fataya.co.id – Dalam artikel ini, kita akan membahas Kumpulan Dawuh KH Anwar Manshur Lirboyo, pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo. Beliau menekankan pentingnya ilmu dan amal dalam hidup, serta keikhlasan dalam berjuang.
KH. Anwar Manshur juga mengingatkan agar tidak mengabaikan amal baik sekecil apapun, karena di dalamnya terdapat ridho Allah yang begitu besar.
Pesan bijak ini menjadi pedoman bagi para santri dan masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan karisma dan kebijaksanaannya, KH. Anwar Manshur memberikan arahan yang sangat berharga, seperti pesan kepada santri untuk memanfaatkan kesempatan belajar di pesantren sebagai pertolongan yang agung. Beliau juga menekankan pentingnya kemauan belajar sebagai kunci kesuksesan.
Kumpulan Dawuh/pesan KH Anwar Manshur Lirboyo
KH Anwar Manshur Lirboyo, seorang ulama kharismatik yang penuh hikmah, telah menyampaikan beragam dawuh dan pesan yang sarat makna bagi para santri dan umat Islam. Berikut adalah beberapa kumpulan dawuh dan pesan beliau yang patut diresapi:
1. “Harganya seseorang adalah ilmu dan pengamalannya.”
Pesan ini mengajarkan pentingnya ilmu dan amal dalam menentukan nilai seseorang di hadapan Allah.
2. “Kita harus benar-benar ikhlas dalam berjuang. Jangan sampai mengharapkan pamrih dari segala apa yang kita sumbangkan kepada bangsa dan masyarakat.”
Mengingatkan kita untuk selalu berjuang dengan ikhlas tanpa pamrih, karena keikhlasan adalah kunci dari keberkahan.
3. “Sekecil apapun amal baik, jangan ditinggalkan. Jika disitu ada murka Allah, begitu besar siksanya. Sekecil apapun amal buruk jangan dilakukan. Karena sekecil apapun amal baik, jika disitu ada ridho Allah begitu besar pahalanya. Sekecil apapun amal buruk.”
Pesan ini mengajarkan bahwa setiap amal baik memiliki nilai yang besar di hadapan Allah, dan setiap amal buruk akan mendatangkan konsekuensi yang serius.
4. “Njenengan diparingi krentek purun mondok niku pitulung seng gede. Njenengan duwe krentek sinau niku pitulung seng gede.”
Mengajarkan bahwa mendapat kesempatan untuk berada di pesantren adalah pertolongan besar, dan memiliki kemauan belajar juga merupakan pertolongan yang besar.
5. “Nek mantun diulang karo gurune, teko kamar ojo langsung dideleh kitabe, dibukak maneh, disinauni, ditirukne oleh gurune mulang mang. Kersane nopo? Kersane mancep ten atine samean.”
Mengajarkan agar setelah belajar dari guru, kitab yang dipelajari tidak langsung diletakkan begitu saja, melainkan dibuka kembali, dipelajari ulang, dan dipahami dengan baik.