Fataya.ac.id SI Resort, Megamendung, Kab. Bogor – Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, mengungkapkan bahwa Indonesia segera memasuki era baru dengan penerapan teknologi Video Assistant Referee (VAR) dalam kompetisi sepak bola nasional.
Saat ini, baru tiga stadion yang dianggap layak untuk dipasangi teknologi canggih ini.
Uji coba perdana dilakukan di Lapangan JSI Resort pada Sabtu (17/2/2024)
Ferry Paulus menjelaskan bahwa tahap akhir penerapan VAR telah dimulai, dengan wasit dan asisten wasit sudah mendapatkan pelatihan yang diperlukan.
Meskipun uji coba perdana telah dilaksanakan, masih ada beberapa tahapan trial susulan yang akan dilakukan, baik dalam laga resmi maupun non-resmi, hingga operator sepak bola benar-benar siap menerapkan VAR.
Puncaknya, VAR akan debut dalam kompetisi domestik Indonesia pada babak Championship Series Liga 1 2023-2024, yang dijadwalkan berlangsung pada bulan Mei mendatang.
Meski begitu, Ferry Paulus menyoroti bahwa belum semua stadion, terutama dalam Liga 1, layak untuk dilengkapi VAR.
Hanya tiga stadion yang saat ini memenuhi syarat, yaitu Stadion Manahan di Solo, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) di Surabaya, dan Stadion Kapten I Wayan Dipta di Bali.
“Stadion yang benar-benar bisa digunakan itu cuma tiga, sisanya masih dalam renovasi.
Itu ada Stadion Manahan, Solo, GBT (Stadion Gelora Bung Tomo) di Surabaya, satu lagi di Bali (Stadion Kapten I Wayan Dipta),” ungkap Ferry Paulus.
Sementara beberapa stadion masih dalam tahap renovasi, PT LIB mempersiapkan solusi dengan menggunakan van sebagai peralatan VAR yang dapat dipindahkan secara mobile. Saat ini, van tersebut sudah mencapai tingkat 99 persen kesiapan.
Ferry Paulus juga menjelaskan bahwa pemilihan stadion untuk pemasangan VAR masih dalam tahap penentuan, tergantung pada peserta Championship Series Liga 1 2023-2024.
“Sekarang kami sedang menunggu di mana kami akan pasang untuk Championship Series.
Kalau melihat gambaran sekarang, ranking 1-4, di situ masih ada Bali United, ada Borneo FC. Mungkin untuk Borneo FC kita harus pakai van,” ujarnya.
Selain itu, pembaharuan infrastruktur juga tengah dilakukan pada sejumlah stadion di Indonesia untuk memenuhi standar teknis VAR.
Jika proses renovasi belum selesai saat penerapan VAR secara massif, versi mobile dalam bentuk van tetap menjadi opsi.
“Van ini akan kami maksimalkan memasuki kompetisi 2024-2025, sembari menunggu mana lagi yang sudah jadi. Misalnya, Stadion Indomilk Arena sudah jadi, pasti akan kita permanenkan, tidak lagi pakai van,” jelas Ferry Paulus.
Terkait dengan aspek teknis, Ferry Paulus menyebutkan bahwa stadion yang akan menggunakan VAR setidaknya harus dilengkapi delapan kamera.
Kombinasi dari kamera permanen di venue dan kamera milik stasiun televisi diharapkan dapat memberikan kualitas yang sama di semua tempat.
Sumber:@Skorid.ac.id