Tanaman Sawit Kurang Pupuk Dolomit? Gimana Penanganannya?

sawit
Sumber : Pinterest

fataya.co.id – Apakah Anda memiliki tanaman kelapa sawit dan mengalami masalah dengan pertumbuhannya? Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman sawit adalah kekurangan pupuk dolomit. Pupuk dolomit mengandung magnesium yang sangat penting bagi kelapa sawit. Jika tanaman sawit  Anda mengalami kekurangan pupuk dolomit, Anda akan melihat tanda-tanda seperti daun yang menguning, melipat, dll. Jangan khawatir,dalam artikel ini akan membahas lebih dalam tentang ciri ciri kelapa sawit kekurangan pupuk dolomit dan penanganan nya yang tepat ,mari simak yuk!

Table of Contents

Tanda-tanda Kelapa Sawit Kekurangan Pupuk

Kelapa sawit yang kekurangan pupuk dolomit akan menunjukkan beberapa ciri-ciri yang spesifik. Berikut adalah ciri-ciri tersebut:

1. Daun menguning:

Salah satu gejala yang paling umum dari kekurangan pupuk dolomit pada kelapa sawit adalah daun yang menguning. Daun-daun kelapa sawit yang seharusnya hijau menjadi kusam dan berubah warna menjadi kuning. Hal ini terjadi karena tanaman tidak mendapatkan cukup magnesium yang diperlukan untuk proses fotosintesis.

2. Daun menggulung:

Selain menguning, daun kelapa sawit yang kekurangan pupuk dolomit juga cenderung menggulung. Daun-daun tersebut akan melengkung ke dalam dan terlihat seperti terlipat. Hal ini disebabkan oleh kekurangan magnesium yang mempengaruhi struktur dan kekuatan daun.

3. Pertumbuhan terhambat:

Kelapa sawit yang kekurangan pupuk dolomit juga akan mengalami pertumbuhan yang terhambat. Tanaman akan tumbuh lebih lambat dan ukuran daun serta batangnya akan lebih kecil dari yang seharusnya. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan tanaman untuk mengoptimalkan proses fotosintesis dan pertumbuhan akibat kekurangan magnesium.

4. Rendahnya produksi buah:

Kekurangan pupuk dolomit pada kelapa sawit juga dapat berdampak pada produksi buah yang rendah. Tanaman yang tidak mendapatkan cukup magnesium akan menghasilkan buah yang lebih sedikit dan ukurannya lebih kecil. Hal ini dapat mengurangi produktivitas kelapa sawit secara keseluruhan

5. Daun keriting:

Kekurangan pupuk dolomit pada pohon kelapa sawit juga dapat menyebabkan daun menjadi keriting. Daun yang seharusnya rata dan lurus, akan melengkung dan keriting pada bagian tepinya.

6. Daun gosong:

Selain keriting, daun pada pohon kelapa sawit yang kekurangan pupuk dolomit juga dapat mengalami kondisi gosong. Daun akan berubah warna menjadi coklat atau kehitaman, terutama pada bagian tepi daun.

7. Batang Meruncing dan Pelepah Kemerahan

Unsur Hara yang Penting dalam Pupuk Sawit

Unsur hara yang penting dalam pupuk sawit adalah nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Ketiga unsur ini memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa sawit.

1. Nitrogen (N):

Nitrogen berperan dalam pembentukan protein, klorofil, dan enzim dalam tanaman. Pemberian pupuk nitrogen yang cukup akan meningkatkan pertumbuhan daun, batang, dan akar tanaman sawit. Tanaman sawit yang kekurangan nitrogen akan memiliki daun yang kuning, pertumbuhan yang terhambat, dan produksi buah yang rendah.

2. Fosfor (P):

Fosfor berperan dalam pembentukan energi dan metabolisme tanaman. Pemberian pupuk fosfor yang cukup akan meningkatkan pembentukan akar, perkembangan sistem perakaran, dan pembentukan buah pada tanaman sawit. Tanaman sawit yang kekurangan fosfor akan memiliki pertumbuhan yang lambat, daun yang kecil, dan produksi buah yang rendah.

3. Kalium (K):

Kalium berperan dalam regulasi keseimbangan air dalam tanaman dan meningkatkan ketahanan terhadap penyakit. Pemberian pupuk kalium yang cukup akan meningkatkan kualitas buah, ketahanan terhadap kekeringan, dan kualitas serat pada tanaman sawit. Tanaman sawit yang kekurangan kalium akan memiliki daun yang menguning, pertumbuhan yang terhambat, dan produksi buah yang rendah.

Selain ketiga unsur hara tersebut, tanaman sawit juga membutuhkan unsur hara mikro seperti magnesium (Mg), sulfur (S), besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), dan boron (B). Meskipun dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, unsur hara mikro ini tetap penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman sawit.

Dalam memilih pupuk sawit, penting untuk memperhatikan kandungan unsur hara yang terdapat dalam pupuk tersebut. Pastikan pupuk yang dipilih memiliki kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium yang seimbang sesuai dengan kebutuhan tanaman sawit. Dengan memberikan pupuk sawit yang tepat, tanaman sawit dapat tumbuh dan berkembang dengan subur, sehingga hasil panen yang optimal dapat dicapai.

Metode Pemupukan yang Tepat untuk Hasil yang Optimal

Metode pemupukan yang tepat untuk hasil yang optimal pada tanaman kelapa sawit meliputi beberapa langkah penting. Berikut ini adalah penjelasan spesifik mengenai metode pemupukan yang tepat untuk mencapai hasil yang optimal pada tanaman kelapa sawit:

1. Analisis Tanah:

Sebelum melakukan pemupukan, penting untuk melakukan analisis tanah terlebih dahulu. Analisis tanah akan memberikan informasi mengenai kondisi kesuburan tanah dan kebutuhan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman sawit. Dengan mengetahui kondisi tanah, Anda dapat menentukan jenis dan dosis pupuk yang tepat.

2. Pemupukan Dasar:

Pemupukan dasar bisa pada saat penanaman bibit sawit. Pada tahap ini, Anda perlu memberikan pupuk dasar yang mengandung unsur hara makro seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Dosis pemupukan dasar dapat menyesuaikan dengan rekomendasi agronomis setempat.

3. Pemupukan Lanjutan:

Setelah pemupukan dasar, dilanjutkan dengan pemupukan lanjutan yang dilakukan secara berkala. Pemupukan lanjutan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman sawit yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhannya. Dalam pemupukan lanjutan, perhatikan dosis dan jenis pupuk yang diberikan sesuai dengan rekomendasi agronomis.

4. Pemupukan Daun:

Selain pemupukan melalui tanah, pemupukan daun juga penting pada tanaman kelapa sawit. melakukan Pemupukan daun dengan cara menyemprotkan pupuk yang larut dalam air ke daun-daun tanaman sawit. Pemupukan daun dapat membantu meningkatkan penyerapan unsur hara oleh tanaman secara efisien.

5. Pemupukan Mikro:

Selain unsur hara makro, tanaman sawit juga membutuhkan unsur hara mikro seperti besi (Fe), mangan (Mn), seng (Zn), dan tembaga (Cu). Pemupukan mikro perlu  secara teratur untuk memenuhi kebutuhan unsur hara mikro tanaman sawit. Pemupukan mikro dapat  melalui pemupukan dasar atau pemupukan daun.

6. Pemupukan Berimbang:

Penting untuk menjaga keseimbangan antara unsur hara pada tanaman. Pastikan pemberian dosis dan jenis pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman sawit. Jangan memberikan terlalu banyak atau terlalu sedikit pupuk, karena dapat menyebabkan masalah pada tanaman.

7. Pemupukan Terjadwal:

Lakukan pemupukan secara terjadwal sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman sawit karena Pemupukan yang teratur dan tepat waktu akan membantu tanaman sawit tumbuh dengan baik dan menghasilkan hasil yang optimal.

Dengan mengikuti metode pemupukan yang tepat, Anda dapat mencapai hasil yang optimal pada tanaman kelapa sawit. Pastikan untuk selalu mengikuti rekomendasi agronomis setempat dan melakukan pemantauan terhadap kondisi tanaman sawit secara berkala.

Rekomendasi Pemupukan untuk Tanaman Kelapa Sawit

Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam budidaya tanaman kelapa sawit, perlu pemupukan yang tepat. Berikut adalah rekomendasi pemupukan nya:

1. Masa Tanaman Belum Memberikan Hasil (1-3 Tahun):

– Gunakan pupuk sawit NPK 12-12-17-2+TE.

– Anjuran dosis pemupukan adalah 2-2,5 kilogram per pohon.

– Bagi dosis pemupukan menjadi 2-3 kali dalam setahun.

2. Ketika Tanaman Sudah Menghasilkan (Mulai dari 4 tahun):

– Gunakan  NPK 13-6-27-4+0,65B atau NPK 13-8-27-4-0+0,5B.

– Pilih pupuk sesuai dengan jenis tanah sekitar tanaman.

– Anjuran dosis pemupukan adalah 2-2,5 kilogram per pohon untuk usia 4-8 tahun.

– Pada usia 9-13 tahun, dosis pemupukan meningkat menjadi 2-3,5 kilogram per pohon.

– Pada usia 14-20 tahun, dosis pemupukan adalah 2-3 kilogram per pohon.

– Bagi dosis pemupukan menjadi dua kali dalam setahun.

– Pemberian pupuk dapat dengan cara membenamkan atau menyebarkan ke sekeliling tanaman.

Penting untuk memperhatikan faktor-faktor seperti jenis pupuk, dosis, waktu, cara, dan kondisi area yang akan diberikan pupuk,oleh karena itu Pemupukan harus dilakukan secara teratur dan efektif untuk menjaga kesehatan tanaman serta meningkatkan produktivitas kelapa sawit, Dengan pemupukan yang tepat, tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik dan memberikan hasil yang optimal.

asuransi syariah, life insurance, car insurance, student insurance

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*