Kontroversi Anjing di Troli: Bagaimana Komentar Memomedsos Memicu Debat Hangat

kontroversi-anjing-di-troli

Sebuah postingan kontroversial di media sosial menunjukkan seorang pelanggan yang memasukkan anjing ke dalam troli belanjaan di salah satu supermarket di Kota Tarakan telah menyulut pro dan kontra di kalangan netizen. Dalam postingan tersebut, seorang ibu-ibu dengan nada kecewa menyampaikan ketidaknyamanannya terhadap aksi tersebut.

“Mohon maaf yang sebesar-besarnya ya kak, ini terpaksa saya post. Nyesek dan tidak menghargai kita yang muslim belanja, secara tidak langsung sudah tidak memberikan kenyamanan karena Anda membawa si guguk ini. Rata-rata yang masuk tadi berhijab semua bahkan ada yang bercadar, kan na***s itu loh kak… trus kasihan juga kasirnya rata-rata muslim, trus itu keranjangnya gimana yaa.. apalagi kak pilih-pilih barang dipajangan trus sambil ngelus-ngelus si guguk.. Semoga bisa dipahami ya kak,” tulis ibu tersebut dalam postingan Facebooknya.

Komentar tersebut mendapat respons beragam dari para pengguna media sosial. Sebagian setuju dengan rasa keberatan ibu tersebut, menyatakan bahwa membawa hewan peliharaan ke dalam supermarket dapat mengganggu kenyamanan pelanggan, terutama yang memiliki keyakinan tertentu. Sementara itu, sebagian lainnya mempertanyakan apakah larangan membawa hewan peliharaan tersebut bersifat umum atau hanya mengacu pada hewan tertentu.

“Tolonglah para pemilik supermarket dihimbau pengunjungnya untuk tidak membawa hewan peliharaan seperti ini,” lanjut ibu tersebut dalam komentarnya.

Sebagai respons terhadap kontroversi ini, pihak supermarket belum memberikan pernyataan resmi. Namun, beberapa netizen menilai bahwa perlu ada kebijakan yang jelas terkait membawa hewan peliharaan ke dalam area belanja, agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan di antara para pelanggan. Situasi ini juga membuka diskusi lebih lanjut tentang batasan-batasan dalam membawa hewan peliharaan ke tempat umum, terutama di lingkungan yang dihuni oleh beragam kelompok masyarakat dengan kepercayaan dan keyakinan yang berbeda.

sumber:@memomedsos

asuransi syariah, life insurance, car insurance, student insurance

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*