Doa burdah

Bacaan Do’a Burdah: Lirik, Keutamaan, dan Cara Mengamalkan

Diposting pada

fataya.co.id – Do’a Burdah adalah salah satu doa yang populer di kalangan umat Islam. Doa ini berisi pujian dan sanjungan kepada Nabi Muhammad SAW, yang diambil dari syair burdah karya Imam Al Busiri. Doa ini dipercaya memiliki banyak keutamaan dan manfaat, seperti mendapatkan syafaat Nabi, perlindungan dari segala bahaya, kesembuhan dari penyakit, dan lain-lain.

Namun, apakah kamu tahu apa keutamaan membaca Do’a Burdah? bagaimana cara mengamalkan Do’a Burdah? Jika kamu ingin mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, simak ulasannya berikut ini!

Table of Contents

Apa Itu Do’a Burdah?

Do’a Burdah adalah sebuah syair yang mengandung sholawat dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Syair ini pertama kali dibuat oleh seorang Ulama dari Mesir bernama Imam al-Busiri. Di Indonesia, Doa Burdah sering dibaca oleh pengikut Nahdlatul Ulama.

Do’a Burdah memiliki latar belakang yang menarik. Penulisnya, Imam al-Busiri, saat itu sedang mengalami sakit stroke yang membuatnya tidak bisa bergerak. Dalam keadaan terkulai lemah di atas kasur, Imam al-Busiri menyesali sakitnya dan memilih untuk menyusun sebuah syair khusus yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW.

Setelah syairnya rampung, dalam tidurnya, Imam al-Busiri dikunjungi oleh Nabi Muhammad SAW. Nabi yang disanjung dan dishalawati itu membawa sebuah selimut bergaris-garis yang dalam bahasa Arab disebut “Burdah”. Nabi SAW mengelus kepala Imam al-Busiri dan menutupinya dengan Burdah tersebut. Secara mujizat, penyakit Imam al-Busiri sembuh segera.

Dari situlah syair tersebut diberi nama “Burdah”. Dalam syair Burdah, terdapat rangkaian doa kepada Allah SWT melalui wasilah (perantara) sholawat dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Doa Burdah menjadi media bagi umat Muslim untuk mendapatkan berkah dan keberkahan serta mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW.

Melalui Doa Burdah, umat Muslim berdoa agar Allah SWT menghapus dosa-dosa mereka yang lalu dan mengabulkan segala hajat dan maksud yang mereka inginkan. Doa Burdah juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mengekspresikan rasa cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.

Bacaan Sholawat Burdah Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

مَوْلَايَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا أَبَدًا عَلىٰ حـَبِيْبِكَ خـَيْرِ الْخَلْقِ كًلِّهِمِ

Mawlaaya şalli wa sallim daa-iman abadan ‘Alaa Ĥabiibika Khayril khalqi kullihimi
(Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu rahmat dan keselamatan atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk)

ِأَمِنْ تَذَكُّرِ جِيْرَانٍ بِذِی سَلَم ِمَزَجْتَ دَمْعََا جَرَی مِنْ مُّقْلَةِِ بِدَم

Amin tadzakkuri jîrônin bidzî salami Mаzаjtа dаm’ân jаrô min muԛlаtіn bіdаmі
(Aраkаh kаrеnа teringat tetаnggа уаng tіnggаl di “Dzі Salam”. Sehingga engkau сuсurkаn airmata bеrсаmрur dаrаh уаng mеngаlіr dari matamu)

اَمْ هَبَّتِ الرِّيْحُ مِنْ تِلْقَاءِ گاظِمَةِِ ِوَأَوْمَضَ الْبَرْقُ فِی الظَّلمَاءِ مِنْ إِضَم

Am habbatir-rîhu mіn tilqô-i kâdhіmаtіn Wа awmadlol barqu fîdh-dhоlmâ-і mіn іdlоmі
(Ataukah kаrеnа tiupan angin kеnсаng уаng bеrhеmbuѕ dаrі аrаh “Kаzhіmаh”. Atаu kаrеnа sinar kіlаt yang mеmbеlаh kеgеlараn mаlаm dari Gunung “Idhаm”)

فَمَا لِعَيْنَيْكَ إِنْ قُلْتَ اكْفُفَاهَمَتَا ِوَمَا لِقَلْبِكَ إِنْ قُلْتَ اسْتَفِقْ يَهِم

Fa maa li ‘ aynayka in qulta kfufaa hamataa Wa maa li qalbika in qulta stafiq yahimi
(Mengapa saat kau tahan air matamu ia tetap basah? Dan mengapa pula saat kau sadarkan hatimu ia tetap gelisah?)

ٌأَيَحْسَبُ الصَّبُّ أَنَّ الْحُبَّ مُنْكَتِـم ِمَا بَيْنَ مُنْسَجِمِِ مِّنْهُ وَمُضْطَرِم

Ayahsabus sabbu annal hubba munkatimun Maa bayna munsajimin minhu wa mudtarimi
(Apakah sang kekasih mengira bahwa tersembunyi cintanya. Di antara air mata yang mengucur dan hati yang bergelora)

لَوْلَا الْهَوَى لَمْ تُرِقْ دَمعاً عَلٰى طَلَلٍ وَلَا أَرِقْتَ لِذِكْرِ الْبَانِ وَالْعَلَـمِ

Law lal hawaa lam turiq dam ‘an ‘alaa talalin Wa laa ariqta li dhikril baani wal ‘alami
(Jika bukan karena cinta tidak akan kau tangisi puing-puing rumahnya. Dan tidak akan pula kau begadang untuk mengingat pohon Ban dan gunung, dekat rumah orang yang engkau cintai yakni Nabi Muhammad.)

ْفَكَيْفَ تُنْكِرُ حُبًّا بَعْدَ مَا شَهِدَت بِهٖ عَلَيْكَ عُدُوْلُ الدَّمْعِ وَالسَّقَمِ

Fa kayfa tunkiru hubban ba’da maa shahidat Bihi ‘alayka’uduulud dam’i was saqami
(Dapatkah engkau pungkiri cintamu, sedang air mata dan derita telah bersaksi atas cintamu dengan jujur tanpa dusta?)

وَأَثْبَتَ الْوَجد خَطَّيْ عَبْرَةٍ وَضَنَى ِمِثْلُ الْبَهَارِ عَلَى خَدَّيْكَ وَالْعَنَم

Wa athbatal wajdu khaţţay ‘abratin wa dan mithlal bahaari ‘alaa khaddayka wal ‘anami
(Kesedihanmu menimbulkan dua garis tangis yang kurus lemah. Bagaikan bunga kuning di kedua pipi dan mawar merah)

ْنَعَمْ سَرٰى طَيْفُ مَنْ أَهْوى فَأَرَّقَنِي وَالْحُبُّ يَعْتَرِضُ اللَّذَّاتِ بِالْأَلَمِ

Na’am saraa tayfu man ahwaa fa arraqanii Wal hubbu ya’ taridul ladhdhati bil alami
(Benar! Ia terlintas di dalam mimpiku, hingga aku susah tidur. Cintaku menghalangiku dari berbagai bentuk kenikmatan karena rasa sakit yang ku derita)

ِيَا لَائِمِيْ فِى الْهَوَى الْعُذْرِيِّ مَعْذِرَة مني إليك ولو أنصفت لم تلمِ

Yaa laa- imii fil hawal ‘udhriyyi ma ‘dhiratan minniia ilayka wa law ansafta lam talumi
(Wahai para pencaci gelora cintaku! Izinkan aku memohon maaf kepadamu. Namun seandainya kau bersikap adil, niscaya engkau tidak akan mencela diriku)

BACA JUGA :   Menggugah! Benarkah Takdir Jodoh Dapat Diubah oleh Manusia?

عَدَتْكَ حَالِيَ لَا سِرِّيْ بِمُسْـتَتِرِِ عَنِ الْوُشَاةِ وَلَا دَائِيْ بِمُنْحَسِمِ

‘Adatka haaliya laa sirriibi mustatirin ‘anil wushaati wa laa daa – ii bi munhasimi
(Kini kau tahu keadaanku. Bahkan rahasiaku tidak bisa tertutupi lagi bagi para pemfitnah yang mau merusak cintaku. Sedangkan penyakitku tak juga kunjung sembuh)

مَحَضْتَنِى النُّصْحَ لٰكِنْ لَّسْتُ أَسْمَعُهٗ إنّ الْمُحِبِّ عَنِ الْعُذَّالِ فِيْ صَمَمِ

Mahhadtanin nusha laakin lastu asma ‘uhu innal muhibba ‘anil ‘udhdhaali fii samami
(Begitu tulus nasihatmu, akan tetapi aku tak kan pernah mendengarnya karena telinga sang pecinta tuli bagi para pencaci)

إنِّى اؐتَّهَمْتَ نَصِيْحَ الشَّيْبِ فِيْ عَذَلِيْ وَالشَّيْبُ أبْعَدُ فِيْ نُصْحِِ عَنِ التُّهَمِ

Innit tahamtu nasiihash shaybi fii’ adhalii Wash shaybu ab ‘adu fī nushin ‘anit tuhami
(Akupun menuduh ubanku turut serta mencercaku. Padahal ubanku pastilah tulus dalam memperingatkanku)

