Wakafa Billahi Syahida Al-Quran Makna Islam Ayat Hidup Jujur Transformasi Spiritual
ayat al qur'an

Tulisan Arab Wakafa Billahi Syahida: Makna Dalam Al-Quran!

Diposting pada

Tulisan Arab Wakafa Billahi Syahida –  Wakafa Billahi Syahida adalah ungkapan yang sering ditemui dalam Al-Quran. Ungkapan ini memiliki arti dan signifikansi yang dalam dalam konteks agama Islam.

Tiga ayat Al-Quran mengandung lafadz wakafa billahi syahida di dalamnya, tersebar di dua surat yang berbeda. Dalam artikel ini, kita akan mengulas makna dari wakafa billahi syahida, penulisan arab yang benar, serta ayat-ayat yang mengandung lafadz tersebut.

Table of Contents

Tulisan Arab Wakafa Billahi Syahida

Tulisan arab wakafa billahi syahida ada dua bentuk, yaitu dengan harakat dan tanpa harakat (arab gundul). Penulisan arab gundul wakafa billahi syahida adalah sebagai berikut: و كفى بالله شهيدا

  • Kafa (كفى): merupakan fiil madhi tsulatsi mujarrad ikut wazan fa’ala, dengan tulisan yang benar adalah kafa (كَفٰى).
  • Billahi (بالله): ba’ merupakan huruf jar, dan lafadz jalalah (Allah) sebagai majrur (harus dibaca jar), sehingga tulisan yang benar adalah billahi (بِاللّٰهِ).
  • Syahidan (شهيدا): Berkedudukan sebagai hal, termasuk isim yang wajib dibaca nashob, sehingga tulisan yang benar adalah syahidan (شَهِيْدًا).

Jadi, tulisan arab wakafa billahi syahida yang benar adalah sebagai berikut: وَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًا.

Arti Wakafa Billahi Syahida

Sebelum memahami arti dari وَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًا (wakafa billahi syahida), mari kita terlebih dahulu memahami makna dan i’robnya.

  • كَفٰى (kafa) adalah fiil madhi yang memerlukan fail. Fail kafa dalam hal ini adalah lafadz jalalah (اللّٰهِ), dengan ba’ zaidah yang menggerakkan lafadz jalalah (اللّٰهِ). Lafadz شَهِيْدًا (syahidan) berkedudukan sebagai hal. Oleh karena itu, wakafa billahi syahida artinya “Cukuplah Allah sebagai saksi.”

Ayat wakafa billahi syahida terdapat dalam tiga ayat Al-Quran:

  1. Surat Al-Fath ayat 28: هُوَ الَّذِيْٓ اَرْسَلَ رَسُوْلَهٗ بِالْهُدٰى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهٗ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهٖ ۗوَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًا  Artinya, “Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia mengunggulkan (agama tersebut) atas semua agama. Cukuplah Allah sebagai saksi.”
  2. Surat An-Nisa ayat 79: مَآ اَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ ۖ وَمَآ اَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَّفْسِكَ ۗ وَاَرْسَلْنٰكَ لِلنَّاسِ رَسُوْلًا ۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًا Artinya, “Kebaikan (nikmat) apa pun yang kamu peroleh (berasal) dari Allah, sedangkan keburukan (bencana) apa pun yang menimpamu itu disebabkan oleh (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutus engkau (Nabi Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia. Cukuplah Allah sebagai saksi.”
  3. Surat An-Nisa ayat 166: لٰكِنِ اللّٰهُ يَشْهَدُ بِمَآ اَنْزَلَ اِلَيْكَ اَنْزَلَهٗ بِعِلْمِهٖ ۚوَالْمَلٰۤىِٕكَةُ يَشْهَدُوْنَ ۗوَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًاۗ  Artinya, “Akan tetapi, Allah bersaksi atas apa (Al-Qur’an) yang telah diturunkan-Nya kepadamu (Nabi Muhammad). Dia menurunkannya dengan ilmu-Nya. (Demikian pula) para malaikat pun bersaksi. Cukuplah Allah menjadi saksi.”

Penggabungan Wakafa Billahi Syahida dalam Kalimat Lain

Terkadang, orang Indonesia menggabungkan penggalan ayat Al-Quran dengan ayat lain atau bahasa Arab lain yang maknanya sesuai jika digabungkan. Namun, perlu diingat bahwa ini bukan bagian dari ayat Al-Quran yang sebenarnya. Contohnya:

  1. “Wakafa billahi syahida waila rabbika farghab” yang artinya “Cukuplah Allah sebagai saksi, hanya kepada Tuhanmu berharaplah kamu.”
  2. “Wakafa billahi syahida ana uhibbuka fillah” yang artinya “Cukuplah Allah sebagai saksi, aku mencintaimu karena Allah.”

Namun, jika seseorang hanya mengucapkan “wakafa billahi syahida,” tidak perlu dijawab karena itu bukanlah pertanyaan yang memerlukan jawaban.

Kafa Billahi Syahida dalam Al-Quran

Selain wakafa billahi syahida, terdapat juga ayat-ayat lain dalam Al-Quran yang dimulai dengan kata kafa. Contohnya adalah:

  • Kafa billahi nashiro
  • Kafa billahi waliyya
  • Kafa billahi wakila
  • Kafa billahi hasiba
  • Kafa billahi alima

Masing-masing dari ayat-ayat ini memiliki makna dan konteks tersendiri dalam Al-Quran.

Tulisan arab Wakafa billahi nashiro adalah sebagai berikut وَّكَفٰى بِاللّٰهِ نَصِيْرًا artinya cukuplah Allah menjadi penolong (kamu). Sedangkan tulisan arab wakafa billahi waliyya adalah sebagai berikut : وَكَفٰى بِاللّٰهِ وَلِيًّا artinya Cukuplah Allah menjadi pelindung.

Wakafa billahi nashiro dan wakafa billahi waliyya terdapat didalam Al Quran Surat An Nisak ayat 45 :

وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِاَعْدَاۤىِٕكُمْ ۗوَكَفٰى بِاللّٰهِ وَلِيًّا ۙوَّكَفٰى بِاللّٰهِ نَصِيْرًا ٤٥
Artinya : Allah lebih tahu (daripada kamu) tentang musuh-musuhmu. Cukuplah Allah menjadi pelindung dan cukuplah Allah menjadi penolong (kamu).

Pembahasan mendalam mengenai wakafa billahi wakila sudah kami bahas tersendiri dalam artikel : Tulisan arab wakafa billahi wakila dalam Al Quran dan Artinya.

Tulisan arab wakafa billahi ‘alima adalah sebagai berikut : وَكَفٰى بِاللّٰهِ عَلِيْمًا artinya : Cukuplah Allah Yang Maha Mengetahui. Kalimat wakafa billahi ‘alima terdapat dalam Al Quran surat An nisak ayat 70 :
ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللّٰهِ ۗوَكَفٰى بِاللّٰهِ عَلِيْمًا ࣖ ٧٠
Artinya : Itulah karunia dari Allah. Cukuplah Allah Yang Maha Mengetahui.
Tulisan arab wakafa billahi hasiba adalah sebagai berikut : وَكَفٰى بِاللّٰهِ حَسِيْبًا artinya : Cukuplah Allah sebagai pengawas. Kalimat wakafa billahi hasiba terdapat dalam Al Quran surat An nisak ayat 6 dan Al Ahzab ayat 39 :
وَابْتَلُوا الْيَتٰمٰى حَتّٰىٓ اِذَا بَلَغُوا النِّكَاحَۚ فَاِنْ اٰنَسْتُمْ مِّنْهُمْ رُشْدًا فَادْفَعُوْٓا اِلَيْهِمْ اَمْوَالَهُمْ ۚ وَلَا تَأْكُلُوْهَآ اِسْرَافًا وَّبِدَارًا اَنْ يَّكْبَرُوْا ۗ وَمَنْ كَانَ غَنِيًّا فَلْيَسْتَعْفِفْ ۚ وَمَنْ كَانَ فَقِيْرًا فَلْيَأْكُلْ بِالْمَعْرُوْفِ ۗ فَاِذَا دَفَعْتُمْ اِلَيْهِمْ اَمْوَالَهُمْ فَاَشْهِدُوْا عَلَيْهِمْ ۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ حَسِيْبًا ٦
Artinya :Ujilah anak-anak yatim itu (dalam hal mengatur harta) sampai ketika mereka cukup umur untuk menikah. Lalu, jika menurut penilaianmu mereka telah pandai (mengatur harta), serahkanlah kepada mereka hartanya. Janganlah kamu memakannya (harta anak yatim) melebihi batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (menghabiskannya) sebelum mereka dewasa. Siapa saja (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah dia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan siapa saja yang fakir, maka bolehlah dia makan harta itu menurut cara yang baik. Kemudian, apabila kamu menyerahkan harta itu kepada mereka, hendaklah kamu adakan saksi-saksi. Cukuplah Allah sebagai pengawas.
ۨالَّذِيْنَ يُبَلِّغُوْنَ رِسٰلٰتِ اللّٰهِ وَيَخْشَوْنَهٗ وَلَا يَخْشَوْنَ اَحَدًا اِلَّا اللّٰهَ ۗوَكَفٰى بِاللّٰهِ حَسِيْبًا ٣٩
Artinya : (yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, dan takut kepada-Nya serta tidak merasa takut kepada siapa pun selain kepada Allah. Cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan.

Pentingnya Wakafa Billahi Syahida dalam Kehidupan Muslim

  1. Kesadaran atas Allah sebagai Saksi: Ungkapan Wakafa Billahi Syahida mengingatkan umat Muslim akan kehadiran Allah yang senantiasa menyaksikan perbuatan mereka. Hal ini mendorong kesadaran spiritual dan tanggung jawab moral dalam setiap tindakan yang dilakukan.
  2. Mendorong Kejujuran dan Integritas: Mengetahui bahwa Allah adalah saksi atas perbuatan kita, umat Muslim didorong untuk hidup dengan kejujuran dan integritas. Mereka harus bertanggung jawab atas tindakan mereka dan berusaha untuk selalu berperilaku baik.
  3. Hidayah dan Taubat: Kesadaran atas saksi Allah juga menghadirkan peluang untuk hidayah dan taubat. Ketika seseorang menyadari kesalahannya, dia dapat bertaubat kepada Allah yang Maha Pengampun dan bermaksud untuk memperbaiki diri.
  4. Menumbuhkan Kepedulian Sosial: Ungkapan ini juga mengajarkan pentingnya memperhatikan perlakuan terhadap sesama manusia. Mengetahui bahwa Allah adalah saksi, umat Muslim harus memperlakukan orang lain dengan adil dan menghindari kezaliman.
BACA JUGA :   Panduan Praktis: Tips Memilih Kacamata yang Cocok untuk Anda

Kesimpulan

Wakafa Billahi Syahida adalah ungkapan penting dalam Al-Quran yang mengingatkan umat Muslim akan kehadiran Allah sebagai saksi atas perbuatan mereka. Makna dan pentingnya ungkapan ini mencakup kesadaran spiritual, tanggung jawab moral, kejujuran, dan hubungan dengan sesama manusia. Ayat-ayat yang mengandung ungkapan ini mengingatkan kita akan pentingnya hidup dengan integritas dan taqwa terhadap Allah.

Demikianlah pengulasan mengenai wakafa billahi syahida dan ayat-ayat terkait dalam Al-Quran beserta maknanya. Semoga informasi ini bermanfaat untuk pemahaman lebih lanjut mengenai ayat-ayat tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *