Fataya.co.id – Takdir jodoh tidak dapat berubah karena sudah tercatat oleh Allah. Namun, Allah memberikan sebab-sebab untuk mendapatkan jodoh yang diinginkan. Allah memerintahkan manusia untuk berusaha dan berikhtiar dengan niat yang ikhlas.
Meskipun takdir jodoh sudah ditentukan, manusia tetap diwajibkan untuk melakukan usaha dan berusaha mendapatkan jodoh yang diharapkan. Dengan melakukan amal saleh, menjaga kehormatan diri, dan meningkatkan kualitas ibadah, agar seseorang berada dalam kondisi iman terbaik saat bertemu dengan jodohnya.
Jadi, meskipun takdir jodoh tidak dapat diubah, manusia tetap memiliki peran aktif dalam usaha mendapatkan jodoh yang diinginkan. Maka dari itu Allah menciptakan Takdir, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), takdir adalah ketetapan Tuhan atau ketentuan Tuhan. Secara istilah, takdir merupakan segala yang terjadi, sedang terjadi, serta akan terjadi, yang telah ditetapkan oleh Allah SWT baik yang baik maupun yang buruk.
Takdir terbagi menjadi 2 jenis, yaitu takdir Mubram dan Muallaq.
Table of Contents
Mubram: Takdir yang Tidak Dapat Diubah
Takdir Mubram adalah keputusan Allah yang sudah pasti dan tidak dapat diubah oleh doa manusia. Berbeda dengan Takdir Muallaq yang merupakan keputusan yang masih tergantung dan bisa dipengaruhi oleh doa dan perbuatan manusia.
Muallaq: Takdir yang Dapat Diubah
Arti kata Muallaq dalam bahasa Arab adalah bergantung. Artinya, upaya untuk memindahkan takdir tergantung dari usaha, ikhtiar, doa, dan semangat yang kita lakukan.
Takdir yang bisa diubah dengan takdir merupakan ungkapan untuk menyatakan bahwa suatu takdir dapat bersifat fleksibel. Artinya takdir yang masih bisa diharapkan perubahannya melalui doa, usaha, dan amalan.
Perbedaan Takdir Mubram dan Takdir Muallaq
Pengaruh Doa: Takdir Mubram tidak dapat diubah oleh doa manusia, namun doa dapat memberikan kelembutan dari Allah dalam menghadapi bala yang sudah ditakdirkan. Di sisi lain, Takdir Muallaq masih terbuka untuk dipengaruhi oleh doa.
Kekuatan Penentuan: Takdir Mubram merupakan keputusan pasti yang sudah ditetapkan oleh Allah dan tidak dapat diubah. Sebaliknya, Takdir Muallaq adalah keputusan yang masih dapat berubah karena keterlibatan doa dan tindakan manusia.
Pandangan Muktazilah: Aliran Muktazilah tidak meyakini peran doa dalam mengubah takdir, namun mereka tetap menghormati Al-Quran sebagai wahyu Allah meskipun memiliki pandangan berbeda mengenai interpretasi doa dan ibadah.
Jadi, meskipun takdir tidak dapat diubah dan sudah mutlak keberadaannya, kita sebagai manusia dapat mengharapkan dan mendapatkan jodoh yang kita inginkan. Yaitu dengan cara kita meningkatkan kualitas diri, memperbaiki ibadah, memantaskan diri, dan selalu berpikir positif dalam segala hal.
Namun, balik lagi perlu diingat bahwa dengan kita sudah berusaha sungguh-sungguh kepada Allah, takdir jodoh tetap menjadi keputusan Allah SWT.
endraa.
Sumber: Kumparan dan Liputan6