Fataya.co.id – Layaknya suasana berkabung, malam ini beberapa orang berkumpul di eskalator Stasiun Bekasi yang mati, memberikan penghormatan terakhir seperti dalam acara duka cita.
Suasana semakin terasa haru dengan adanya karangan bunga duka cita berwarna putih dan nisan kecil yang terletak di samping eskalator yang sudah lama tak berfungsi.
Aksi ini merupakan inisiatif dari para anak kereta, atau yang dikenal sebagai ‘anker’, di Stasiun Bekasi.
Mereka berkumpul sebagai bentuk solidaritas setelah seorang pengguna X, yang dikenal dengan nama pernebangroket, secara rutin membagikan foto eskalator Stasiun Bekasi yang rusak hingga mencapai hari ke-100.
“Pengguna pernebangroket telah memberikan perhatian yang luar biasa terhadap kondisi eskalator yang mati ini. Melalui foto-fotonya, ia berhasil menyuarakan kebutuhan mendesak untuk perbaikan fasilitas ini,” ujar @indo_psikologi, salah satu pengguna Instagram yang turut mengikuti perkembangan aksi tersebut.
Acara ini dijalankan dengan serangkaian kegiatan yang mirip dengan upacara berduka cita, diantaranya membawa karangan bunga, miniatur kuburan, tabur bunga, dan berdoa bersama.
Inisiatif ini diambil dengan tujuan untuk mengingatkan pihak terkait akan pentingnya perbaikan eskalator tersebut, terutama untuk masyarakat yang sangat membutuhkannya, seperti lansia, penyandang disabilitas, dan ibu hamil.
Eskalator yang mati ini bukan hanya sekadar fasilitas transportasi, melainkan juga menjadi simbol ketidakpedulian terhadap kebutuhan masyarakat yang memanfaatkannya.
Aksi solidaritas ini diharapkan dapat menjadi pemacu perbaikan yang lebih cepat dan serius dari pihak terkait, sehingga fasilitas tersebut dapat kembali berfungsi dengan baik untuk kenyamanan dan keamanan penggunanya.
Sumber: @indo_psikologi