Doa Rokat: Mencari Perlindungan dengan Hati yang Tulus

Diposting pada

fataya.co.id – Bagi setiap orang Madura, tradisi yang telah berlangsung selama bertahun-tahun, yaitu Rokat, merupakan hal yang sangat dikenal. Sebenarnya, tradisi ini tidak hanya eksis di Madura tetapi juga ada di daerah-daerah lain di Jawa dengan sebutan yang berbeda seperti ruwat, sedekah, dan sebagainya, tergantung pada lokasi masing-masing.

Berdasarkan beberapa informasi yang kami peroleh, tradisi rokat menunjukkan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai spiritual. Melalui Doa Rokat, masyarakat Madura berharap terhindar dari berbagai mara bahaya, seperti penderitaan, bencana, ancaman, penyakit, dan sejenisnya.

Table of Contents

Apa itu Rokat?

Rokat, atau dalam bahasa Jawa disebut Ruwat, merupakan sebuah ritual tradisional yang sering dilakukan oleh masyarakat di daerah Madura, terutama saat memasuki bulan Sora (Muharram) dan Rabiul Awal.

Ritual ini dilakukan dengan tujuan untuk memohon berkah, keselamatan, dan rezeki dari Tuhan. Rokat biasanya melibatkan berbagai kegiatan seperti menyembelih hewan ternak, membaca surat Yasin dan tahlil secara berjamaah, menyuguhkan makanan dan minuman pada jamaah, serta bersedekah sesuai dengan tujuan atau hajat masing-masing.

Secara singkat, Rokat adalah tradisi turun temurun yang telah berlangsung selama berpuluh-puluh tahun di Madura. Menurut beberapa sumber terpercaya, Rokat berasal dari kesadaran masyarakat Madura akan keterbatasan mereka dalam mengetahui masa depan, khususnya terkait dengan penderitaan, bahaya, bencana, penyakit, dan sejenisnya.

Mayoritas masyarakat Madura berharap untuk terhindar dari segala hal yang tidak menyenangkan atau negatif. Seiring dengan perkembangan Islam di Madura dan sekitarnya, masyarakat mulai menyadari adanya unsur-unsur yang dianggap musyrik dalam praktik Rokat.

Pada umumnya, Rokat rumah dan pakarangan merupakan tradisi masyarakat Madura yang dilaksanakan setiap awal bulan hijriah, disebut bulan Sora (Muharram atau Suro). Rokat pamengkang menjadi ritual yang menggabungkan unsur tradisi turun temurun dan nilai-nilai agama.

Doa Rokat Dalam Bahasa Arab

Berikut contoh doa Rokat khusus untuk penggunaan rumah. Untuk informasi lebih rinci, silakan baca ulasan di bawah ini.

Setelah membaca doa tersebut, lanjutkan dengan membaca doa-doa lain sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW. Umumnya, orang akan membaca beberapa doa tahlil sesuai dengan tradisi warga Nahdlatul Ulama (NU).

Apakah Rokat Musyrik?

Beberapa orang mungkin mempertanyakan apakah tradisi rokat dapat dikategorikan sebagai musyrik. Hal ini disebabkan oleh penggunaan adat leluhur zaman dahulu, yang beberapa orang anggap sebagai kegiatan musyrik.

BACA JUGA :   Lirik Sholawat Rohman Ya Rohman Versi Al Khodijah Lengkap Bahasa Arab, Latin Dan Terjemahanya

Meskipun demikian, bagi sebagian orang yang meyakini nilai tradisi ini, acara turun temurun rokat bukanlah tindakan musyrik. Mereka mengklaim bahwa terdapat doa-doa yang sesuai dengan anjuran Rasulullah. Oleh karena itu, penilaian terhadap apakah rokat dianggap musyrik atau tidak dapat bergantung pada keyakinan masing-masing individu.

Secara umum, banyak orang Madura berharap untuk terhindar dari pengaruh negatif, seiring dengan perkembangan Islam yang pesat di Madura dan sekitarnya. Masyarakat pun mulai menyadari adanya unsur-unsur yang dinilai musyrik dalam praktik rokat.

Bagaimana Pandangan Islam tentang Tradisi Rokat?

Tradisi rokat dalam pandangan Islam dipandang sebagai bentuk ibadah dan pengharapan kepada Allah SWT. Ritual rokat dilakukan sebagai wujud syukur dan memohon berkah dari-Nya, baik dalam bentuk rezeki, keselamatan, maupun hujan di musim kemarau. Dalam konteks ini, rokat dianggap sebagai sarana untuk memperkuat iman dan kebersamaan umat Islam, serta sebagai bentuk dakwah yang membumikan ajaran Islam di tengah masyarakat.

Dengan memadukan unsur kearaban dan kejawen dalam doa-doa rokat, tradisi ini menjadi lebih mudah diterima dan dihayati oleh masyarakat. Selain itu, rokat juga dianggap sebagai cara untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam, serta sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama melalui aksi-aksi kebaikan seperti sedekah dan doa bersama. Dengan demikian, tradisi rokat dianggap sebagai bagian dari warisan budaya Islam Nusantara yang kaya akan makna dan nilai-nilai keagamaan.

Kesimpulan

Tradisi Rokat, dikenal di Madura, mencerminkan kesadaran nilai spiritual masyarakat dan harapan terhindar dari mara bahaya. Dilakukan saat memasuki bulan Sora, melibatkan ritual seperti menyembelih hewan, membaca surat Yasin, dan menyajikan makanan. Meskipun turun temurun, sebagian percaya Rokat bukan musyrik karena doa-doa sesuai anjuran Rasulullah.

Dalam Islam, Rokat dipandang sebagai bentuk ibadah dan dakwah, mempererat silaturahmi. Meskipun ada pandangan yang mempertanyakan, nilai keagamaan dan kearifan lokal membuat Rokat bagian integral dari warisan budaya Islam Nusantara.

Editor : Vicha Astrida

Content Planner : Acyuta Nafla Yasira

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *