Fataya.co.id – Sebuah rumah sakit di Kota Jenin di Tepi Barat menjadi saksi serbuan yang menggemparkan, ketika sejumlah tentara Israel menyamar sebagai tenaga medis dan warga sipil, menew4skan tiga warga Palestina, dua di antaranya bersaudara.
Insiden tersebut terungkap dalam unggahan video yang diunggah oleh X/muhammadsheda2 di platform media sosial.
Video tersebut memperlihatkan aksi tentara Israel yang menyamar dan mengancam staf rumah sakit serta pasien dengan mengacungkan senjata.
Dalam rekaman tersebut, seorang tentara berpakaian serba hitam terlihat memaksa seorang warga Palestina agar berlutut sembari mengangkat kedua tangan.
Kepanikan melanda ruang perawatan saat tentara Israel berteriak-teriak kepada pasien, menciptakan situasi ketegangan di dalam rumah sakit.
Tidak hanya menyebabkan kerusakan fisik, serbuan ini juga meninggalkan luka psikologis di antara staf rumah sakit dan pasien yang menjadi saksi langsung dari aksi brutal tersebut.
Masyarakat internasional pun bereaksi keras terhadap kejadian ini, mengecam tindakan serbuan yang melanggar prinsip kemanusiaan.
Pihak berwenang Palestina telah mengecam serangan tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia.
Mereka menuntut tanggung jawab dari pihak Israel dan mendesak komunitas internasional untuk mengambil tindakan tegas terhadap tindakan semacam ini.
Komentar yang diunggah oleh akun Instagram indo_psikologi, menyuarakan keprihatinan atas dampak psikologis yang mungkin dialami oleh korban serangan, “Kejadian seperti ini dapat merusak kesehatan mental individu dan masyarakat secara keseluruhan. Perlu ada perhatian serius terhadap dampak psikologis yang mungkin timbul akibat serangan semacam ini.”
Pengungkapan melalui media sosial menjadi salah satu wujud keberanian warga untuk menghadapi pelanggaran hak asasi manusia, serta memperkuat seruan untuk keadilan dan perdamaian di kawasan konflik ini.
Kejadian ini pun menunjukkan kompleksitas dan eskalasi ketegangan di Tepi Barat yang harus segera mendapatkan perhatian dan solusi yang tepat.
Sumber: @indo_psikologi