Fataya.co.id – Ekuador menghadapi krisis darurat selama 60 hari setelah bos narkoba berbahaya, Jose Adolfo Macias alias Fito, melarikan diri dari sel tahanan.
Kejadian ini memicu gelombang kekerasan ekstrem di seluruh negeri, memaksa pemerintah untuk mengambil tindakan drastis.
“Fito, gembong narkoba paling berbahaya, berhasil melarikan diri, menyebabkan aksi kekerasan di penjara dan sejumlah lokasi lainnya,” kata sumber terpercaya dari pemerintah Ekuador.
Akibat kekacauan ini, para tahanan menyandera sipir, kelompok bersenjata membajak siaran langsung televisi, dan insiden kejahatan lainnya yang meresahkan masyarakat.
Pemerintah segera menetapkan status darurat nasional dan memberlakukan jam malam untuk menjaga keamanan.
Tentara dan petugas keamanan diterjunkan untuk meredam situasi, mencari Fito yang masih berada dalam buruan intensif.
Fito diidentifikasi sebagai dalang di balik meningkatnya tingkat kriminalitas di Ekuador, dengan keterlibatan dalam kasus pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio.
“Situasi masih sangat rawan, dan kami terus berupaya mengamankan wilayah serta menemukan Fito. Korban dan dampak akibat aksi kekerasan ini masih dalam proses evaluasi,” ujar pejabat keamanan setempat.
Krisis ini menunjukkan kompleksitas tantangan keamanan di Ekuador dan mendesaknya perlunya koordinasi antarinstansi untuk menanggapi ancaman keamanan yang berkembang di negara ini.
Sumber: @ctd.insider
