Suatu saat ada seorang rahib (pendeta) yang di kenal rajin beribadah selama 60 tahun. Dan Setan ini ingin menggoda dan menjauhkannya (dari ibadah). Lantas pergilah setan itu kepada seorang wanita pengembala kambing, dan setan membuat wanita itu menjadi gila. Wanita tersebut memiliki beberapa saudara kandung.
Suatu hari setan mendatangi saudara-saudaranya dan mengatakan, “Coba kalian bawa saudara perempuan kalian yang gila ini kepada pendeta itu, di mana ia bisa mengobati saudara perempuan kalian.”
Mereka yang langsung percaya pun segera membawa saudara perempuannya itu kepada sang pendeta tersebut, kemudian di obatilah saudaranya oleh rahib. Suatu saat ketika rahib berada di sisi wanita itu tiba tiba ia tertarik dengannya, kemudian ia mendatangi dan menghamilinya. Setan berkata kepada rahib tersebut, “Sudahlah kau bunuh saja dia, lalu kuburkanlah”. Engkau adalah orang yang di kenal akan kejujuran dan ucapanmu, maka mereka pasti mendengarmu.” Tanpa berpikir panjang, rahib pun membunuhnya dan menguburkannya.
Tak berselang lama saudara-saudara dari wanita tersebut pun datang untuk menjenguk.
Sebelum saudara saudaranya datang, setan sempat datang ke dalam mimpi mereka dan berkata, “Rahib tersebut yang biasanya berada di rumah ibadahnya sungguh tega berzina dengan saudara perempuan kalian, hingga ia hamil, lantas rohib membunuhnya, dan kemudian menguburkannya di tempat ini dan ini.”
Ketika hari sudah mulai pagi, salah satu seorang dari empat saudara tersebut mengatakan kepada saudara lainnya, “Demi Allah, semalam aku telah bermimpi suatu mimpi yang baiknya aku ceritakan kepada kalian atau kah tidak.” Serentak mereka berkata, “Jangan, tetap ceritakan mimpiku kepada kami.” Lantas ia mulai ceritakan hal tadi. Salah seorang dari mereka juga berkata, “Demi Allah, semalam aku juga sama telah bermimpi seperti itu.” Lalu salah seorang dari mereka berkata lagi, “Demi Allah, aku juga bermimpi yang sama pula seperti kalian.” Mereka berkata lagi, “Demi Allah, ini pasti telah terjadi sesuatu kepada saudara kita.” Akhirnya mereka bertiga bergerak dan meminta tolong kepada raja mereka untuk mengatasi rahib tersebut. Lantas mereka pergi mendatangi rahib tadi, dan kemudian mendudukkannya lantas membawanya pergi.
Rohib pun terkejut dan bingung harus melakukan apa, setan yang melihat rohib pun berkata “Aku ini temanmu, aku bisa membantumu, dan aku juga bisa melakukan sesuatu untukmu, namun ada satu syaratnya yaitu taatlah padaku, lalu aku akan lepaskan engkau dari masalahmu. Cukup engkau sujud kepadaku dengan sekali sujud saja. ” Rahib yang bingung pun akhirnya menurut dan segera melakukan apa yang dikatakan setan itu, ia bersujud dihadapan setan itu. Setelah itu setan pun berkata, “Aku berpaling darimu. Aku sendiri juga sangat takut kepada Allah Rabbul ‘Alamin.” Itulah yang disebutkan dalam surat Al Hasyr ayat 16 sampai 17
كَمَثَلِ الشَّيْطَانِ إِذْ قَالَ لِلْإِنْسَانِ اكْفُرْ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِنْكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ, فَكَانَ عَاقِبَتَهُمَا أَنَّهُمَا فِي النَّارِ خَالِدَيْنِ فِيهَا ۚوَذَٰلِكَ جَزَاءُ الظَّالِمِينَ
“(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) syaitan ketika dia berkata kepada manusia: “Kafirlah kamu”, maka saat itu pula manusia itu telah kafir, lalu ia berkata: “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku juga takut kepada Allah, Rabb semesta Alam”. Maka adalah kesudahan keduanya, bahwa sesungguhnya keduanya akan (masuk) ke dalam neraka, mereka kekal di dalamnya. Demikianlah balasan untuk orang-orang yang zalim.”(QS. Al-Hasyr: 16-17).
Table of Contents
Pelajaran dari kisah ini yang dapat kita ambil adalah:
Yang pertama: jangan kalian ikuti langkah setan
Mengapa demikian?, karena syaitan itu hanya menyuruh kita berbuat jahat dan keji, lalu setan mengatakan kepada Allah tentang apa yang tidak kamu ketahui.
Yang ke dua: Setan merupakan musuh manusia sehingga tidak boleh di jadikan teman, dan tidak boleh diikuti.
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa kita di perintahkan untuk mencari teman yang baik, bukan teman yang buruk dan menjadi temannya setan.
Yang ke tiga: Setan mengajak manusia untuk membuat dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar.
Maksutnya adalah jika dalam diri kita ada niatan untuk melakukan perbuatan yang mengandung dosa kecil maupun dosa besar, maka ketahuilah, itu adalah salah satu jalan setan umtuk menyesatkan kita. Maka mintalah perlindungan kepada Allah swt agar terlindungi dari maksiat atau dosa tersebut.
Yang ke empat: Setan juga sudah bersumpah akan menyesatkan manusia dari berbagai macam cara dan arah.
Disini setan benar-benar akan menghalangi mereka dari jalan Allah swt yang lurus, setelah itu setan akan mendatangi mereka dari muka, dari belakang mereka, dari kanan, dan darisebelah kiri mereka.
Yang ke lima: setan memiliki 6 langkah untuk menyesatkan manusia yaitu:
- : Diajaknya manusia pada kekafiran, kesyirikan, juga serta memusuhi Allah dan para Rasul-Nya
- : Diajaknya pada perbuatan bidah (bidah merupakan perbuatan yang dikerjakan tetapi tidak menurut contoh yang sudah di tetapkan, termasuk seperti menambahi atau mengurangi ketetapan).
- : Diajaknya pada dosa besar (al-kabair)
- : Diajaknya berbuat dosa kecil (ash-shaghair)
- : Disibukkan dengan perkara mubah (yang sifatnya boleh, namun tidak ada pahala dan tidak ada sanksi di dalamnya)
- : Disibukkan dalam amalan yang kurang afdal, padahal banyak amalan yang lebih afdal dari itu.
Yang Ke enam: Berobat dengan lawan jenis meskipun hanya ketika darurat.
Untuk pengobatan kita harus dahulukan yang melakukan pengobatan pada pria adalah dari kalangan pria, begitu pula sebaliknya jika melakukan pengobatan wanita harus dengan sesama dokter wanita.
Yang ke delapan: Berdoalah dan mintalah perlindungan kepada Allah ta’ala agar tidak terjerumus dalam zina.
berikut doa untuk meminta perlindungan dari Allah swt.
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِى وَمِنْ شَرِّ بَصَرِى وَمِنْ شَرِّ لِسَانِى وَمِنْ شَرِّ قَلْبِى وَمِنْ شَرِّ مَنِيِّى
artinya: Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari kejelekan pada pendengaranku, dari kejelekan pada penglihatanku, dari kejelekan pada lisanku, dari kejelekan pada hatiku, serta dari kejelekan pada mani atau kemaluanku.
Demikianlah sedikit hikmah yang dapat kita ambil dari kisah ahli ibadah (barsesho) yang murtad setelah sujud dan terbedaya setan.
Sekian dari kami, wassalammualaikum wr wb.