Fataya.co.id – Pada pukul 16.10 JST atau 14.10 WIB, gempa berkekuatan magnitudo sekitar 7,4 mengguncang Prefektur Ishikawa, Jepang, menyebabkan gelombang tsunami di beberapa wilayah.
Badan Meteorologi Jepang melaporkan gelombang setinggi 1,2 meter menerjang pelabuhan Wajima di Prefektur Ishikawa pada pukul 16.21 waktu setempat.Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mencatat bahwa sebanyak 1.315 Warga Negara Indonesia (WNI) menetap di Prefektur Ishikawa.
Dalam siaran pers yang dikutip oleh CNBC Indonesia, Kemlu menyatakan, “Kemlu saat ini sedang berkoordinasi dengan KBRI Tokyo dan KJRI Osaka untuk mengetahui dampak gempa dan tsunami. KBRI dan KJRI tengah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan simpul masyarakat Indonesia.”
Prefektur Ishikawa masuk dalam kategori ‘Major Tsunami Warning’ yang ditandai dengan garis ungu, karena lokasinya yang dekat dengan pusat gempa.
Gempa ini juga dirasakan di beberapa wilayah Jepang, termasuk Prefektur Niigata, Toyama, Fukui, Nagano, Gifu, Tokyo, Yamagata, Fukushima, Ibaraki, Tochigi, Gunma, Saitama, Shizuoka, Aichi, Mie, Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara, Tottori, Iwate, Miyagi, dan Akita.
“KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat WNI tetap waspada atas gempa susulan dan tsunami, serta selalu memantau informasi dan arahan otoritas setempat,” tambahnya.
Hingga malam hari ini waktu Jepang, peringatan tsunami di sepanjang pesisir barat Jepang masih belum dicabut.
Untuk situasi darurat, KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah mengaktifkan nomor hotline: KBRI Tokyo +818035068612 dan KJRI Osaka +818031131003. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh otoritas setempat.
Sumber: @cnbcindonesia