Hukum Nun Sukun dan Tanwin

Panduan Praktis: Pahami Hukum Nun Sukun dan Tanwin!

Diposting pada

fataya.co.id – Hukum Nun Sukun dan Tanwin menjadi inti penting dalam perubahan suara vokal. Nun sukun, tanda yang menunjukkan kelemahan suara

Sedangkan tanwin, yang menandakan kekuatan suara, memberikan warna pada pengucapan dan makna kata.

Maka dari itu, artikel ini akan membongkar rahasia Hukum Nun Sukun dan Tanwin, mengungkap perbedaan serta contoh-contoh penerapannya seperti Ikhfa, Izhar, Iqlab, dan Idgham, untuk memahaminya secara mendalam dan memperkaya pengetahuan bahasa Arab Anda.

Nun Sukun dan Tanwin

Table of Contents

Pengertian

Hukum Nun sukun dan tanwin adalah dua tanda yang tergunakan dalam tulisan bahasa Arab untuk menunjukkan perubahan dalam suara vokal.

Nun sukun adalah tanda yang ada di atas atau di bawah huruf untuk menunjukkan bahwa huruf tersebut harus terucapkan dengan suara vokal yang lebih lemah atau tidak berbunyi.

Sedangkan tanwin adalah tanda yang terletak di atas atau di bawah huruf untuk menunjukkan bahwa huruf tersebut harus anda ucapkan dengan suara vokal yang lebih kuat atau berbunyi.

Kedua tanda ini sering berguna dalam tulisan bahasa Arab untuk membantu dalam pengucapan dan pengertian kata-kata yang tertulis.

Mereka juga berguna dalam menunjukkan perubahan dalam makna kata-kata yang terkait dengan perubahan dalam suara vokal yang tergunakan untuk mengucapkannya.

Hukum Nun Sukun dan Tanwin

Hukum nun sukun dan tanwin adalah aturan yang mengatur penggunaan huruf nun dan huruf tanwin dalam bahasa Arab.

Huruf nun adalah huruf yang terbaca dengan cara menekan jari di atas leher (atau bagian belakang) lidah. Nun ditulis dengan tanda sukun di atasnya. Huruf Nun sukun bisa terbaca dengan suara yang lebih lemah daripada huruf nun yang tidak ada tanda sukun.

Tanwin adalah huruf yang terbaca dengan cara menekan jari di atas dasar lidah. Huruf ini tertulis dengan tanda tanwin di atasnya. Bacaan tanwin bisa di baca dengan suara yang lebih lemah daripada huruf tanwin yang tidak diberi tanda tanwin.

Hukum nun sukun dan tanwin mengatur penggunaan tanda sukun dan tanda tanwin tersebut sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa Arab.

Penggunaan tanda sukun dan tanda tanwin dapat mempengaruhi arti dan pengucapan kata dalam bahasa Arab. Oleh karena itu, penting untuk memahami hukum nun sukun dan tanwin untuk dapat menggunakan bahasa Arab dengan benar.

Contoh Hukum Nun sukun dan Tanwin

Berikut ini adalah contoh-contohnya

BACA JUGA :   OOTD Adalah Trendsetter! Temukan Rahasia Penampilan Stylish yang Mudah Diterapkan!

1. Ikhfa

Bacaan Ikhfa artinya samar. Ikhfa adalah hukum bacaan yang terjadi ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu dari huruf-huruf ini: ت, ث, ج, د, ذ, ز, س, ش, ص, ض, ط, ظ, ف, ق, ك

Cara membaca hukum bacaan ikhfa adalah dengan menyamarkan bunyi “n” pada nun mati atau tanwin dan lebih condong ke bunyi “ng.” Contohnya lafadz كُنْتُمْ harus di baca kungtum.

2. Izhar

Bacaan Izhar artinya jelas. Dalam Al Quran Izhar adalah hukum bacaan yang terjadi ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu dari huruf-huruf ini: ا, ه, ع, ح, غ, خ

Cara membaca hukum bacaan izhar ialah dengan membaca bunyi “n” secara jelas pada nun mati dan tanwin. Contohnya lafadz مَنْ اَمَنَ harus dibaca man amana.

3. Iqlab

Bacaan Iqlab artinya mengganti. Iqlab adalah hukum bacaan yang terjadi ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ب.

Cara membaca hukum bacaan iqlab adalah dengan mengganti bunyi “n” pada nun mati dan tanwin menjadi bunyi “m.” Contohnya lafadz مِنْ بَعْضِ harus dibaca mim ba’dhi.

4. Idgham

Hukum nun sukun dan tanwin selanjutnya adalah Idgham, artinya memasukkan. Idgham terbagi menjadi dua, yaitu

a. Pertama Idgham Bigunnah

Idgham bigunnah artinya memasukkan dengan dengung. Idgham bigunnah adalah hukum bacaan yang terjadi ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu dari huruf-huruf ini: ي, ن, م, و

Cara membaca hukum bacaan idgham bigunnah adalah dengan memasukkan bunyi “n” pada nun mati dan tanwin kepada bunyi huruf idgham bigunnah di sertai dengan dengung (tertahan sejenak). Contohnya lafadz مَنْ يَقُوْلُ harus anda baca mayyaquulu.

b. Idgham Bilagunnah

Bacaan Idgham bilagunnah artinya memasukkan tanpa dengung. Idgham bilagunnah adalah hukum bacaan yang terjadi ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu dari huruf ل atau ر.

Cara membaca hukum bacaan idgham bilagunnah adalah dengan memasukkan bunyi “n” pada nun mati dan tanwin kepada bunyi huruf idgham bigunnah tanpa dengung. Contohnya lafadz مِنْ رَّبِّهِمْ harus dibaca mirrobbihim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *