Mencuri Raden Saleh: Heist Seni & Perjuangan Pemuda Indonesia

Diposting pada
Raden Saleh
Ilustrasi dari Film Mencuri Raden Saleh

Film “Mencuri Raden Saleh” merupakan karya laga yang memaparkan perjalanan sekelompok pemuda yang terlibat dalam misi mencuri lukisan Raden Saleh di Istana Negara. Angga Dwi Sasongko sebagai sutradara dengan sentuhan kreatif dari Ernest Prakasa. Film ini menghadirkan nuansa heist dengan tema nasionalisme dan apresiasi seni yang jarang tereksplorasi dalam perfilman Indonesia yang lebih cenderung kepada romance dan horror. Keberhasilan film ini dengan genre yang menuntut perencanaan dan konflik yang intens menjadi prestasi baru di tengah dominasi genre lain. Film ini berhasil menarik perhatian 2,3 juta penonton selama dua bulan penayangan, menunjukkan daya tarik genre heist di Indonesia.

Film ini menghabiskan biaya produksi sebesar 20 miliar rupiah untuk memberikan gambar terbaik pada penonton. Awal cerita ketika Piko (Iqbaal Ramadhan) membutuhkan uang untuk membebaskan ayahnya dari penjara. Meskipun awalnya menolak, tawaran mencuri lukisan Raden Saleh di Istana Negara ia terima karena tekanan keadaan dan bujukan Ucup (Angga Yunanda).

Bagaimana perjalanan Piko dan rekan-rekannya dalam menjalankan misi mencuri lukisan Raden Saleh di Istana Negara? Mari kita simak lebih lanjut sinopsis yang memikat ini.

Table of Contents

Sinopsis dari film Mencuri Raden Saleh

Film
Pemain Film Mencuri Raden Saleh

Piko, seorang pemuda yang bercita-cita menjadi pianis, harus menghadapi kenyataan pahit ketika ayahnya harus mendekap di penjara karena terlibat kasus korupsi. Untuk membayar biaya pengacara dan membuktikan bahwa ayahnya tidak bersalah, ia bersedia menerima tawaran dari Ucup, teman lamanya yang bekerja sebagai kurir barang ilegal. Tawaran tersebut adalah mencuri lukisan Raden Saleh yang berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro di Istana Negara. Lukisan tersebut sebagai simbol perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajah Belanda dan memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi.

Untuk melancarkan aksi mereka, Piko dan Ucup merekrut empat orang lainnya yang memiliki keahlian khusus, yaitu: (Rara) seorang hacker jenius yang bisa meretas sistem keamanan istana, (Dito) seorang pengemudi handal yang bisa mengelabui polisi, (Rani) seorang aktris yang bisa menyamar sebagai pegawai istana, dan (Bimo) seorang mantan tentara yang ahli dalam senjata dan bela diri. Mereka juga mendapat bantuan dari seorang kolektor seni misterius yang menjanjikan bayaran besar jika mereka berhasil membawa lukisan tersebut.

Namun, rencana mereka tidak berjalan mulus. Mereka harus menghadapi berbagai rintangan, seperti penjaga istana yang waspada, polisi yang curiga, dan pihak-pihak lain yang juga mengincar lukisan tersebut. Apakah mereka bisa menyelesaikan misi mereka dan apa motif sebenarnya di balik pencurian ini? Temukan jawabannya dalam film Mencuri Raden Saleh.

Review Tentang Mencuri Raden Saleh

“Mencuri Raden Saleh” mendapat tanggapan positif dari penonton sebagai gebrakan dalam perfilman Indonesia. Film ini menyajikan pengalaman menonton yang menyenangkan dengan alur cerita padat dan penuh plot twist, menciptakan antusiasme di kalangan penonton. Pilihan objek pencurian, lukisan Raden Saleh, juga mendapatkan apresiasi karena mengangkat tema nasionalisme dan memberikan apresiasi terhadap seni. Dengan cerita yang pas dan sinematografi apik, film ini menampilkan bintang-bintang muda berbakat dalam adegan aksi yang realistis tanpa elemen fantastis, memberikan warna baru dalam perfilman Indonesia.

BACA JUGA :   Ulama dan Penyanyi Sholawat: Kharisma Habib Quraisy Baharun

Film “Mencuri Raden Saleh” memiliki alur yang rapi, memberikan kenyamanan kepada penonton dalam menikmati cerita. Konflik dan permasalahan dalam film ini terasa realistis, memudahkan penonton untuk meresapinya. Keunikan dari cerita ini terletak pada bocah polos yang terlibat dalam pencurian lukisan dan dampaknya terhadap perkembangan seni di Indonesia juga menjadi nilai positif. Namun, secara keseluruhan “Mencuri Raden Saleh” menjadi angin segar di layar lebar Indonesia, membawa tema pencurian yang jarang terekspos dengan sentuhan komedi yang menghibur. Akan tetapi, terdapat beberapa pemilihan kata yang terasa asing dan aneh, sehingga mungkin memberikan sedikit ketidaknyamanan kepada penonton.

Official Triller Film Mencuri Raden Saleh

Sutradara Angga Dwimas Sasongko
Produser Cristian Imanuell
Ditulis oleh Angga Dwimas Sasongko & Husein M. Atmodjo
Pemeran Iqbaal Ramadhan, Angga Yunanda, Rachel Amanda, Umay Shahab, Aghniny Haque,Ari Irham
Tanggal Rilis 25 Agustus 2022 (Indonesia), 22 September 2022 (Malaysia), 29 November 2022 (Jogja-NETPAC Asian Film Festival), 05 Januari 2023 (Netflix)
Durasi 154 Menit

Kesimpulan

Film “Mencuri Raden Saleh” menjadi perjalanan seru sekelompok pemuda yang berusaha mencuri lukisan bersejarah di Istana Negara. Piko sebagai pimpinan, seorang pemuda pianis yang membutuhkan uang untuk membebaskan ayahnya dari penjara akibat kasus korupsi. Dalam misi mereka, mereka menghadapi berbagai rintangan dan konflik, mengungkapkan motif sebenarnya di balik pencurian tersebut. Akhir film membawa penonton pada momen tegang ketika Piko harus membuat pilihan sulit antara menyelamatkan ayahnya atau mengembalikan lukisan.

Film ini menyampaikan pesan penting tentang nilai seni sebagai warisan budaya. Lukisan Raden Saleh menjadi simbol perlawanan bangsa dan memiliki nilai sejarah tinggi. Selain itu, pesan tentang persahabatan, kejujuran, dan keberanian turut menjadi inti cerita. Piko dan teman-temannya menunjukkan betapa pentingnya saling mendukung, berani mengambil risiko, dan jujur untuk mencapai tujuan mereka. Film ini juga menggambarkan korupsi sebagai musuh bersama yang harus diberantas, dengan ayah Piko menjadi korban ketidakadilan sistem yang korup. Misi Piko menjadi perjalanan yang menginspirasi untuk membuktikan kebenaran dan menghadapi konsekuensi pilihan sulit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *