Fataya.co.id – Dua guru SMPN 1 Stabat, PAB dan IS, yang dinyatakan lulus seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), menuai kontroversi karena tak pernah terlihat di sekolah sejak 2021 kemarin.
Sebuah narasumber yang enggan disebutkan identitasnya mengungkapkan, “Sejak 2021 kemarin gak pernah keliatan alias seperti siluman. Gak pernah kelihatan ngajar, tapi kok bisa lulus PPPK.”
Menurut informasi yang diperoleh, status PAB di Dapodik tahun 2023/2024, tercatat sebagai guru BK, sedangkan IS warga Tandam Hilir masih tercatat sebagai Guru mata pelajaran (Mapel).
Hal ini memunculkan pertanyaan tentang keteraturan dan kebenaran proses seleksi PPPK tersebut.
Tak hanya itu, dua orang honorer berinisial MYF dan SP yang bertugas sebagai tenaga administrasi juga diduga tidak pernah terlihat di SMPN 1 Stabat.
Informasi menunjukkan bahwa salah satu tenaga administrasi tersebut diduga memiliki hubungan keluarga dengan salah satu Kepala Bidang (Kabid) di Dinas Pendidikan Langkat.
Sebagai tanggapan atas kontroversi ini, Kepala SMPN 1 Stabat, Tian Kaban, membantah kabar tersebut dan mengatakan bahwa itu tidak benar.
Namun, hal ini menimbulkan kebutuhan untuk klarifikasi lebih lanjut, dan Tian menyarankan pertemuan langsung dengan wartawan untuk mengungkap kebenarannya.
Kontroversi ini menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam proses seleksi dan penempatan pegawai negeri serta menimbulkan pertanyaan tentang praktik nepotisme yang mungkin terjadi dalam institusi pendidikan.
sumber: @undercover.id