Sacked One'

Xavi Bisa Tinggalkan Barcelona di Akhir Musim, Masa Depan di Ujung Tanduk

Diposting pada

Fataya.ac.id Pecatannya menjadi berita utama dalam dunia sepakbola! Jose Mourinho, pelatih berusia 60 tahun asal Portugal, kembali mengalami pemecatan, kali ini dari AS Roma.

Mantan pelatih Porto, Chelsea, Inter Milan, Real Madrid, Manchester United, Tottenham, dan kini Roma itu dulu terkenal sebagai ‘The Special One’, namun sepertinya julukan baru yang melekat padanya adalah ‘The Sacked One’.

Mourinho pernah mencapai puncak kejayaannya ketika membawa Inter Milan meraih treble pada musim 2009/2010.

Namun, nasibnya berubah drastis setelah beberapa tahun terakhir, di mana ia sering kali dipecat dari klub-klub yang ia tangani.

Salah satu platform media sosial, Bolanet, merespon pemecatan terbaru Mourinho dari AS Roma dengan membagikan berita tersebut di akun Instagram mereka.

Beberapa komentar dari para penggemar sepakbola pun mulai mengalir di bawah postingan tersebut.

Salah satu pengguna dengan nama akun @FootballFanatic menulis, “Sungguh tragis melihat perjalanan Jose Mourinho belakangan ini.

Dulu dia adalah ‘The Special One’, sekarang lebih cocok disebut ‘The Sacked One’.” Komentar ini mencerminkan perasaan banyak penggemar yang sedih melihat karier pelatih veteran tersebut merosot.

BACA JUGA :   Jokowi Bersatu dengan Bongbong: Misi Diplomasi ASEAN yang Mengejutkan!

Seorang pengguna lainnya, @SoccerEnthusiast, menyatakan, “Pecatannya dari Roma bukanlah kejutan. Performa tim selama beberapa bulan terakhir memang tidak memuaskan. Apakah ini akhir dari era Mourinho sebagai pelatih top?”

Reaksi beragam pun terus mengalir di kolom komentar Bolanet, mencerminkan berbagai pandangan dan pendapat dari para penggemar sepakbola.

Beberapa menyatakan kekecewaan, sementara yang lain mencoba menganalisis alasan di balik seringnya Mourinho dipecat dalam beberapa tahun terakhir.

Pemecatan Mourinho kali ini menimbulkan pertanyaan besar tentang masa depan karier kepelatihannya.

Apakah ‘The Sacked One’ akan mendapatkan kesempatan untuk bangkit kembali atau apakah ini akan menjadi akhir dari era kejayaannya sebagai pelatih top? Hanya waktu yang akan menjawabnya.

sumber:@Bolanet

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *