Huruf nashab – yaitu jenis huruf yang berfungsi membuat fi’il mudhori’ menjadi manshub. Huruf nashab hanya berlaku pada kata kerja dan tidak berlaku pada kata benda. Tanda manshub pada fi’il mudhori’ dapat berupa fathah atau hilangnya nun pada Al Af’al Al Khamsah.
Dalam tulisan ini, kami akan memberikan penjelasan singkat mengenai penggunaan huruf nashab dalam kalimat Arab dan memberikan contoh-contoh penggunaannya. Mari kita simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Pada pembukaan ini, kami akan membahas tentang huruf nashab dan pengaruhnya terhadap fi’il mudhori’. Huruf nashab adalah jenis huruf yang berfungsi membuat fi’il mudhori’ menjadi manshub. Tanda manshub pada fi’il mudhori’ dapat berupa fathah atau hilangnya nun pada Al Af’al Al Khamsah.
Table of Contents
Huruf Nashab
huruf yang berfungsi untuk membuat fi’il mudhori’ menjadi manshub. Huruf-huruf yang termasuk dalam huruf nashab antara lain:
1. Huruf “ي” (ya) dengan fathah (ـَ) di atasnya. Contoh: يَذْهَبُ (yadhhabu) – pergi.
2. Huruf “ي” (ya) dengan kasrah (ـِ) di atasnya. Contoh: يَعْمَلُ (ya’malu) – bekerja.
3. Huruf “ي” (ya) dengan dhammah (ـُ) di atasnya. Contoh: يَشْرَبُ (yashrabu) – minum.
4. Hilangnya huruf “ن” (nun) pada kata kerja Al Af’al Al Khamsah. Contoh: يَفْعَلُ (yaf’al) – melakukan.
Perlu diperhatikan bahwa hanya berlaku pada kata kerja (fi’il) dan tidak berlaku pada kata benda (isim). Huruf nashab ini penting dalam tata bahasa Arab karena dapat mengubah bentuk kata kerja menjadi manshub (dalam bentuk kata kerja yang diikuti oleh kata ganti orang ketiga tunggal).
Contoh Huruf Nashab Latin
huruf-huruf yang berguna untuk membuat kata kerja (fi’il mudhori’) menjadi manshub (berakhiran fathah). Berikut adalah beberapa contoh huruf nashab dalam bentuk latin beserta contohnya:
1. Huruf “ي” (ya): Contoh kata kerja dengan huruf nashab ini adalah “يَكْتُبُ” (yaktubu) yang berarti “menulis”.
2. Huruf “و” (waw): Contoh kata kerja dengan huruf nashab ini adalah “يَشْرَبُ” (yashrabu) yang berarti “minum”.
3. Huruf “ت” (ta): Contoh kata kerja dengan huruf nashab ini adalah “يَذْهَبُ” (yadhhabu) yang berarti “pergi”.
4. Huruf “ن” (nun): Contoh kata kerja dengan huruf nashab ini adalah “يَسْمَعُ” (yasma’u) yang berarti “mendengar”.
5. Huruf “ح” (ha): Contoh kata kerja dengan huruf nashab ini adalah “يَفْهَمُ” (yafhamu) yang berarti “mengerti”.
Itulah beberapa contoh huruf nashab dalam bentuk latin beserta contohnya. Huruf-huruf ini digunakan untuk mengubah kata kerja menjadi manshub dalam bahasa Arab.
Apa Kandungan Huruf Nashab
huruf dalam bahasa Arab yang berfungsi untuk membuat fi’il mudhori’ menjadi manshub. Huruf nashab ini hanya berlaku pada kata kerja (fi’il) dan tidak berlaku atau tidak bisa digunakan pada kata benda (isim).
Terdapat dua tanda yang menunjukkan adanya nashab pada fi’il mudhori’, yaitu:
1. Fathah: Tanda ini berupa tanda baca berbentuk garis horizontal yang ditempatkan di atas huruf terakhir pada fi’il mudhori’. Tanda ini menunjukkan bahwa fi’il mudhori’ tersebut dalam bentuk manshub.
Contoh:
– كَتَبَ (kataba) – Dia menulis
– قَرَأَ (qara’a) – Dia membaca
2. Hilangnya nun pada Al Af’al Al Khamsah: Terdapat lima kata kerja dalam bahasa Arab yang memiliki nun di akhirnya, yaitu كَتَبَ (kataba), قَرَأَ (qara’a), شَرِبَ (syariba), جَلَسَ (jala’sa), dan رَكِبَ (rakiba). Ketika kata kerja tersebut berubah menjadi manshub, nun di akhir kata tersebut akan hilang.
Contoh:
– كَتَبَ (kataba) – Dia menulis
– كَتَبْتُ (katabtu) – Aku menulis
Jadi, kandungan di dalamnya adalah tanda fathah yang ditempatkan di atas terakhir pada fi’il mudhori’ dan hilangnya nun pada Al Af’al Al Khamsah ketika berubah menjadi manshub.
Cara Mengamalkanya
1. Pahami konsep huruf nashob: adalah jenis huruf yang digunakan untuk membuat fi’il mudhori’ menjadi manshub. Tanda manshub pada fi’il mudhori’ adalah fathah atau hilangnya nun pada Al Af’al Al Khamsah. hanya berlaku pada kata kerja (fi’il) dan tidak berlaku pada kata benda (isim).
2. Identifikasi fi’il mudhori’: Cari kata kerja (fi’il) dalam kalimat yang ingin Anda manshubkan. Pastikan kata kerja tersebut memenuhi syarat untuk diubah menjadi manshub, yaitu memiliki fathah atau hilangnya nun pada Al Af’al Al Khamsah.
3. Tambahkan huruf nashob: Jika fi’il mudhori’ memiliki fathah, tambahkan huruf nashob yang sesuai di depannya. Huruf nashob yang umum digunakan adalah huruf “ي” (ya). Contohnya, jika fi’il mudhori’ adalah “قَرَأَ” (qara’a), tambahkan huruf “ي” di depannya sehingga menjadi “يَقْرَأُ” (yaqra’u).
4. Hilangkan nun pada Al Af’al Al Khamsah: Jika fi’il mudhori’ memiliki nun pada Al Af’al Al Khamsah, hilangkan nun tersebut dan tambahkan huruf nashob yang sesuai di depannya. Contohnya, jika fi’il mudhori’ adalah “نَامَ” (nama), hilangkan nun pada Al Af’al Al Khamsah dan tambahkan huruf “ي” di depannya sehingga menjadi “يَنَامُ” (yanamu).
5. Latih penggunaan huruf nashob: Latih penggunaan huruf nashob dalam berbagai kalimat dan konteks. Perhatikan penggunaan huruf nashob pada kata kerja dalam Al-Qur’an dan teks Arab lainnya untuk memperkuat pemahaman dan penggunaan huruf nashob.
6. Perhatikan tajwid: Saat membaca atau mengucapkan kata kerja yang telah diubah menjadi manshub dengan huruf nashob, perhatikan tajwid yang sesuai. Pastikan pengucapan dan bacaan sesuai dengan aturan tajwid yang berlaku.
7. Terus berlatih: Untuk menguasai penggunaan huruf nashob dengan baik, teruslah berlatih dan membaca teks Arab yang berisi kata kerja. Dengan latihan yang konsisten, Anda akan semakin terbiasa dan mahir dalam mengamalkan huruf nashob.
Ingatlah bahwa penggunaan huruf nashob perlu diterapkan dengan tepat sesuai dengan aturan tata bahasa Arab. Selalu perhatikan konteks dan tata bahasa yang berlaku dalam kalimat yang ingin Anda manshubkan.