Fataya.co.id-Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyoroti bahwa resolusi Dewan Keamanan PBB belum cukup untuk mengakhiri konflik di Jalur Gaza.
Dalam Keynote Speech di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Retno menekankan urgensi gencatan senjata sebagai opsi vital.
Dewan Keamanan PBB sebelumnya telah mengadopsi resolusi jeda kemanusiaan untuk Jalur Gaza, dengan dukungan 12 negara di dewan yang beranggotakan 15 negara.
Namun, keputusan abstain oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Rusia pada akhir tahun lalu menyoroti ketidaksepakatan.
“Bagi Indonesia, gencatan senjata bukan hanya diinginkan, tapi juga menjadi game changer untuk menyelesaikan isu Gaza,” ungkap Retno Marsudi.
Ia menekankan bahwa dukungan internasional terhadap resolusi Palestina semakin besar, sementara tekanan domestik terhadap negara kunci juga meningkat.
Menurut Retno, langkah berikutnya adalah membawa isu ini ke Mahkamah Internasional sebagai tambahan pada upaya diplomasi Indonesia yang berkelanjutan untuk mendukung perjuangan Bangsa Palestina.
Dengan langkah-langkah ini, Indonesia berkomitmen untuk memainkan peran proaktif dalam penyelesaian konflik yang berkepanjangan.
sumber : @bisnis.com