Fataya.co.id – Arab Saudi bersiap memperkenalkan perubahan signifikan dalam akses alkohol di negara tersebut, dengan pembukaan toko alkohol pertama di Riyadh yang khusus ditujukan untuk diplomat non-Muslim. Keputusan ini dilaporkan melalui Reuters dan menunjukkan langkah maju dalam mengakomodasi kebutuhan spesifik komunitas diplomatik di Kawasan Diplomatik Riyadh.
Toko baru ini, yang akan terletak di lingkungan tempat tinggal kedutaan dan diplomat, akan memiliki pembatasan ketat untuk non-Muslim. Meskipun demikian, Kerajaan Raja Salman tetap memberlakukan serangkaian persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelanggan yang ingin memperoleh alkohol di negara tersebut.
Menurut dokumen resmi, pelanggan harus mendaftar melalui aplikasi seluler, memperoleh kode izin dari Kementerian Luar Negeri, dan mematuhi kuota bulanan pembelian alkohol. Langkah-langkah ini diterapkan untuk mengontrol dan mencegah perdagangan gelap barang dan produk beralkohol, khususnya yang diterima oleh misi diplomatik.
Pusat Komunikasi Internasional (CIC) menjelaskan bahwa peraturan baru ini ditetapkan untuk memastikan bahwa semua diplomat kedutaan non-Muslim memiliki akses terhadap produk-produk ini dalam batas kuota yang telah ditentukan. “Proses baru ini akan terus memberikan dan memastikan bahwa semua diplomat kedutaan non-Muslim memiliki akses terhadap produk-produk ini dalam kuota tertentu,” kata CIC dalam pernyataannya.
Meski demikian, belum jelas apakah ekspatriat non-Muslim lainnya juga akan memiliki akses ke toko tersebut. Situasi ini menimbulkan pertanyaan terkait kebijakan lebih lanjut yang mungkin diterapkan dalam hal akses alkohol bagi komunitas non-Muslim di Arab Saudi.
Sumber: @cnbcindonesia
