Fataya.co.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupr) turut memberikan perhatian serius terhadap dampak gempa yang melanda Palu pada tahun 2018 lalu.
Gempa tersebut tidak hanya meninggalkan kehancuran, tetapi juga menyebabkan tanah longsor dan masuknya sedimen ke badan sungai, khususnya di Kabupaten Sigi.
Dampak lanjutannya adalah erosi tebing sungai dan peningkatan potensi banjir di sejumlah titik Daerah Aliran Sungai Palu.
Menghadapi kondisi tersebut, Kementerian PUPR segera bergerak dengan melakukan penanganan di tiga sungai utama di wilayah tersebut, yakni Sungai Palu, Kawatuna, dan Ngia.
Kementerian PUPR menyatakan, “Gempa yang mengguncang Palu, Sulawesi Tengah pada tahun 2018 lalu mengakibatkan tanah longsor dan masuknya sedimen ke badan sungai pada beberapa titik di Daerah Aliran Sungai Palu terutama di Kab. Sigi. Hal tersebut menyebabkan terjadinya erosi tebing sungai dan meningkatkan potensi banjir.”
Kemenpupr mengambil Langkah-langkah konkrit untuk menangani dampak bencana tersebut, sehingga dapat memberikan perlindungan dan keamanan lebih baik bagi masyarakat setempat.
Sumber: @kemenpupr