Keutamaan Membaca Doa Burdah

Bacaan doa Burdah memiliki banyak keutamaan yang sangat istimewa. Berikut ini adalah beberapa keutamaan membaca doa Burdah:

  1. Mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW: Membaca doa Burdah merupakan bentuk penghormatan dan pengagungan kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam hadis disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW akan memberikan syafaat kepada orang yang membaca doa Burdah.
  2. Mendapatkan ampunan dosa: Dalam doa Burdah terdapat permohonan ampunan kepada Allah SWT. Dengan membaca doa Burdah, kita berharap mendapatkan pengampunan atas dosa-dosa yang telah kita lakukan.
  3. Mendapatkan perlindungan dan keselamatan: Dalam doa Burdah terdapat permohonan perlindungan kepada Allah SWT. Dengan membaca doa Burdah, kita berharap mendapatkan perlindungan dan keselamatan dari segala macam bahaya dan musibah.
  4. Mendapatkan keberkahan dan kebahagiaan: Membaca doa Burdah juga dapat membawa keberkahan dan kebahagiaan dalam kehidupan kita. Doa Burdah mengandung pujian dan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW yang dapat membawa berkah dan kebahagiaan dalam hidup kita.
  5. Mendapatkan kesembuhan dari penyakit: Doa Burdah diciptakan oleh Imam al-Busiri yang sembuh dari sakit lumpuh setelah bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, membaca doa Burdah juga dapat menjadi sarana untuk mendapatkan kesembuhan dari penyakit.

Cara Mengamalkan Doa Burdah

Untuk mengamalkan doa Burdah, berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti:

  1. Persiapkan diri Anda secara fisik dan mental. Carilah tempat yang tenang dan nyaman untuk berdoa, dan pastikan Anda berada dalam keadaan yang baik dan fokus.
  2. Baca doa Burdah dengan penuh keikhlasan dan keyakinan. Bacalah dengan hati yang penuh cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Anda dapat membaca doa Burdah dalam bahasa Arab atau terjemahannya dalam bahasa Indonesia, sesuai dengan kemampuan Anda.
  3. Baca doa Burdah secara rutin. Usahakan untuk membaca doa ini setiap hari, baik pada pagi hari setelah shalat Subuh atau pada malam hari sebelum tidur. Konsistensi dalam membaca doa ini akan membantu memperkuat ikatan spiritual Anda dengan Nabi Muhammad SAW.
  4. Sertakan niat yang tulus dalam doa Anda. Sampaikan niat Anda kepada Allah SWT bahwa Anda membaca doa Burdah dengan harapan mendapatkan syafaat dan berkah dari Nabi Muhammad SAW. Niat yang tulus akan memperkuat hubungan spiritual Anda dengan Nabi Muhammad SAW.
  5. Sertakan pula doa-doa pribadi Anda. Setelah membaca doa Burdah, Anda dapat melanjutkan dengan mendoakan kebutuhan pribadi Anda sendiri. Sampaikanlah permohonan dan harapan Anda kepada Allah SWT melalui wasilah doa kepada Nabi Muhammad SAW.
  6. Lanjutkan dengan amalan-amalan kebaikan. Selain membaca doa Burdah, pastikan Anda juga melaksanakan amalan-amalan kebaikan lainnya, seperti shalat lima waktu, membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan berbuat baik kepada sesama. Amalan-amalan ini akan memperkuat doa Anda dan mendekatkan diri Anda kepada Allah SWT.
  7. Tetap berdoa dengan penuh keyakinan. Setelah mengamalkan doa Burdah, tetaplah berdoa dengan penuh keyakinan bahwa Allah SWT akan mengabulkan doa Anda. Percayalah bahwa Nabi Muhammad SAW adalah wasilah yang dapat membantu Anda dalam mendapatkan syafaat dan berkah dari Allah SWT.

Kesimpulan

Doa Burdah adalah syair cinta kepada Nabi Muhammad SAW yang diciptakan oleh Imam al-Busiri saat sakit stroke. Syair ini dinamai “Burdah” karena selimut yang diberikan oleh Nabi Muhammad kepada Imam al-Busiri dalam mimpi. Doa ini memiliki keutamaan yang luar biasa, seperti syafaat Nabi, ampunan dosa, perlindungan, keberkahan, kebahagiaan, dan kesembuhan dari penyakit.

Untuk mengamalkan Doa Burdah, umat Muslim harus mempersiapkan diri secara fisik dan mental, membaca doa dengan ikhlas dan konsisten, bermaksud tulus, berdoa pribadi, beramal baik, dan yakin bahwa doa akan dikabulkan oleh Allah SWT. Dengan demikian, umat Muslim dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui wasilah doa kepada Nabi Muhammad SAW.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *