaman kehilangan dan kehancuran di sekitar mereka.
“Penting bagi kita semua untuk memberikan dukungan psikologis kepada mereka yang selamat agar dapat pulih dari trauma yang mendalam ini,” tulisnya.
Sementara pihak internasional terus mengecam tindakan kekerasan dan mendesak agar konflik segera diakhiri, masyarakat dunia diingatkan untuk bersatu dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan dukungan bagi korban-korban yang terdampak.
Sumber:@indo_psikologi