Fataya.co.id – Kepala Otorita Indonesia Knowledge Hub (IKN), Bambang Susantono, mengungkapkan rencana ambisius untuk membatasi jumlah penduduk di IKN hingga tahun 2045 hanya sebanyak 2 juta.
Hal ini diungkapkan dalam seminar Masa Depan Pasca IKN yang digelar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Sabtu, 17 Februari.
“Kita enggak mau mengulangi apa yang terjadi kota-kota di Indonesia yang over capacity. Over dari kapasitas lingkungan dan sumber daya yang ada untuk memenuhi hidup yang baik,” ujar Bambang Susantono.
Menurutnya, pembatasan jumlah penduduk tersebut bertujuan agar beban kota tidak terlalu timpang dan melebihi kapasitasnya, sehingga warganya dapat hidup bahagia.
IKN, dengan luas empat kali lipat dari Jakarta, akan menjadi kota yang layak huni dan dicintai.
Badan Otorita memiliki visi untuk menjadikan IKN sebagai kota yang layak huni dan dicintai, dan dalam mewujudkannya, mereka belajar dari negara dengan tingkat kebahagiaan tertinggi, yaitu Finlandia.
“IKN akan jadi lifeable, kota yang layak huni dan loveable city, kota yang dicintai. Untuk jadi loveable city kita sampai belajar ke Finland. Kenapa Finlandia? Karena Finlandia negara ter-happy di dunia,” ungkap Bambang.
Bambang juga membandingkan kondisi IKN dengan Jakarta, di mana indeks polusi udara di Finlandia hanya 30, sementara di Jakarta mencapai sekitar 160-an.
Di Finlandia, transportasi publik didesain sedemikian rupa sehingga masyarakat dapat dengan mudah berjalan kaki ke mana saja dalam waktu 10 menit.
“Polusi rendah, airnya bisa diminum, koneksi internetnya kelas dunia, dan sebagainya. Jadi ketika saya tanya teman-teman milenial, gen Z mereka senang banget,” papar Bambang.
Selain itu, Bambang juga memberikan gambaran mengenai teknologi yang akan mengisi IKN pada tahun 2045, termasuk taksi terbang, robot pengawas perkembangan kota, kendaraan listrik, dan transportasi umum tanpa awak.
“Semua (masih) prove of concept (POV), yaitu testing teknologi di lapangan,” tambahnya.
Dengan visi dan rencana ambisius ini, diharapkan IKN akan menjadi teladan bagi kota-kota lainnya dalam menciptakan lingkungan yang sehat, bahagia, dan berkembang secara berkelanjutan.
Sumber: @undercover.id